Tinutuan masuk daftar makanan terburuk di dunia. Kok bisaaa?
Sonny Side, salah satu food vlogger/food traveler terbaik di dunia, baru saja merilis rangkaian konten yang menarik. Melalui kanal YouTube-nya, Best Ever Food Review Show, Sonny mengunjungi beberapa negara di Asia Tenggara (Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia) untuk mencoba makanan-makanan dengan rating terburuk. Sonny ingin membuktikan apakah makanan-makanan ini layak diberi rating yang buruk.
Ketika menonton konten ini, saya terkejut ketika Sonny datang ke Malaysia untuk mencoba makanan dengan rating terburuk. Salah satu makanan yang dicoba adalah paru goreng (sebagai lauk dari nasi lemak). Saya kaget, kok bisa paru goreng ini bisa dapat rating yang buruk. Padahal paru goreng ini makanan yang masih normal.
Sonny Side ternyata sama terkejutnya. Paru goreng yang katanya punya rating buruk, ternyata enak banget, bahkan untuk ukuran lidah bule Minnesota. Sonny Side berhasil membuktikan sebaliknya.
Dari konten Sonny Side itu, ada satu hal yang saya sayangkan: Sonny Side tidak (atau belum) mengunjungi Indonesia untuk mencoba makanan-makanan dengan rating terburuk. Saya yakin, jika Sonny Side datang ke Indonesia dan mencoba makanan dengan rating terburuk, dia akan cukup terkejut ketika mendapati tinutuan, makanan khas Sulawesi Utara (Minahasa) menjadi salah satu makanan dari Indonesia yang diberi rating terburuk versi TasteAtlas.
Tinutuan masuk daftar makanan terburuk di dunia
Kalian nggak salah baca, Gaes. Tinutuan, atau yang biasa dikenal sebagai bubur Manado, masuk ke dalam 100 makanan dengan rating terburuk versi TasteAtlas. Bahkan tinutuan berada di peringkat 17 dengan rating 2.3 dari 5. Dalam laman TasteAtlas, tinutuan bahkan punya catatan tambahan sebagai makanan vegetarian dengan rating terburuk, hidangan sarapan dengan rating terburuk, dan bubur dengan rating terburuk.
Saya memang bukan orang Sulawesi Utara. Bukan orang Manado, maupun Minahasa. Tapi melihat tinutuan jadi makanan dengan rating terburuk, saya jadi agak nggak terima. Saya di sini untuk membela tinutuan.
Saya penasaran apa pertimbangan para reviewer sampai bisa menjadikan tinutuan masuk dalam makanan dengan rating terburuk di dunia. Peringkat 17 pula! Dan saya juga penasaran siapa saja reviewer TasteAtlas yang katanya dari kalangan gastronomy professionals and critics itu.
Baca halaman selanjutnya: Kebiasaan judge the book by its cover…