Kemarin saya membaca artikel soal Purwokerto di Terminal Mojok. Gara-gara itu saya jadi nostalgia dengan tempat asal saya, Cikarang. Lha gimana, ternyata tempat asal saya itu hampir sama dengan Purwokerto.
Bukan, bukan perkara kenyamanannya yang sama. Kalau perkara itu jelas tempat asal saya kalah telak dari Purwokerto. Soalnya, ibu kota Kabupaten Banyumas itu sudah kelewat nyaman. Dan ini sudah diakui banyak orang.
Kesamaan Cikarang dengan Purwokerto adalah sama-sama sulit didefinisikan. Kenapa bisa sulit didefinisikan juga? Biar saya jelaskan di sini.
Kota Industri hanya julukan
“Susah didefinisikan bagaimana sih, Mas? Kan ia terkenal sebagai Kota Industri!”
Betul, memang Cikarang sering disebut Kota Industri karena banyak kawasan industri besar di sana. Beberapa di antaranya adalah MM2100, Jababeka, Hyundai Industrial Park, dll.
Akan tetapi, Kota Industri itu hanya julukannya. Nggak berarti daerah ini benar-benar sebuah kota. Sama kayak Cepu yang terkenal sebagai Kota Minyak. Padahal, kita sama-sama tahu Cepu itu bukan kota.
Berarti Cikarang itu kabupaten ya?
“Kalau bukan kota, berarti kabupaten ya, Mas?”
Bukan juga, Gaes. Nggak semua daerah yang bukan kota itu kabupaten. Di Indonesia nggak ada yang namanya Kabupaten Cikarang. Daerah ini merupakan bagian dari Kabupaten Bekasi.
“Lho? Bekasi bukannya sebuah kota ya, mas?
Iya, betul. Tapi, Bekasi itu terbagi dua wilayah. Pertama, Kabupaten Bekasi yang berdiri lebih dahulu pada 1950. Kedua, ada Kota Bekasi. Sebenarnya Kota Administratif Bekasi sudah ada sejak 1982. Hanya saja baru benar-benar mekar dari Kabupaten Bekasi tahun 1997.
Apesnya, walaupun Kabupaten Bekasi lebih tua, daerah ini malah yang kurang dikenal oleh masyarakat luas. Mungkin karena faktor lokasi juga. Pasalnya, Kota Bekasi lebih dekat dengan Jakarta yang menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan (dulu) Indonesia ketimbang Kabupaten Bekasi.
Baca halaman selanjutnya: Kurang tepat disebut ibu kota Kabupaten Bekasi…