ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Melihat Bagaimana Diskriminasi Melahirkan Konflik Muslim dan Hindu di India

Qonitah Az-zahra Fatoni oleh Qonitah Az-zahra Fatoni
17 Maret 2020
A A
konflik india

Melihat Bagaimana Diskriminasi Melahirkan Konflik Muslim dan Hindu di India

Share on FacebookShare on Twitter

Belum lama ini konflik kekerasan terjadi di India. Konflik in sudah merenggut puluhan korban jiwa. Awal mula konflik terjadi adalah terjadinya serangan kepada kelompok muslim yang melakukan aksi protes atas Undang-Undang Kewarganegaraan di New Delhi.

Berawal dari seorang pria bernama M. Zubair yang berpapasan dengan sekelompok massa. Zubair ingin menghindarinya dengan berbalik arah, namun pilihan itu menjadi kesalahannya. Detik itu juga ia merunduk dan melingkarkan tangannya diatas kepala untuk melindungi dirinya dari serangan massa.

Kepala Zubair sudah mengucurkan darahnya, tetapi ia tetap diam di tempatnya melainkan ratusan massa lainnya hanya menonton kejadian itu. “kupikir aku akan mati” kata pria 37 tahun itu. “mereka melihatku sendirian. Mereka lihat peciku, janggut, dan shalwar kameez (pakaian tradisional India). Mereka melihatku sebagai orang Muslim dan kemudian mereka mulai menyerang, meneriakkan slogan-slogan. Padahal aku tidak menyakiti mereka. Tidak mengatakan apapun juga” lanjut Zubair. Penyerangan yang terjadi kepada Zubair merupakan rangkaian dari peristiwa kerusuhan di New Delhi.

Konflik ini berawal ketika Narendra Modi (Perdana Mentri India) mengeluarkan Undang-Undang (UU) kontroversial yang bersifat anti-muslim “Citizenship Amendment Bill” (CAB). Dalam UU tersebut diberitakan bahwa para imigran yang ilegal dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan punya kemungkinan untuk mendapatkan kewarganegaraan India, kecuali bagi mereka yang beragama Muslim.

Al Jazeera menulis, partai oposisi Kongres Nasional India berpendapat bahwa hukum ini sangat diskriminatif untuk umat Muslim, terlebih diberlakukan di Negara sekuler dengan penduduk 1,3 miliar yang mana 15% diantaranya adalah masyarakat Muslim.

Yang dikritik dari UU CAB adalah langkah itu bagian dari agenda supermasi Hindu di bawah pemerintah Perdana Menteri sejak berkuasa hampir 6 tahun lalu.

Sanjay Jha adalah juru bicara partai oposisi utama Partai kongres,mengatakan kepada Al Jazeera bahwa hukum itu ialah “bagian dari strategi Politik Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang memecah belah lebih dalam untuk menyinari India”.

UU CAB pertama kali diperkenalkan di Parlemen pada Juli 2016, dimana merupakan amandemen UU Kewarganegaraan Citizenship Act 1955 yang menjadikan agama sebagai dasar kewarganegaraan. Sementara itu, UU sebelumnya tidak menjadikan agama sebagai kriteria kelayakan untuk menjadi warga negara. Kontroversi utama UU CAB tahun ini adalah peraturan tersebut dapat dipakai untuk menghalangi Muslim dalam mencari kewaranegaraan. Sebagaimana yang diberitakan oleh tirto.id.

Lain halnya dengan konflik kekerasan antar agama, berita tentang seorang tetangga Hindu yang menyelamatkan satu keluarga Muslim dari amukan massa memperlihatkan adanya toleransi di tengah konflik tersebut. Kejadian bertoleransi di tengah konflik ini mungkin hanya segelintir orang saja. Tetapi satu orang bertoleransi di tengah konflik jadi hal yang sangat berarti.

Bahwasannya tidak semua warga Hindu New Delhi mendukung pasal UU ini. Masih banyak orang India yang punya toleransi tinggi tanpa memandang agama. Dan ini bukan hanya terjadi di masyarakat saja, tetapi juga kepada publik figur di India.

Lolosnya UU Kontroversial ini membuat dunia geger dan konflik kekerasan ini menjadi konflik antar agama yang paling parah. Keresahan yang terjadi di luar negeri bahwa PM ingin mengubah India yang sekuler menjadi negara Hindu. Perdana Menteri Narendra Modi adalah seorang nasionalis Hindu, dan ia tak pernah menutupi fakta ini. Yang mana diperjelas dengan meloloskan UU tersebut untuk memuluskan agenda politikya.

