Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Karanganyar Nggak Kalah dari Purwokerto: Daerah Terbaik di Jawa Tengah

Muhammad Arif Prayoga oleh Muhammad Arif Prayoga
26 Februari 2023
A A
Karanganyar Nggak Kalah dari Purwokerto Daerah Terbaik di Jawa Tengah (Unsplash)

Karanganyar Nggak Kalah dari Purwokerto Daerah Terbaik di Jawa Tengah (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Membaca artikel di Terminal Mojok berjudul, “Purwokerto, Tempat Tinggal Terbaik di Jawa Tengah” yang ditulis oleh Mas Mohamad Ajib Tamami, pikiran saya dipenuhi oleh hasrat untuk menyanggah. Nggak hanya saya, bahkan istri saya yang membacanya melalui infografis di Twitter Mojok, turut bergumam. Purwokerto terbaik? Karanganyar nggak kalah!

Gimana nggak menyanggah, pemilihan penggunaan kata “terbaik” dalam tulisan bertajuk bangga terhadap tempat tinggal rasanya terlalu berlebihan dan terlalu percaya diri. Seolah ingin menafikan keunggulan tempat-tempat lain dan menganggap bahwa tempat lain lebih buruk. 

Padahal, ya nggak ada yang terbaik dan terburuk. Nggak cuma Purwokerto dan Kabupaten Karanganyar, semua tempat memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. 

Melalui tulisan ini, saya ingin mewakili kabupaten maupun kota lain yang ada di Jawa Tengah untuk menyanggah opini Mas Ajib. Bukan bermaksud ingin merebut gelar “terbaik” itu. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa Kabupaten Karanganyar yang termasuk bagian dari Solo Raya nggak lebih buruk daripada Purwokerto.

Karanganyar menghargai pendidikan di sekolah tinggi

Mengemban pendidikan jenjang sekolah tinggi di Karanganyar mendapatkan atensi dan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Terutama, mereka yang memilih untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN). Baik yang dibawahi oleh Kemendikbud seperti universitas negeri pada umumnya, maupun Kemenag seperti STAIN, IAIN, dan UIN.

Pemberian apresiasi oleh Pemkab Karanganyar dalam bentuk hadiah uang tunai sebesar Rp2.5 juta dipotong pajak untuk masing-masing mahasiswa. Sebelum menerima dana itu, mahasiswa diminta untuk menyiapkan dan mengumpulkan segenap berkas yang bisa membuktikan bahwa dirinya telah diterima di sebuah PTN.

Awalnya saya mengira bahwa ini merupakan program dari pemerintah pusat agar para lulusan siswa SMA sederajat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, setelah saya cari di Google dengan kata kunci “reward masuk perguruan tinggi negeri”, yang muncul hanya berita dari Karanganyar.

Biaya hidup yang ramah dikantong

Mas Ajib bilang di Purwokerto dia bisa mendapatkan nasi rames seharga Rp4 ribu atau Rp5 ribu kalau menambah gorengan. Sekilas memang tampak makanan di sana sangat murah. Namun, katanya harus antre panjang dulu. Kalau kehabisan? Ya, nggak jadi makan.

Baca Juga:

4 Hal yang Biasa di Semarang tapi Nggak Lumrah di Blora

Purwasera UIN Saizu: Surga Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto yang Tak Pernah Sepi di Jam Istirahat

Sebenarnya, di setiap daerah itu ada warung makan yang menjual makanan murah. Paling nggak, lebih murah dari warung makan pada umumnya. Namun, satu warung makan yang menjual makanan murah nggak bisa digeneralisir satu kabupaten makanannya semurah itu. Kalau begitu pola pikirnya, di dekat rumah saya di Karanganyar juga ada warung nasi pecel yang bisa request beli berapa. Minta Rp3 ribu pun dilayani.

Selain makanan, kita harus memikirkan biaya hidup suatu daerah ketika hendak tinggal di sana. Maaf sekali lagi ya, Mas Ajib, ketika saya cari di Google dengan kata kunci “kota dengan biaya hidup paling murah”, Purwokerto memang termasuk di daftar beberapa media, namun nggak lebih unggul dibandingkan Solo, apalagi Jogja.

