Apa yang terlintas di benak kita ketika menyebut nama Purwokerto? Selain bagian dari Ngapak Universe, tentu saja kota Plat R tersebut terkenal dengan kuliner mendoan yang sudah mendunia. Mendoan hangat dengan cocolan kecap lombok merupakan kenikmatan yang sulit dilewatkan.
Namun, masalahnya, di Purwokerto sendiri nggak cuma mendoan yang sebetulnya wajib dicoba. Ada beberapa kuliner lain yang khas banget. Sangat cocok menjadi buah tangan selain mendoan. Menurut saya, “keresahan” ini wajib diluruskan.
Berikut daftar kuliner khas Purwokerto. Jangan cuma mendoan saja yang dipikirkan.
#1 Getuk goreng Sokaraja
Ketika hendak menuju Purwokerto melalui Sokaraja, mata kita akan melihat banyak gerai getuk goreng di sebelah kanan dan kiri jalan. Getuk Goreng Sokaraja nggak kalah menarik dibanding mendoan. Sangat layak menjadi oleh-oleh.
Sedihnya, meski menjadi makanan khas Purwokerto, tapi getuk goreng jarang disajikan saat ada acara hajatan. Mungkin sudah takdirnya kudapan berbahan dasar singkong ini menjadi camilan yang bertengger di rak toko oleh-oleh.
Selidik punya selidik, getuk goreng awalnya merupakan getuk biasa seperti pada umumnya. Namun, karena kurang laku di Purwokerto, akhirnya muncul ide untuk menggoreng getuk. Ternyata hasilnya enak dan akhirnya getuk goreng menjadi produk kuliner yang sayang untuk dilewatkan.
#2 Kampel
Jika Wonosobo punya tempe kemul, Purwokerto ada kampel yang bisa dijadikan camilan penunda lapar. Kampel adalah perpaduan antara dage dengan ketupat yang disatukan dengan adonan terigu.
Kampel sendiri memiliki arti ‘peluk’. Ada pula yang menyebutnya sebagai kampelan alias pelukan. Karena arti dari nama tersebut cukup romantis, tentu sah-sah saja jika kamu ingin memberikan kampel untuk pasanganmu di momen valentine. Masak mau ngasih mendoan pas hari kasih sayang.
Disebut sebagai camilan penunda lapar karena ada unsur karbohidrat, sehingga cocok dikonsumsi ketika dompet berada dalam mode hemat. Camilan ini bisa ditemui di warung kopi yang menyediakan gorengan.
#3 Lumpia boom
Berbeda dengan lumpia khas Semarang yang ukurannya kecil, lumpia boom memiliki ukuran yang besar dengan beragam isian. Ada sosis, cumi, udang, ayam, bakso, dan versi boombastic (aneka isian). Konon katanya, isian cumi dan boombastic-lah yang paling laris.
Lumpia boom merupakan makanan yang sempat membuat saya shock sekaligus ketagihan. Apalagi ketika menyajikannya bersama nasi putih. Hal ini tentu saja menunjukkan sebuah revolusi lumpia yang biasa dijadikan appetizer bersama lemper dan kacang goreng. Justru lumpia boom berhasil menjadi main course.
Bagi yang belum pernah mencobanya, mungkin akan terkesan aneh ketika mendengar “makan lumpia pakai nasi”. Namun, percayalah, lumpia boom akan menambah khazanah kuliner, terutama untuk kamu yang merasa belum makan kalau belum makan nasi.
#4 Nopia
Bagi penggemar kuliner klasik, nopia adalah kuliner yang jangan sampai terlupakan. Nopia tentu akan menjadi nostalgia bagi orang tua di rumah, apalagi di Purwokerto.
Makanan berbahan dasar terigu dengan isian gula merah ini menawarkan cita rasa gurih dan manis. Selain isian gula merah, ada juga isian durian yang enaknya bikin merem melek.
#5 Soto Sokaraja
Selain kaya akan bahasa, Indonesia juga kaya akan kuliner soto. Ada Soto Betawi, Soto Kudus, Soto Semarang, Soto Bening, Soto Lamongan. Nah, di Purwokerto, kamu bisa temukan Soto Sokaraja yang tak kalah nylekamin.
Soto Sokaraja menawarkan rasa gurih maksimal dengan ekstra bumbu kacang yang khas. Bumbu kacang inilah yang menjadi syarat sahnya Soto Sokaraja di Purwokerto.
Selain itu, penjual soto biasanya akan menaruh kerupuk sebagai pugas lengkap dengan suwiran ayam yang sungguh menggoyang lidah, tak lupa potongan daun bawang yang menambah cita rasa. Mau nambah pakai mendoan juga bisa, sih.
#6 Kraca
Kraca adalah keong kecil yang dimasak dengan bumbu kuah pedas. Untuk memakannya, kamu memerlukan tusuk gigi untuk mengambil keong yang masih berada di dalam cangkang. Sensasi asiknya adalah saat menyesap lubang cangkang yang berisi residu kuah, di mana lidah kita akan diserbu rasa pedas dan gurih yang cukup nagih. See, cara makan kraca mengalahkan makan mendoan di Purwokerto.
Kraca akan semakin sering ditemui saat sore menjelang Maghrib di bulan puasa. Umumnya, kraca dijual di pinggir jalan bersamaan dengan para penjual takjil.
Itulah kuliner yang bisa dicoba selain mendoan ketika kamu berada di Purwokerto. Tentu saja wisata kuliner tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi sekaligus menambah wawasan di mana kekayaan kuliner Indonesia memang tak perlu diragukan.
Akhir kata, jalan-jalan bareng pasangan, kalau ke Purwokerto jangan lupa kulineran!
Penulis: Dhimas Raditya Lustiono
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Mendoan Daerah Mana sih yang Paling Enak?