Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Masa Orientasi Siswa (Seharusnya) Tidak Menelan Korban

Maria Kristi oleh Maria Kristi
18 Juli 2019
A A
masa orientasi siswa

masa orientasi siswa

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah masuk tahun ajaran baru ya? Akhirnya istirahat juga dari drama pro-kontra kebijakan zonasi sebagai acuan penerimaan siswa didik. Selamat bersekolah untuk adik-adik yang baru diterima di sekolah terbaik terdekat. Ngomong-ngomong soal zonasi ini, nanti kalau saya sudah punya anak yang mau sekolah dan nggak ada sekolah bagus dekat rumah, pilihannya kalau nggak pindah rumah—tapi mahal ya Bo’ kalau mau pindah rumah—ya homeschooling. Ah, tapi ngomongin soal itu nanti dulu—sekarang ada yang nggak kalah menarik untuk dibahas yaitu Masa Orientasi Siswa (MOS).

Belum lama ini saya membaca berita ada seorang siswa yang meninggal di Palembang akibat MOS dan besoknya ada lagi berita tentang siswa yang kritis di rumah sakit—lagi-lagi—gara-gara MOS. Konon kabarnya bocah yang kritis ini dipukul di bagian perut sampai ususnya melintir. Aih, ngeri~

Mau nggak mau saya jadi mikir, masih zaman ya MOS seperti ini? Apalagi sampai menelan korban (jiwa). Dulu waktu saya masuk SMA, persyaratan MOS-nya nggak aneh-aneh. Cukup baju rapi, rambut tidak menyentuh kerah baju untuk anak laki-laki dan kuncir 3 untuk anak perempuan—baiklah saya ralat, bagian kuncir ini cukup aneh, sekolah sebelah yakni SMA 5 siswinya dikuncir 5. Beruntung saya masuk di SMA 3, coba kalau SMA 40, saya bisa terlambat masuk gara-gara nguncir rambut doang.

Kakak kelas saya dulu juga baik. Setelah mereka menjelaskan peraturan yang berlaku selama MOS, mereka memberikan kesempatan untuk bertanya. Saya yang bertanya, “pulangnya jam berapa ya, Kak?” Nggak dihukum, tapi diketawain doang, padahal saya nanyanya serius lho. Kalau nggak tahu jam pulang dari acara MOS, bagaimana saya bisa ngasih tahu orangtua? Duh, saya memang anak baik banget yhaaa~

Oh ya, kembali ke MOS. Sebetulnya MOS itu apa toh? Masa Orientasi Sekolah kan? Nah, kenapa malah siswa-siswi baru itu disuruh bawa bolpoin cap orang terbang—terkait hal ini saya bayangannya sampai kemana-mana, padahal ternyata bolpoinnya sudah saya pakai sehari-hari—, pakai kaos kaki beda warna, tas selempang kresek dan kuncir rambut sesuai nomor sekolah? Ini mau berangkat sekolah apa mau persiapan manggung topeng monyet? Saya kok jadi kasihan sama monyetnya—jadi banyak saingannya.

Masa orientasi di awal masuk sekolah seharusnya ya diisi pengenalan akan sekolah pada para siswa baru. Di sini kantinnya, di sini kamar mandi, itu ruang guru jangan dekat-dekat, ini jalur yang paling enak buat bolos (eh), kenalan sama guru-guru dan kakak-kakak kelas yang sok kece pintar, dan sebagainya. Bukannya disuruh joget-joget nggak jelas di tengah lapangan, atau nyebutin nama-nama ikan teman baru yang sudah diubah-ubah sama kakak kelas. Si Anna yang cantik jadi si birong, tega bener. Mentang-mentang kulitnya sawo matang cenderung birong, eh hitam.

Lagipula apa sih tujuan mengadakan perploncoan dalam MOS? Biar pada kompak gitu? Yang ada malah pada sebel sama kakak kelasnya dan berencana balas dendam di kemudian hari kecuali sama mas yang ganteng itu.