Memang, tempat tinggal saya di Karanganyar, namun sebagai daerah se-eks karesidenan Solo Raya, biaya hidup di sini dan di kota yang dipimpin Gibran nggak jauh berbeda. Bahkan, untuk urusan sayur-mayur, Solo sepertinya mengimpor sebagian hasil dari Kabupaten Karanganyar yang masih dipenuhi sawah, ladang, dan kebun.

Mendapuk gelar Bumi Intanpari

Gelar yang tersemat kepada Karanganyar ini bukan sembarang gelar. Melalui sematan gelar ini, Karanganyar dikenal dalam tiga aspek yang terangkum dalam sebuah akronim, yakni industri, pertanian, dan pariwisata. Memang, kata Mas Ajib di Purwokerto juga banyak tempat wisata. Namun, apa tempat-tempat wisata di sana diakui dengan sebuah gelar, Mas?

Karanganyar sebenarnya masih dibagi lagi menjadi dua. Karanganyar bawah dan Karanganyar gunung. Rumah saya di Karanganyar bawah, masih banyak persawahan dan industri. Untuk aspek pariwisata di sini ada, namun masih kurang. 

Namun, saya pernah berkunjung ke rumah teman saya di Kecamatan Jenawi yang termasuk Karanganyar gunung. Ah, pemandangan di sekitar rumahnya yang bahkan bukan objek wisata pun cukup membuat mata saya terperangah.

Tempat jalur pendakian gunung non-aktif tertinggi di Jawa Tengah

Memang di Purwokerto juga ada jalur pendakian Gunung Slamet yang termasuk jajaran gunung tertinggi di Jawa. Namun, gunung itu masih berstatus aktif. Meskipun gunung-gunung aktif di Indonesia sudah diawasi oleh pemerintah sebagai bentuk penanggulangan bencana, namun mendakinya masih menimbulkan rasa khawatir.

Nah, di karanganyar, nggak perlu risau mengenai hal itu. Ada Gunung Lawu yang menjadi gunung berstatus pasif tertinggi di Pulau Jawa. Status pasif itu membuat pendaki merasakan sebuah rasa yang sesuai dengan jargon Kabupaten Karanganyar; Tentram. Apalagi, ketinggiannya yang lumayan menjulang membuat swafoto dengan caption “3.265 mdpl” masih disegani bagi kalangan penghobi mendaki gunung. 

Karanganyar adalah tempat yang indah untuk pensiun 

Perihal tempat pensiun adalah hal yang sangat personal. Namun, pendapat saya ini juga diperkuat dengan pilihan Pak Jokowi yang memilih Karanganyar sebagai lokasi rumah pensiun. Tanya saja ke beliau, kenapa Karanganyar bisa dijadikan pilihan sebagai tempat pensiun setelah dua periode menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia?

Terlepas dari pilihan Pak Jokowi, saya sebenarnya sangat mengidam-idamkan rumah dengan nuansa seperti rumah teman saya di Kecamatan Jenawi itu. Di sana, sangat memungkinkan untuk saya bisa bercocok tanam aneka ragam tanaman di area lereng Gunung Lawu yang masih asri. 

Saya punya pikiran untuk menikmati masa pensiun dengan mengonsumsi hasil kebun sendiri yang nggak terpengaruh oleh naik turunnya harga makanan pokok di pasar. Hunian impian itu tampaknya ada di Karanganyar, tepatnya di lereng Gunung Lawu.

Itulah dia lima hal yang bisa membuktikan bahwa Kabupaten Karanganyar nggak lebih buruk dibandingkan Purwokerto. Sekali lagi, saya bodo amat dengan gelar “terbaik” yang disematkan secara personal oleh Mas Ajib. Saya hanya ingin menyanggah kalau saja tulisan Mas Ajib membuat orang yang membacanya berpikir bahwa semua kota dan kabupaten di Jawa Tengah lebih buruk dibandingkan Purwokerto.

