Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Mbak, Minta Bantuan Like dan Komen dalam Sebuah Perlombaan Itu Nggak Curang Kok!

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
16 Juli 2020
A A
like komen subscribe tugas bikin vlog Buat Kamu yang Suka Nge-skip Iklan Youtube

like komen subscribe tugas bikin vlog Buat Kamu yang Suka Nge-skip Iklan Youtube

Share on FacebookShare on Twitter

Kemarin setelah membaca sebuah artikel  yang berjudul ‘Hey Kalian yang Suka Minta Like, Komen, dan Subcribe saat Ikut Lomba, Itu Curang Lho!’, saya merasa gatal pengen meluruskan peryataan. Jujur, saya sendiri yang bisa dibilang maniak giveaway dan paling hobi mengikuti berbagai macam lomba di media sosial ini, paling nggak suka dengan yang namanya lomba tapi pemenangnya ditentukan dari jumlah like-nya. Seumur-umur saya baru sekali doang ikut lomba kayak gitu, itu pun murni karena saya ngincer hadiahnya yang lumayan besar buat biaya operasi kucing liar yang sakit, sehingga saya mengerahkan warga di grup-grup WA saya untuk bantu like. Dan akhirnya saya juara lima dong, lumayanlah hadiahnya masih terbilang besar soalnya brandnya cukup besar juga sih.

Saya nggak tahu, meminta like dan komen kayak gini tuh letak curangnya itu di mana. Bukan kenapa-napa, tapi kok seolah orang yang minta like dan komen ke orang itu kok kayaknya berperilaku jahat hingga menghalalkan sebuah cara buat menang sih. Belum lagi mereka itu seolah menjegal juara yang sesungguhnya, yang mungkin lebih pantas untuk menjadi pemenangnya.

Gini yah, Mbak. Pertama kita harus simak dulu syarat dan ketentuan lomba tersebut. Biasanya orang yang suka minta like dan komen kayak gitu memang murni mengikuti sebuah lomba yang mana pemenangnya itu ditentukan oleh jumlah like dan komen, bukan karena bagus tidaknya karyanya. Karena syarat untuk lomba ini bermacam-macam sih. Ada yang pemenangnya mutlak merupakan keputusan juri yang tak bisa diganggu gugat. Ada yang pemenangnya ditentukan dari karyanya. Ada yang pemenangnya itu bisa dipertimbangkan dari banyaknya like dan komennya juga. Dan ada juga yang mutlak pemenang ditentukan dari banyaknya jumlah like dan komen.

Lalu curangnya di mana sih? Bukannya dari awal lomba tersebut memang fokus banyak-banyakan like dan bukan bagus-bagusan karya? Definisi curang itu menurut saya cenderung pada tindakan licik atau menghalalkan semua cara untuk menang seperti yang saya katakan di atas tadi.  Lah, di sini si peserta ini minta tolong ke orang-orang dengan baik-baik dan tanpa paksaan. Kecuali kalau ada yang maksa beda lagi urusannya yah. Toh, mereka yang bantu like dan komen juga biasa saja dan tak merasa ditekan atau terbebani. Lagi pula kalau gak mau bantu, juga gak perlu dibantu mah bereskan sebenarnya. Orang itu media sosial kita ini kan, bebas dong mau like atau tidak. Tapi nyatanya orang-orang terdekat memilih untuk membantu.

Curang itu mungkin kalau si peserta ini berkonspirasi menjegal tim lawan dan mengompori orang-orang agar tidak meng-like postingan lawannya. Atau mereka melakukan gerakan bawah tangan dengan mengumpulkan masa agar me-report akun lawan agar tidak jadi menang. Bisa juga si peserta ini mungkin menyogok juri agar bisa menang. Atau mungkin lomba tersbeut bagus-bagusan karya, tapi si peserta minta tolong orang lain buat membuatkan karya tersebut. Nah, hal-hal semacam ini dikatakan curang saya setuju.

Kalau sistem banyakan like semacam ini dirasa kurang fair, maka yang harusnya yang disalahkan itu yah pihak panitia atau penyelenggaranya. Kenapa mereka membuat perlombaan atau kompetisi kayak gini? Tapi kan mereka nggak bodoh juga, semua pasti ada timbal baliknya. Mereka rela mengeluarkan uang untuk hadiah, yah sudah pasti mereka juga harus dapat benefit yang sama juga dong. Dengan orang lain membantu like dan komen ini, secara tidak langsung mereka tengah membantu mempromosikan brand, perusahaan, atau apa pun itu dari pihak panitia lomba. Jadi ini mah sebenarnya permainan marketing aja sih kalau menurut saya.

Masalah karya teman yang jelek itu, saya setuju sih, kalau yang menang harusnya yang memang karyanya bagus. Tapi apa salahnya sih kita mendukung teman atau kerabat dekat kita yang tengah berusaha. Saya sendiri sangat rajin, membantu like atau komen teman yang suka meminta bantua. Lagi pula berapa lama sih buat like dan komen ini. Seneng aja gitu kalau ada teman saya yang bisa menang.

Mungkin kinerja kayak gini tuh kalau diibaratkan semacam teman yang tengah merintis usaha. Mungkin di luar sana banyak usaha atau karya orang lain yang lebih bagus dan mumpuni, sehingga kita jarang memakai jasa teman atau orang terdekat. Alasannya yah itu tadi. Ada yang lebih bagus. Tapi kalau bukan kita, orang terdekat, yang membantu melarisi dan mendukung usaha mereka, lantas siapa lagi?

Baca Juga:

Kalau Angka Dislike YouTube Hilang, Memangnya Ada yang Senang?

Lomba yang Pemenangnya Ditentukan Jumlah Like Terbanyak Itu Menyebalkan

Kalau dilogika yah, buat apa sih para pejabat itu pada kampanye dan menghabiskan  banyak uang? Yah, tentu saja buat minta dukungan warga biar dicoblos saat pemilu kan ya. Nah, sebenarnya sistem pemilihan pemenang ala pejabat kita kan juga ditentukan dari banyaknya suara yang ada. Apa lantas yang menang dalam pemilihan  itu lebih bagus kinerjanya dari yang kalah? Gak, juga kan?

Di sebagian lomba kadang juga nggak ada ketentuan atau aturan yang menyebutkan kalau peserta itu nggak boleh beli like. Jadi yah mereka nggak salah juga sih, mereka hanya kreatif aja. Memanfaatkan fasilitas yang ada. Toh, mereka juga modal uang untuk membeli like tersebut to? Lalu, tolong jelaskan letak curangnya itu di mana jika memang ketentuan dan aturan lombanya itu memang banyak-banyakan like?

BACA JUGA Kok Bisa yah Orang Ngerekam Diri Sendiri pas Nangis buat Bikin TikTok? dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2021 oleh

Tags: likesubscribe. giveaway
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Lomba yang Pemenangnya Ditentukan Jumlah Like Terbanyak Itu Menyebalkan terminal mojok.co

Lomba yang Pemenangnya Ditentukan Jumlah Like Terbanyak Itu Menyebalkan

30 Oktober 2020
Kalau Angka Dislike YouTube Hilang, Memangnya Ada yang Senang_ terminal mojok

Kalau Angka Dislike YouTube Hilang, Memangnya Ada yang Senang?

7 Juni 2021
Orang Posting Status Screenshot WhatsApp Itu Motiavasinya Apa sih?! mojok.co/terminal

Mengapa Sebagian Orang Menolak Beri Like pada Foto Sendiri di Instagram?

19 Februari 2020
like

Dunia begitu Indah Sebelum Ada Tombol Like

10 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.