Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Menggugat Aktivis Muda Brengsek yang Jadikan Penderitaan Rakyat sebagai Portofolio

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
4 Oktober 2021
A A
Menggugat Aktivis Muda Brengsek yang Jadikan Penderitaan Rakyat sebagai Portofolio terminal mojok.co

Menggugat Aktivis Muda Brengsek yang Jadikan Penderitaan Rakyat sebagai Portofolio terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya pernah menulis gugatan pribadi kepada para influencer. Khususnya mereka yang merasa sudah banyak berjasa bagi kesejahteraan masyarakat. Betapa memuakkannya mereka yang merasa paling benar ketika bicara mimpi menyejahterakan orang lain. Padahal yang mereka lakukan lebih sering demi profit semata.

Ternyata, mental demikian bukan milik para influencer semata. Mental sok penyelamat dan paling benar tadi juga dimiliki orang-orang yang mengaku aktivis. Menyebalkan memang. Apalagi ketika para aktivis muda ini menjadikan penderitaan orang sebagai portofolio karier mereka.

Tapi, siapa yang saya tunjuk? Mungkin akan luas ketika bicara aktivisme. Karena setiap lini geger gedhen bisa menghadirkan “aktivis”. Ada aktivis perempuan, buruh, lingkungan, sampai anti rokok. Tapi dalam konteks ini, mungkin saya akan fokus ke satu golongan, yaitu aktivis muda yang umum ada di kampus.

Aktivis macam ini biasanya tergabung dalam organisasi mahasiswa, baik dalam atau luar kampus. Paling umum ada di BEM, LEM, HIMA, dan sejenisnya. Namun, sering kali mereka ada di GMNI, HMI, KAMMI, dan sejenisnya. Pokoknya, yang kaya singkatan dan nuansa progresifnya terasa.

Biasanya, salah satu program mereka adalah pendampingan dan advokasi terhadap sebuah isu. Misal konflik agraria yang penuh urusan penggusuran. Hal yang sering terjadi, mas dan mbak aktivis progresif ini akan turun ke titik api. Entah ikut mempertahankan dengan barikade, pendampingan psikologis, atau membangun dapur umum dan sekolah darurat.

Saya sih tidak masalah dengan ini. Solidaritas rakyat bantu rakyat adalah harapan terakhir kita saat terdesak otoritas. Ya, meskipun saat melakukan ini, bakal banyak konflik nggak penting yang terjadi.

Misal perkara “bendera”. Isu sosial seperti ini kadang jadi proyekan organisasi. Jadi tabu ketika ada bendera organisasi lain yang terlibat. Yang terjadi adalah persaingan harga diri yang sering melemahkan perjuangan karena sibuk perkara sepele. Akan tetapi, urusan soal chauvinistis ini masih mending daripada mental messiah.

Para aktivis muda progresif ini sering pamer “seberapa progresif diri loe”. Entah dengan pamer berapa banyak mendampingi rakyat tersingkir, atau seberapa sering mereka hadir di titik api perlawanan alias demo. Semua disiarkan demi mendapat pengakuan bahwa mereka yang paling ngaktivis di sekitarnya.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Kadang kala, pamer kegiatan aktivisme dipakai untuk validasi argumentasi mereka. Biasanya kalau sudah kepentok saat debat kusir, aktivis kemarin sore ini akan pamer perihal kegiatan mereka. Pokoknya, argumen mereka paling valid ketika bicara isu sosial. Alasannya? Ya, karena mereka sering turun aksi.

Inilah mental messiah yang saya kecam. Pasalnya, mental demikian hanyalah heroisme semu. Dan kesemuan ini akan memisahkan para aktivis kekimcil-kimcilan makin jauh dengan isu.

Kok bisa? Tentu karena mereka merasa memiliki formula terbaik untuk membantu rakyat. Bahkan lebih parah lagi, muncul rasa bahwa hanya mereka yang bisa membantu rakyat. Dengan label agent of change, para aktivis muda ini hadir sebagai nabi intelektual di tengah rakyat yang dipandang lemah dan dungu.

Padahal kehadiran mereka tidak lebih dari menggulirkan wacana. Syukur-syukur, mereka melakukan praktik yang hanya bertahan sampai kalah dengan penggusuran dan sejenisnya. Tapi nyatanya, tidak ada yang diselamatkan karena pada akhirnya para aktivis ini pergi ketika portofolio mereka sudah terisi.

Point of interest antara para aktivis dan rakyat saja sudah berbeda. Rakyat ingin memperjuangkan hak mereka, baik ruang hidup sampai pengupahan. Tapi, mereka justru sibuk eksperimen, jualan wacana, dan membangun citra. Ya, maklum jika masyarakat memandang mereka jadi proyekan aktivis.

Hierarki intelektualitas melanggengkan jurang pemisah antara aktivis dengan isu di masyarakat. Mereka hanya akan hadir ketika apa yang mereka kaji di bangku pendidikan bisa dipraktikkan di lapangan. Sisanya? Mereka tutup mata seolah negeri ini sudah baik-baik saja.

Sebenarnya siapa itu aktivis? Apa fungsi mereka dalam masyarakat? Dan mengapa aktivis dibutuhkan hari ini? Saya tidak bisa menjawab itu. Yang saya tahu, mereka yang menjadikan penderitaan rakyat sebagai portofolio adalah bajingan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2021 oleh

Tags: Aktivismessiahpilihan redaksi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Pertigaan Fishipol UNY, Tempat Berkumpulnya Gondes Tukang Catcalling yang Meresahkan!

Pertigaan Fishipol UNY, Tempat Berkumpulnya Gondes Tukang Catcalling yang Meresahkan!

27 Agustus 2024
lomba business plan template bisnis plan contoh bisnis plan model bisnis business model iforte solusi infotek ifortepreneur 4.0 terminal mojok.co

Semua-semua Ada di Internet, Usahamu Juga dong!

30 September 2021
5 Aturan Tidak Tertulis di Solo, Saya Tulis supaya Kalian Tidak Kaget Saat Berkunjung ke Sini  Mojok.co daerah istimewa

5 Aturan Tidak Tertulis di Solo, Saya Tulis supaya Kalian Tidak Kaget Saat Berkunjung 

12 Desember 2024
K-Meals McD x NewJeans Lebih Baik daripada BTS Meal

K-Meals Kolaborasi McD x NewJeans Lebih Baik daripada BTS Meal, ARMY Udah Ngiri Belum sama Bunnies?

15 Juli 2023
4 Fakta Menarik tentang Surabaya yang Jarang Dibicarakan Terminal Mojok

4 Fakta Menarik tentang Surabaya yang Jarang Dibicarakan

19 Juli 2022
Soto Pak Sabar Montongsari Weleri: Rasa Sotonya Tawar, Rasa Tehnya Ambyar Mojok.co

Soto Pak Sabar Montongsari Weleri: Rasa Sotonya Tawar, Rasa Tehnya Ambyar

6 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.