Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Stereotip Orang Batak yang Kuterima selama Sekolah di Jawa

Johan Gregorius Manotari Pardede oleh Johan Gregorius Manotari Pardede
19 Juni 2020
A A
stereotip orang batak tari tortor pesta batak toba mojok.co

stereotip orang batak tari tortor pesta batak toba mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak merantau ke Jawa untuk bersekolah, ada berbagai stereotip orang Batak yang kualami. Mungkin berbagai stigma tersebut melekat di kepala teman-temanku karena diasup tayangan media. Dengan tulisan ini, aku bermaksud mengoreksi berbagai cap tidak selalu benar yang kualami sebagai pelajar Batak yang bersekolah di Jawa.

Stereotip orang Batak #1 Pinter ngomong

Sering kali setelah dosen selesai menjelaskan mata kuliah ia akan bertanya, “Kira-kira siapa yang bisa mengulangi materi yang baru saya jelaskan?” Tiba-tiba terasa olehku guncangan yang agak hebat. Aku mulai panik, jangan-jangan terjadi sesuatu? Lantas lekas-lekas kuperhatikan depanku. Tidak ada terjadi sesuatu. Kemudian aku melihat ke belakang. Tahunya ada temanku yang menendang kursi.

“Jo, lu orang Batak pasti pandai ngomong. Jelasin buruan!” kata temanku. Lantas aku tertawa kecil kepada temanku itu sambil berkata, “Apa hubungannya jadi orang Natak dengan bisa ngejelasin materi yang baru disampaikan dosen?”

“Setidaknya lu bisa ngarang-ngarang jawaban gitu. Daripada kelas kita dihukum karena tidak ada yang mau jelasin.”

Dengan terpaksa aku pun menjelaskan materi yang sebenarnya kurang aku pahami.

Lambat laun itu menjadi semacam kesepakatan tidak tertulis di kelasku. Setiap kali dosen habis menjelaskan materi, aku yang mesti menjelaskan ulang. Akibat sering mengerjakan “tugas” yang diberi kawan-kawanku, kini aku menjadi sering membaca buku terlebih dahulu, sehari sebelum kelas dimulai.

Pada dasarnya aku bukanlah orang yang tergolong pandai dalam berbicara dan cenderung pendiam. Tapi karena stereotip yang dilekatkan teman-teman, perlahan aku harus mengubah kepribadianku. Di satu sisi sih bersyukur karena ini satu langkah kemajuan. Bisa jadi dikenal dosen karena sesuatu yang positif.

Kejadian yang kualami itu tidak terlepas dari perdebatan yang sering tayang di televisi yang mana orang Batak tampak pandai dalam berdebat, baik di bidang ekonomi, politik, tapi terkhusus hukum.

Mengenai kepandaian berbicara bukanlah kemampuan milik suatu suku. Melainkan itu dimiliki orang yang sering berbicara di muka umum dan bisa didapat siapa saja. Kalau mau pandai berbicara ya, bisa dilatih. Tolong-tolong lah, kalau melihat orang Batak, jangan langsung disangka pandai berbicara.

Stereotip orang Batak #2 Pandai bernyanyi

Sebagai perantau kerap juga kami para orang Batak berkumpul hendak pergi ke tempat wisata. Pernah di dalam bis sewaktu kami sedang mengobrol, ada seseorang yang menyeletuk, “Orang Batak ya, Dek?” Spontan temanku menjawab, “Iya, Mbak” sambil tersenyum.

“Pandai bernyanyi dong!” Ia menatap ke temanku.

Aku tertawa di dalam hati dengan tuduhannya yang mengatakan temanku itu pandai bernyanyi. Aku yang mengenal dia sejak lama memang tidak menemui ada tanda-tanda kemampuannya bernyanyi.

Memang orang Batak selama ini umumnya dikenal sebagai penyanyi yang andal. Tapi di luar sifat keumuman itu, tetap masih banyak juga orang Batak yang tak pandai bernyanyi. Sebagai contoh Boris Bokir sang komika. Dia sendiri mengaku bahwa dia tidak pandai bernyanyi meskipun bersuku Batak.

Stereotip orang Batak #3 Memiliki nyali dan kekuatan besar

Setiap kali mengadakan suatu kepanitiaan hampir dipastikan aku yang akan menempati posisi bagian keamanan. Menyenangkan memang mendapatkan satu bangku kepanitiaan. Tapi aku yang kudu berharap mendapat bangku pada seksi lain harus gigit jari. “Jo, kalo lu yang jadi bagian keamanan, semua pasti aman,” begitu kata panitia seleksi.

Aku yang ingin menjajal pengalaman bertugas di seksi lain, akhirnya tidak bisa. Saat aku mengeluhkan itu ke salah satu teman panitia yang lain, aku mendapat tugas tambahan dari panitia.

“Aku mau merangkap ke seksi bagian mana?”
“Lu bantu konsumsi.”
“Kok konsumsi. Kan seksi itu sudah lengkap?”
“Lu bantu ngangkat makanan nanti, kan lu orang Batak, pasti kuat.”