Seharusnya dengan melihat jumlah korban jiwa dan juga kecaman dunia dalam melihat konflik kekerasan ini, Perdana Menteri India bisa terketuk  pintu hatinya untuk menarik UU kontroversial mengenai anti-muslim. Hal ini tentu harus menjadi pelajaran bagi Indonesia. Jangan sampai negara membuat kebijakan diskriminatif karena kebijakan diskriminatif selalu, dan akan selalu, melahirkan konflik-konlik baru.

BACA JUGA Memahami Konteks Konflik Muslim dan Hindu di India biar Nggak Terprovokasi atau tulisan Qonitah Az-zahra Fatoni lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Maret 2020 oleh

Tags: diskriminasikonflik hindu dan muslim indiakonflik india
Qonitah Az-zahra Fatoni

Qonitah Az-zahra Fatoni

ArtikelTerkait

Memori Tubuh Kami oleh Fadiyah Alaidrus: Menghadapi Diskriminasi dan Eksploitasi Seksual

Memori Tubuh Kami oleh Fadiyah Alaidrus: Menghadapi Diskriminasi dan Eksploitasi Seksual

4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

4 Februari 2023
Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan terminal mojok.co

Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan

30 Juli 2021
Inilah 3 Suluk Agar Anda Terhindar dari Sikap Diskriminatif terminal mojok.co

Inilah 3 Suluk Agar Anda Terhindar dari Sikap Diskriminatif

20 November 2020
scanlation one piece chapter 1011 attack On Titan Lebih Baik dari 'One Piece'? Mabuk, Bos?

One Piece, Manga Terbaik di Dunia, Adalah Tempat Terbaik Belajar Diskriminasi

11 Agustus 2020
laporan ditulis tangan, tulisan tangan jelek penderitaan ciri arti manfaat tanda orang cerdas mojok.co

Derita Orang dengan Tulisan Tangan Jelek yang Mungkin Tak Pernah Kamu Tahu

30 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
perempuan ngegombal

Perempuan Juga Boleh dong Ngegombal

rumah

Hal yang Bisa Kamu Lakukan biar Nggak Bosan Setengah Mati di Rumah

hadiah sidang skripsi

Galau Ngasih Hadiah ke Teman yang Sidang Skripsinya Barengan



Terpopuler Sepekan

4 Dosa Pengendara Motor yang Hobi Ngobrol saat Berkendara, kalau Kalian Ketemu, Tabok!

4 Dosa Pengendara Motor yang Hobi Ngobrol saat Berkendara, kalau Kalian Ketemu, Tabok!

oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
25 September 2023

5 Drama Korea yang Cocok Ditonton Orang dengan Kepribadian INFJ

5 Drama Korea yang Cocok Ditonton Orang dengan Kepribadian INFJ

oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
26 September 2023

4 Rekomendasi Skincare Aman dan Terpercaya di TikTok Shop

Memblokir TikTok Shop Nggak Bikin Pasar Tradisional Tiba-tiba Ramai

oleh Ahmad Arief Widodo
26 September 2023

Darurat Jember Kota Seribu Gumuk: Kalau Uang Sudah Berbicara, Gumuk pun Dihancurkan!

Darurat Jember Kota Seribu Gumuk: Kalau Uang Sudah Berbicara, Gumuk pun Dihancurkan!

oleh Anik Sajawi
28 September 2023

20 Istilah yang Harus Diketahui KOL Specialist

20 Istilah yang Harus Diketahui KOL Specialist

oleh Muhammad Syifa Zam Zami
22 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=UYaA2xiqS2A

DARI MOJOK

  • Ajaran Sunan Bonang: Jalan Kembali Kepada Allah adalah Cinta
  • 3 Fungsi Pokok Pancasila untuk Kehidupan Bangsa
  • Pernah Wakili Partai Komunis di Parlemen, Mengapa Affandi Selamat dari Peristiwa 1965? 
  • Melacak Jejak Freemasonry di Jogja, Markas Besarnya di Gedung DPRD DIY
  • Universitas Padjadjaran Punya Cabang di Kabupatennya Susi Pudjiastuti, Pangandaran
  • Cerita Saksi Hidup tentang Kematian Misterius Satu Keluarga di Rembang
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!