Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Menerima Sepenuh Hati Jokes Ala Bapak-Bapak yang Menyebalkan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
9 Juli 2019
A A
jokes ala bapak-bapak

jokes ala bapak-bapak

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi saya, humor itu dinamis dan nggak ada habisnya. Apapun itu, selama kita tahu konteksnya bercanda serta ‘nggak baper’ dan tidak berujar atau mengajak seseorang kepada suatu kebencian yang berkenaan dengan SARA, pasti akan menyenangkan juga menghibur.

Seperti kita ketahui bersama, dari mulai Warkop DKI, Patrio, Cagur, candaan ala OVJ (Opera Van Java), sampai dengan komedi tunggal—stand up comedy—semuanya lucu dan berjaya pada masanya. Walau kata sebagian besar orang humor itu juga termasuk selera yang tidak bisa dipaksakan, namun bagi saya ketika lucu ya lucu dan tidak ada syarat apa pun; entah komedi slapstick, gimmick, pun asalnya dari perkataan yang katanya cerdas. Satu yang pasti: kalau lucu ya lucu aja—saya pasti ketawa.

Yang saya tidak sadari sebelumnya, ternyata melucu dan berusaha menghibur orang lain itu tidak semudah yang saya bayangkan. Entah bagaimana caranya para pelawak atau komedian bisa menghibur kita semua—meski saya tahu hal tersebut butuh usaha serta perjuangan. Saya pernah mencoba menghibur gebetan yang sedang murung. Alih-alih dapat ucapan, “makasi ya sayang udah usaha bikin aku senyum”, eh malah diomeli “kamu nggak usah ngelucu, deh. Kamu bukan pelawak.” Jleb

Pikir saya ketika itu, menghibur satu orang saja perlu perjuangan apalagi memuaskan dahaga humor banyak orang. Memang, apa pun itu selalu dibutuhkan skill paling tidak bakat—tak terkecuali menghibur orang.

Saya sendiri sebenarnya adalah orang yang mudah tertawa, entah karena melihat suatu acara komedi, film, bahkan saat nongkrong dan berbincang dengan teman-teman yang lain. Mau orang bilang candaannya receh atau dark comedy sekalipun. Eh, tapi candaan yang dark itu gimana, sih? Jujur saya belum memahami konsepnya. Lebih menyebalkan lagi saat seseorang berlebihan dalam menggunakan kata tersebut di tiap kolom reply di Twitter—so dark, gelap banget, dan lain sebagainya.

Bicara soal mudah tertawa, ada satu jenis candaan yang bukannya membuat saya tertawa dan terhibur malah jengkel yang dirasakan, yaitu jokes ala bapak-bapak yang kini dapat dengan mudah ditemui melalui WhatsApp karena biasa disebar menggunakan aplikasi chat tersebut. Awalnya, saya sempat bertanya-tanya berapa usia candaan itu sampai bisa dikategorikan jokes ala bapak-bapak.

Sampai akhirnya saya mendapatkan salah satu contohnya yang melibatkan percakapan antara pasangan suami-istri, begini kira-kira:

Istri: Pa, kita setelah menikah kok nggak pernah jalan-jalan, sih?

Baca Juga:

Komedi Norak di Tongkrongan yang Seharusnya Musnah dari Peradaban

Dari Sultan Sampai Luhut: Kiky Saputri Perlu Roasting Pejabat Ini

Suami: Coba Mama pikir lagi, kita menikah karena jodoh. Betul? Kan Mama tau, jodoh itu nggak akan ke mana-mana.

Krik-krik. Selain memaksa, candaan ala bapak-bapak ini saya perhatikan seringkali memakai format cocoklogi—yang walaupun nggak nyambung, ya dipaksa nyambung biar dapat sisi lucunya. Sebetulnya candaan tersebut sudah ada sejak lama—bahkan selama saya SD—sekitar 20 tahun yang lalu. Mungkin itu kenapa ada istilah candaan bapak-bapak, karena memang hanya beberapa orang yang paham, khususnya mereka yang berusia memasuki usia 30 tahun. Paling tidak, begitu perkiraan dan gambaran saya perihal candaan bapak-bapak.

Hal tersebut sebetulnya juga bisa dikategorikan candaan receh seperti yang seringkali dikatakan oleh banyak orang. Ya, sejenis candaan yang terbilang sederhana dan seakan tidak perlu banyak usaha dalam meramu materinya. Padahal, dalam hasil yang sederhana biasanya ada proses yang rumit. Tapi, hal itu menjadi tidak penting apalagi orang di sekitar kita sudah terbiasa menerima hasil dibanding menghargai proses. Eh, kok malah jadi serius.

Mau seperti apa pun candaannya—melalui grup lawak, komedi tunggal, atau candaan ala bapak-bapak—selama bertujuan menghibur baiknya dihargai dan beri apresiasi karena menghibur orang lain sudah pasti butuh usaha. Yang menurutmu tidak lucu, belum tentu bagi yang lain dan berlaku juga sebaliknya. Kalau dirasa tidak lucu, ya nggak perlu menghina. Namanya juga usaha.

Begitu pula dengan para bapak-bapak yang berusaha menghibur kawan-kawannya di grup Whatsapp dan tak jarang di-forward kembali di chat personal kepada orang lain. Biar pun lawakannya so yesterday, tidak menutup kemungkinan di waktu mendatang kita semua akan merindukan jokes ala bapak-bapak yang sempat fenomenal pada masanya.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: dark comedyjokesjokes ala bapak-bapakmuslim cokiRecehstand up comedy
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Komedi Bukanlah Surat Izin untuk Bisa Mengatakan Apa Saja (Bagian 2)

Komedi Bukanlah Surat Izin untuk Bisa Mengatakan Apa Saja (Bagian 2)

1 Februari 2020
SUCI IX Kompas TV Layak untuk Dinanti karena 5 Alasan terminal mojok.co

SUCI IX Kompas TV Layak untuk Dinanti karena 5 Alasan

9 Januari 2021
budaya indonesia receh sepele remeh integrasi bangsa persatuan kesatuan mojok

Budaya-budaya Indonesia Sepele yang Sebenarnya Memperkokoh Integrasi Bangsa

11 April 2020
Menurut Saya, Audisi SUCI Season IX Bak Pelamar Kerja Bertemu Orang Dalam terminal mojok.co

Menurut Saya, Audisi SUCI IX bak Pelamar Kerja Bertemu Orang Dalam

11 Januari 2021
Memahami Perasaan Anak Ayam Warna-warni yang Dijual di Pasar terminal mojok.co

Memahami Perasaan Anak Ayam Warna-warni yang Dijual di Pasar

25 Desember 2020
Membayangkan kalau Artis Indonesia Dibuatkan Acara Roasting kayak 'Comedy Central Roast' terminal mojok.co

Membayangkan kalau Artis Indonesia Dibuatkan Acara Roasting kayak ‘Comedy Central Roast’

2 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.