Penulis: Muhammad Arif Prayoga

Editor: Yamadipati Seno 

BACA JUGA 6 Fakta Menarik tentang Purwokerto yang Perlu Kalian Ketahui

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Februari 2023 oleh

Tags: gunung lawujawa tengahKabupaten Karanganyarkaranganyarkota untuk pensiunpurwokerto
Muhammad Arif Prayoga

Muhammad Arif Prayoga

Sarjana Komunikasi yang Gagap Berkomunikasi. Penulis di Copa-media.com. Bisa dihubungi via Instagram @arifprayogha_ dan Twitter @CopamediaID

ArtikelTerkait

Kegemaran Membaca Warga Jawa Tengah Juara Dua Se-Indonesia, Warga Demak Jelas (Bukan) Salah Satunya Mojok.co

Kegemaran Membaca Warga Jawa Tengah Juara Dua Se-Indonesia, Warga Demak Jelas (Bukan) Salah Satunya

17 Juli 2024
Selamat Datang di Purwokerto, Kota Tanpa Ojol di Stasiun

Tolong Kasih Tahu Saya, Siapa yang Mendesain Tata Letak Purwokerto, karena Saya Ingin Tahu Apa yang Beliau Pikirkan

29 Juli 2025
6 Hal yang Nggak Boleh Hilang dari Solo Terminal Mojok

6 Hal yang Nggak Boleh Hilang dari Solo

10 November 2022
Kupat Tahu Bukan Makanan Khas Magelang Paling Enak, Ada Kuliner Lain yang Rasanya Tak Kalah Sedap

Kupat Tahu Bukan Makanan Khas Magelang Paling Enak, Ada Kuliner Lain yang Rasanya Tak Kalah Sedap

22 November 2023
Purbalingga Masa Kini Menjadi Kabupaten yang Tidak Ramah (Unsplash)

Purbalingga Masa Kini Menjadi Kabupaten yang Tidak Ramah

27 November 2023
5 Hal Terkait Kendal yang Perlu Diketahui agar Lebih Kenal Terminal Mojok

5 Hal Terkait Kendal yang Perlu Diketahui Orang agar Lebih Kenal

1 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sematang Borang, Kecamatan Paling Menyedihkan di Palembang

Sematang Borang, Kecamatan Paling Menyedihkan di Palembang

13 November 2025
Bulak, Kecamatan yang Paling Patut Dikasihani di Surabaya Mojok.co

Bulak, Kecamatan yang Paling Patut Dikasihani di Surabaya

17 November 2025
Crystalline Nggak Cuma Enak dan Menyegarkan, tapi Juga Ramah Sobat Asam Lambung  

Crystalline Nggak Cuma Enak dan Menyegarkan, tapi Juga Ramah Sobat Asam Lambung  

14 November 2025
5 Kasta Ikan Asin yang Biasa Tersaji di Meja Makan

5 Kasta Ikan Asin yang Biasa Tersaji di Meja Makan

16 November 2025
4 Peluang Usaha yang Menjanjikan untuk Sambut Natal dan Tahun Baru: Modal Minimal, Cuan Maksimal

4 Peluang Usaha yang Menjanjikan untuk Sambut Natal dan Tahun Baru: Modal Minimal, Cuan Maksimal

11 November 2025
4 Kelebihan Produk Superindo yang Tidak Dikatakan Orang-orang

4 Kelebihan Produk Superindo yang Tidak Dikatakan Orang-orang

12 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=xlSfd228tDI

DARI MOJOK

  • Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah
  • Komikus Era 80-an Akui Sulitnya Membuat Karya di Masa Kini, bahkan Harus Mengamati Lewat Drakor untuk Kembangkan Cerita Anak
  • Lari Sambil Nikmati Kopi dan Pastry, Fitbar Hadirkan Shake Out Run Pertama di Indonesia
  • JILF 2025 Angkat Isu Sastra dan Kemanusiaan
  • Momen Terima Gaji Pertama bikin Nangis dan Nyesek di Antara Perasaan Lega
  • Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.