Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Memaklumi Uang THR yang Dipegang Ibu dan Tak Kunjung Dikembalikan

Ahmad Sulton Ghozali oleh Ahmad Sulton Ghozali
16 Mei 2021
A A
Memaklumi Uang THR yang Dipegang Ibu dan Tak Kunjung Dikembalikan terminal mojok.co

Memaklumi Uang THR yang Dipegang Ibu dan Tak Kunjung Dikembalikan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu momen Lebaran yang paling ditunggu anak-anak adalah pembagian tunjangan hari raya (THR) dari kerabat yang lebih tua. Layaknya karyawan yang sudah menunggu selama satu tahun, momen THR menjadi satu-satunya kesempatan ketika anak-anak merasa mampu mencari uang sendiri. Orang dewasa pun sering kali iri dan ingin kembali ke usia kanak-kanak kalau mendapatkan uang nyatanya semudah demikian. Alasan lain bagi orang dewasa yang ingin kembali mengulang kenangan tersebut adalah memperbaiki kesalahannya karena dahulu memercayakan uang THR kepada ibunya.

Sosok ibu menjadi orang yang paling dekat dalam kehidupan anak-anak. Hubungan ibu-anak yang terbangun sejak bayi tentu sudah mengakar dalam benak anak sehingga mudah untuk memercayakan segala hal kepada ibunya. Padahal, ada alasan tersendiri mengapa ibu tak kunjung mengembalikan uang THR anaknya. Hal ini tak terlepas dari sifatnya yang tetap mengutamakan anaknya tercinta.

#1 Anak-anak masih belum bijak dalam menghabiskan uang

Masa kanak-kanak adalah masa-masa yang menyenangkan. Oleh karena itu, anak-anak sering menggunakan segala cara untuk meraih kesenangannya, termasuk dengan uang yang dipegangnya sendiri. Berkaca dari pengalaman pribadi, saya sendiri sewaktu kecil menyembunyikan uang THR lebaran agar tidak diambil oleh ibu. Akan tetapi, uang tersebut pada akhirnya justru habis untuk main PS dalam beberapa hari saja. Kurang lebih sama dengan anak-anak zaman sekarang yang mengantre cukup panjang di minimarket/konter untuk top-up aplikasi permainannya.

Tidak setiap anak diajarkan untuk menabung dan diajak berpikir tentang prospek masa depan. Oleh karena itu, ibu sebagai wali dari anak yang lebih bijaksana dan mengenal tabiat anaknya sendiri merasa berkewajiban untuk mengamankan uang THR tersebut demi kepentingan yang lebih luas. Begitu pula pemikiran tersebut seharusnya dapat disimpulkan ketika kita sudah dewasa daripada menyesalinya.

#2 Uang THR dihabiskan untuk kebutuhan dasar keluarga

Ibu tentu tidak menghabiskan uang untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kebutuhan rumah tangga dan keluarga. Siapa tahu, uang THR dari anaknya lebih luas bermanfaat dengan dikelola oleh ibunya. Misalnya, untuk membeli kebutuhan pokok dan utang belanja di warung, membayar keperluan sekolah anaknya, hingga kebutuhan lain yang lebih genting dalam keluarga. Sebagai bendahara dalam tatanan rumah tangga, ibu tentu memikirkan dengan matang-matang terkait APBK (Anggaran Pendapatan Belanja Keluarga), termasuk memperhitungkan uang THR anaknya sebagai pendapatan khusus dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Kebutuhan keluarga, termasuk anak-anaknya memang kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang tua. Akan tetapi, dengan pertimbangan sebagai dewasa masa kini, tentu kita memaklumi usaha orang tua yang banting tulang agar anaknya tetap dapat tumbuh dengan bahagia. Jika dipikir kembali, uang THR yang kita berikan kepada ibu sebenarnya sudah menjadi salah satu wujud bakti kita kepada orang tua, bukan? Begitu pula ketika dewasa, kita masih berusaha memberikan sebagian hingga seluruh gaji untuk orang tua, meskipun tidak ada lagi yang mereka inginkan selain kebahagiaan anaknya sendiri.

#3 Uang THR memang ditabung untuk masa depan anak

Pendidikan anak tetaplah menjadi impian nomor satu bagi orang tua. Dengan semakin tingginya biaya pendidikan saat ini, wajar jika ibu berusaha memikirkan sumber lain untuk mengumpulkan modal pendidikan anaknya. Bukan hal yang mustahil jika pendidikan anak hingga kelak menjadi sarjana tidak lepas uang THR-nya sendiri sewaktu masih kanak-kanak dan ditabung oleh ibunya. Oleh karena itu, jawaban “tidak ada” ketika kita menanyakan uang hasil THR sebenarnya hanya kebohongan kecil dari seorang ibu untuk masa depan anaknya. Kita sendiri yang tidak sadar karena seiring berlangsungnya waktu tumbuh dan bertambahnya fokus kehidupan menjadi dewasa.

Terjawab sudah satu dari sekian alasan bagi seorang ibu untuk menyimpan uang THR anaknya dan tidak dikembalikan seiring waktu. Daripada menghitung-hitung kembali THR yang sudah terkumpul ketika masih kecil, bukankah lebih baik membalas jasa orang tua yang telah membesarkan kita selama ini?

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

BACA JUGA Fenomena Menukar Uang Cetakan Baru Menjelang Lebaran Masih Relevan Nggak, sih? dan tulisan Ahmad Sulton Ghozali lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Mei 2021 oleh

Tags: Anak-AnakHari RayaIbuLebaranTHR
Ahmad Sulton Ghozali

Ahmad Sulton Ghozali

Lahir di Trenggalek, sedang singgah di Depok. Sedang belajar pula perihal bahasa dan sastra Indonesia. Kunjungi hasil tulisannya yang lain di bit.ly/angindanraga.

ArtikelTerkait

Bukan Hanya Kinder Joy! Musuh Baru Itu Bernama Cadbury Lickables terminal mojok.co

Bukan Hanya Kinder Joy! Musuh Baru Itu Bernama Cadbury Lickables

30 Maret 2021
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran

22 Mei 2020
Repost Story Hampers Kiriman Sendiri Itu Maksudnya Gimana_ terminal mojok

Mohon Maaf, Repost Story Hampers Kiriman Sendiri Itu Maksudnya Gimana?

13 Mei 2021
Perusahaan Shuttle Kendaraan Asal Bandung Culas, Rekrut Karyawan dengan Kedok Internship Supaya Murah Mojok.co

Perusahaan Shuttle Kendaraan Asal Bandung Culas, Rekrut Karyawan dengan Kedok Internship Supaya Murah

17 April 2024
youtuber mojok.co

Siapa Bilang YouTuber, Selebgram, dan Artis di Bawah Umur Tidak Kena Pajak?

15 Agustus 2020
Hampers dan Parsel Itu Beda, Mylov, Jangan Sampai Salah Kirim Pas Lebaran terminal mojok

Panduan Membedakan Hampers dan Parsel, Jangan Sampai Salah Kirim Pas Lebaran

12 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.