Pernah nggak kepikiran soal asal-muasalnya MOS alias Ospek seperti yang kita lakukan di Indonesia ini? Ternyata Ospek ini warisan nenek moyang Belanda yang terus kita lestarikan. Awalnya dari Sekolah Kedokteran Hindia, saat siswa baru harus membersihkan ruang kelas. Mungkin biar kakak kelasnya bebas tugas ya? Kelasnya sudah dibersihkan sama anak baru.

Baca Juga:

3 Alasan Maba Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian ke UIN Palembang, Takutnya Nanti Kecewa

5 Motor yang Sebaiknya Nggak Dibeli Mahasiswa Baru karena Bikin Menyesal

Eits, tapi bukan hanya itu. Para kakak kelas yang kebetulan merupakan orang Belanda itu juga mengolok-olok adik kelasnya yang pribumi. Mungkin tujuan terselubungnya adalah agar para putra-putri bangsa itu kapok bersekolah dan memilih kembali ke kenyamanan rumahnya masing-masing. Untungnya rencana tersebut tidak berhasil. Kalau tidak, tidak akan ada orang-orang pintar yang akhirnya mendirikan organisasi macam Boedi Oetomo yang menjadi cikal-bakal pergerakan menuju kemerdekaan Indonesia.

Lepas dari penjajahan Belanda, ternyata budaya Ospek masih kita pertahankan. Awalnya di kampus-kampus lalu menyebar sampai ke sekolah-sekolah. Siswa yang masuk SMA dan SMP harus membawa “barang-barang aneh” di hari-hari pertamanya bersekolah. Setelah tahu tujuan asli dari Ospek saya jadi mikir, budaya gini kok ya dilestarikan sampai sekarang. Nggak mashook blas!

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: mahasiswa barumasa orientasi siswamosospeksiswa barutahun ajaran baru
Maria Kristi

Maria Kristi

Ibu tiga orang anak. Pecinta kopi tapi harus pakai gula yang banyak.

ArtikelTerkait

IPK Realistis atau Bare Minimum bagi Kalian Mahasiswa Baru di Semester Pertama, Biar Bisa Jadi Pondasi untuk Semester Selanjutnya

IPK Realistis atau Bare Minimum bagi Kalian Mahasiswa Baru di Semester Pertama, Biar Bisa Jadi Pondasi untuk Semester Selanjutnya

6 Juli 2025
Mahasiswa Sok Jagoan yang Bikin Onar Saat Ospek, Borok Paling Menyedihkan yang Melekat pada Universitas Trunojoyo Madura

Mahasiswa Sok Jagoan yang Bikin Onar Saat Ospek, Borok Paling Menyedihkan yang Melekat pada Universitas Trunojoyo Madura

12 Agustus 2024
Pengalaman Saya Menjadi Maba Universitas Negeri Surabaya UNESA: Rambut Digunduli hingga Disuruh Berendam di Sungai. Terlihat Menderita, tapi Tetap Bisa Tertawa

Pengalaman Saya Menjadi Maba UNESA: Rambut Digunduli hingga Disuruh Berendam di Sungai. Terlihat Menderita, tapi Tetap Bisa Tertawa

6 Agustus 2023
mahasiswa tingkat akhir Kiat Sukses untuk Bikin Hidup Susah Ketika Menjadi Mahasiswa Akhir terminal mojok.co

6 Tips dari Mahasiswa Tingkat Akhir untuk para Maba

28 Maret 2021
Mempertanyakan Esensi Teka-teki Makanan Saat MPLS, Nggak Ada Gunanya, Nggak Ada Efeknya, Cuma Bikin Ribet!

Mempertanyakan Esensi Teka-teki Makanan Saat MPLS, Nggak Ada Gunanya, Nggak Ada Efeknya, Cuma Bikin Ribet!

16 Juli 2024
PPDB Online kok Masih Harus Setor Berkas Fotokopi ke Sekolah, Situ Tau Digitalisasi Nggak sih?

PPDB Online kok Masih Harus Setor Berkas Fotokopi ke Sekolah, Situ Tau Digitalisasi Nggak sih?

29 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.