Itulah sekelumit kisahku yang sering dilekatkan padaku. Ketiga stereotip itu ada awalnya bukanlah tipikal pribadiku, tapi dengan seiring berjalannya waktu, sifat itu perlahan-lahan mulai menyatu dengan diriku. Aku jadi ingat materi sosiologi waktu SMA yang mengatakan orang bisa saja berubah dengan stigma yang dilekatkan padanya. Untungnya ini masih stereotip-stereotip positif, jadi ya kuterima saja.

Sumber gambar: Pengantin Batak Mandailing menarikan tari tortor. Wikimedia Commons. 

BACA JUGA Hal yang Perlu Anda Ketahui Jika Jatuh Cinta pada Perempuan Batak 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2020 oleh

Tags: batakperantaustereotip
Johan Gregorius Manotari Pardede

Johan Gregorius Manotari Pardede

Mahasiswa STAN yang doyan menulis dan membaca.

ArtikelTerkait

Mematahkan Stereotip soal Orang Kidal yang Beredar di Indonesia terminal mojok

Mematahkan Stereotip Orang Kidal yang Beredar di Indonesia

8 Agustus 2021
Benarkah PNS Nggak Ngapa-ngapain ketika WFH Terminal Mojok

Benarkah PNS Nggak Ngapa-ngapain ketika WFH?

24 Juli 2022
Pentol di Banjarmasin Bikin Syok Perantau dari Jawa Mojok.co

Pentol Banjarmasin Bikin Syok Perantau dari Jawa

1 Februari 2024
Bus Sugeng Rahayu, Si Lumba-lumba Jalanan Andalan Warga Nganjuk Utara yang Merantau ke Surabaya

Bus Sugeng Rahayu, “Si Lumba-lumba Jalanan” Andalan Warga Nganjuk Utara yang Merantau ke Surabaya

24 November 2023
Kalau Istilah 'Kampungan' Artinya Udik, Kenapa Nggak Ada Istilah 'Kotaan' yang Artinya Tamak? terminal mojok.co

Kalau Istilah ‘Kampungan’ Artinya Udik, Kenapa Nggak Ada Istilah ‘Kotaan’ yang Artinya Tamak?

16 Februari 2021
3 Mitos tentang Mahasiswa Jurusan PGSD yang Telanjur Dipercaya Orang Banyak

3 Mitos tentang Mahasiswa Jurusan PGSD yang Telanjur Dipercaya Orang Banyak

28 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jurusan Peternakan, Jurusan yang Saya Jadikan Pelarian, Ternyata Penuh Potensi Cuan yang Super Besar

Jurusan Peternakan, Jurusan yang Saya Jadikan Pelarian, Ternyata Penuh Potensi Cuan yang Super Besar

9 Juli 2025
Mulai dari Nama Besar Hingga Banyaknya Pendengar di Platform Digital, Inilah Alasan Mengapa Band Bisa Punya Rate Harga yang Mahal  

Mulai dari Nama Besar Hingga Banyaknya Pendengar di Platform Digital, Inilah Alasan Mengapa Band Bisa Punya Rate Harga yang Mahal  

6 Juli 2025
Selamat Datang di Purwokerto, Kota Tanpa Ojol di Stasiun

Selamat Datang di Purwokerto, Kota Tanpa Ojol di Stasiun

6 Juli 2025
Kopi Gadjah, Kopi Sachet yang Cocok buat Diet

Kopi Gadjah, Kopi Sachet yang Cocok buat Diet

5 Juli 2025
Kebumen di Tahun 2025: Menuju Kabupaten Kaya Raya Atau Ilusi Belaka?

Kebumen: Kabupaten yang Harusnya Surga Wisata dan Kaya, tapi Malah Termiskin di Jawa Tengah, kok Bisa?

9 Juli 2025
Buruh Tani Situbondo: Pekerjaan yang Sering Disepelekan, tapi Penghasilannya Bisa Bikin Iri Pegawai Kantoran Mojok.co

Buruh Tani Situbondo: Pekerjaan yang Sering Disepelekan, tapi Upahnya Bisa Bikin Iri Pegawai Kantoran

3 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Smartfren Luncurkan “Sarah”: Asisten Virtual AI yang Siap Layani Pelanggan 24 Jam Setiap Hari, Bukan Sekadar Chatbot
  • Bahu-membahu Dampingi UMKM Jawa Tengah agar Tembus Pasar Internasional
  • Festival Literasi Jogja 2025 Ajak Masyarakat Berpikir Aras Tinggi di Tengah Tantangan Literasi Indonesia di Tingkat Dunia
  • Peliknya Program KKN Kebangsaan yang Dianggap Nggak Memberikan Solusi, Malah bikin Beban untuk Warga
  • Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik
  • Riset Kampus di Indonesia Cuma Jadi Sampah Ilmiah, Alarm Serius buat Binus hingga Unair yang Masuk Daftar Red Flag

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.