Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Menampik Label bahwa Anak Dosen Selalu Cerdas seperti Orang Tuanya: Nggak Mesti, lho!

Hasna Humaira oleh Hasna Humaira
15 September 2021
A A
Menampik Label bahwa Anak Dosen Selalu Cerdas Seperti Orang Tuanya_ Nggak Mesti, Lho! terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

“Wah, sampeyan anak dosen, ya? Pasti cerdas kayak bapake!” Singkatnya, begitu kata orang luar yang melihat saya sebagai anak dosen. Anak dosen wis kayak dipuja-puja kalau tes IQ pasti nilainya paling tinggi, padahal kenyataannya nilai tes IQ saya nggak tinggi. Maklum, orang biasanya cuma lihat dari covernya doang, belum ngerti seluk-beluknya.

Terus, kalau anak dosen dibilang cerdas seperti orang tuanya, yang bukan anak dosen berarti nggak pintar gitu? Ya nggak gitu konsepnya, sih. Saya percaya setiap anak memiliki kelebihan masing-masing dan itu merupakan anugerah dari Tuhan. Semua anak terlahir pintar, kok, sekalipun bapak ibunya bukan dosen.

Ketika lulus SMA, saya memantapkan hati untuk memilih jurusan kuliah yang jauh berbeda dari orang tua saya dulu. Saya sengaja dan memang nggak mau sama dengan orang tua saya. Saya ingin jadi orang yang berbeda dari kebanyakan orang. Banyak sekali orang dan saudara yang julid menyiram saya dengan kata-kata pedas, “Wong bapakmu dosen, yo mending masuk jurusan sama wae to!”

Kata siapa menjadi berbeda itu adalah sebuah kesalahan? Menjadi berbeda justru indah. Terus terang, sampai sekarang saya masih heran kenapa masih banyak orang yang melabeli bahwa anak dosen pasti akan nurun bibit, bobot, dan bebet persis orang tuanya.

Dengan memilih jurusan yang berbeda dari orang tua saya, sejujurnya saya ingin membuktikan bahwa saya bisa berhasil tanpa embel-embel sokongan dari orang tua. “Ini, lho, saya bisa sukses tanpa digendong bapak saya,” singkatnya begitu. Saya ingin sukses dengan cara saya sendiri, murni karena usaha saya. Wong sudah besar, harus mandiri, sudah nggak disuapi maem lagi toh ya. Saya pun sudah membuktikan bahwa saya berhasil memasuki jurusan kuliah tanpa campur tangan orang tua saya sama sekali. Tapi, namanya juga manusia, masih ada saja yang salah! Hadeuh, angel men urip iki~

Padahal, Tuhan saja sudah menggariskan takdir indah bagi setiap makhlukNya. Anak dosen belum tentu semuanya anak baik-baik, lho, ya. Saya spill sedikit, mumpung saya baik hati. Ada beberapa teman saya yang sama-sama anak dosen malah tingkah lakunya liar pol. Sering pulang malam, kelayapan nggak tentu arah, pokoknya gas pol rem blong, ada juga yang ngombe botol ijo, ngedisko, dan sebagainya. Saya nggak bohong. Selain karena makin bertambahnya umur, pengaruh lingkungan jadi salah satu penyebab anak bisa berubah. Tergantung mau mengikuti lingkungan yang baik atau yang nakal.

Jujurly, saya bosan jika masih saja ada yang mengatakan bahwa saya ini adalah duplikat orang tua saya. Big no! Saya sudah memilih jalan sendiri yang berbeda dengan orang tua. Dengan cara tersebut, saya berusaha menampik label orang-orang bahwa anak dosen itu pasti cerdas. Saya berharap nggak ada lagi orang yang menyamaratakan bahwa kesuksesan anaknya sama dengan kesuksesan orang tuanya. Lebih baik lagi jika anak lebih sukses daripada orang tuanya dengan cara yang berbeda, sehingga kesan bahwa, “Oh, pantesan sukses, wong dibantu orang tuanya,” itu nggak ada lagi.

Saya nggak cemas dengan pilihan saya untuk menjadi anak yang berbeda. Saya malah merasa lebih tertantang dan ingin membuka jalan yang telah saya pilih sejak awal. Ibarate saya pengen babat alas keluar dari alase bapak ibu, hehehe~

Baca Juga:

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Semoga teman-teman yang juga bernasib sama seperti saya bisa terus berjuang untuk membuktikan bahwa anak dosen juga sama dengan anak manusia pada umumnya, yang terkadang bisa salah, nggak harus pintar, dan nggak mesti lurus-lurus saja. Semangat, Sob~

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 September 2021 oleh

Tags: anak dan orangtuaDosenstereotip
Hasna Humaira

Hasna Humaira

Saya seorang maba online berusia 18 tahun yang sedang menunggu kapan kuliah offline.

ArtikelTerkait

Benarkah PNS Nggak Ngapa-ngapain ketika WFH Terminal Mojok

Benarkah PNS Nggak Ngapa-ngapain ketika WFH?

24 Juli 2022
Dosen Konservatif Seharusnya Banyak Belajar dari Dosen TikTok Mojok.co

Dosen Konservatif Seharusnya Banyak Belajar dari Dosen TikTok

13 Desember 2023
Hal-hal yang Akan Kamu Alami Jika Memiliki Nama Imam terminal mojok

Hal-hal yang Akan Kamu Alami Jika Memiliki Nama Imam

31 Agustus 2021
Pak Nadiem, Tolong Bikin Aturan bagi Dosen untuk Balas Chat Mahasiswanya, dong!

Pak Nadiem, Tolong Bikin Aturan bagi Dosen untuk Balas Chat Mahasiswanya, dong!

8 Maret 2020
Stop Mengidentikkan Warna Ungu dengan Janda, Nggak Lucu! terminal mojok

Stop Mengidentikkan Warna Ungu dengan Janda, Basi Tau!

28 September 2021
Dosen Numpang Nama di Jurnal, Vampir Akademik Pengisap Darah Mahasiswa yang Banting Badan demi Kelulusan

Dosen Numpang Nama di Jurnal, Vampir Akademik Pengisap Darah Mahasiswa yang Banting Badan demi Kelulusan

23 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.