Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Manfaat Tak Terduga dari Cium Bau Kotoran Tubuh Sendiri bagi Kesehatan Tubuh

Dani Ismantoko oleh Dani Ismantoko
3 Maret 2021
A A
Manfaat Tak Terduga dari Cium Bau Kotoran Tubuh Sendiri bagi Kesehatan Tubuh terminal mojok.co

Manfaat Tak Terduga dari Cium Bau Kotoran Tubuh Sendiri bagi Kesehatan Tubuh terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Menurut amatan sekilas saya, banyak orang suka mencium bau-bau kotoran yang volumenya sedikit dari tubuhnya sendiri. Seperti, bau keringat di ketiak, kotoran pada sela-sela kuku di jempol kaki, lendir di telinga. Saya tidak tahu, apakah orang-orang di belahan dunia lain juga suka melakukan hal itu. Yang jelas, saya bisa memastikan, kebanyakan orang Indonesia seperti itu. Ntah, apakah itu ada manfaatnya bagi kesehatan tubuh atau tidak.

Bagi saya pribadi, ada semacam kepuasan yang ganjil setelah mencium kotoran-kotoran dari tubuh tersebut. Gabungan antara puas dan jijik sekaligus. Sebagaimana orang yang meminum teh nasgitel merasa puas.Lantaran selain ada rasa manis yang dihasilkan dari gula yang dilarutkan, ada juga rasa sepet yang berasal dari kekentalan teh. Coba saja kalau rasa sepet saja, pasti agak kurang, kecuali orang-orang yang menghindari gula dan memaksakan diri untuk suka dengan teh tanpa gula, atau kalau di Jogja biasa disebut teh tawar.

Memang, tidak begitu jelas juga secara detail titik puasnya seperti apa. Namun, jika dijabarkan melalui kalimat kira-kira seperti itu. Memang agak rumit. Jika dicerna dengan nalar umum terasa aneh. Lantaran biasanya kotoran identik dengan rasa jijik. Dan perasaan jijik tidak disukai sehingga akan dihindari. Kira-kira dari sisi kepuasan batin dalam artian yang subyektif seperti itu.

Belakangan saya menemukan fungsi lain yang saya kira cukup berguna. Tidak tanggung-tanggung, ternyata ini berkaitan dengan kesehatan tubuh kita. Meskipun ini hanya cocokologi saya yang saya dapatkan secara kebetulan.

Beberapa waktu yang lalu saya flu. Kepala saya pusing minta ampun, hampir pilek dan batuk. Saya sudah mencoba minum vitamin C sebagaimana kebiasaan saya ketika gejala flu muncul dan biasanya manjur. Kali itu tidak. Saya juga mencoba minum Paracetamol, tidak manjur juga.

Dengan badan lemas dan kepala pusing saya naik motor menuju salah satu rumah sakit swasta di Bantul, kabupaten tempat saya tinggal. Salah satu kekhawatiran ketika berobat di masa pandemi seperti ini adalah didiagnosa positif covid. Dan sepanjang perjalanan itu membuat saya tambah pusing.

Di rumah sakit diperiksa. Saya disuntik dan diberi resep. Setelah disuntik rasa lemas dan pusing saya berkurang. Bahkan sampai rumah saya merasa sudah sembuh. Akan tetapi, hal itu tidak lantas membuat saya membuang obat yang diberi dokter ke tempat sampah. Saya paham itu adalah efek suntik. Dan setelah efeknya hilang kalau tidak disambung obat tentu saja rasa pusing itu akan sekonyong-konyong memorakporandakan kepala saya lagi.

Saya beruntung sekira dua hari minum obat sudah badan sudah terasa fit. Itu membuat saya lega. Pasalnya, sebelum saya mengambil resep dan membayar biaya pengobatan dokter mengatakan, kalau tiga hari tidak sembuh saya diminta kontrol untuk cek darah sama rapid antigen.

Baca Juga:

Saya Lebih Percaya Dokter Tirta daripada Influencer Kesehatan Lainnya, To The Point, dan Walk The Talk!

Promosi Kesehatan: Jurusan Underrated yang Dianggap Cuma Sales, padahal Garda Terdepan Kesehatan Rakyat

Bagi saya puncak kenikmatan itu adalah sehat. Dan kembali sehatnya tubuh saya rasakan dengan bekerja secara giat seperti biasanya. Namun—ini sangat menyebalkan—seminggu kemudian saya flu lagi. Saya terlalu girang dengan kesehatan tubuh yang sudah saya nikmati. Cuaca ekstrem, sering hujan, kalau siang panas, kalau malam dingin, tentu adalah alarm bagi kita untuk berhati-hati. Saya agak kurang berhati-hati. Serial-serial original Netflix membuat saya memaksa tubuh saya untuk maraton di malam hari. Ganjaran itu saya terima.

Kali ini rasa pusingnya tidak terlalu. Namun, hidung tersumbat dan tenggorokan serak, serasa mau batuk, lebih cepat dari sebelumnya. Ketika saya periksa di klinik—ya selanjutnya di klinik, bukan di rumah sakit swasta—indra penciuman dan pengecap saya terasa agak berkurang. Lagi-lagi rasa khawatir positif muncul.

Sebagaimana informasi yang sudah beredar, salah satu tanda terkena covid adalah tidak bisa mencium dan mengecap. Yang saya alami hanya berkurang saja, tidak benar-benar hilang. Kalau mencium sabun mandi harus didekatkan ke hidung baru tercium. Kalau makan sate saya hanya bisa merasakan rasa asin dan manis saja. tidak bisa merasakan khas dagingnya. Kira-kira seperti itulah.

Tapi, bukankah kalau biasanya kalau hidung tersumbat indra penciuman dan pengecap berkurang? Itu yang membuat saya bisa menampik rasa khawatir tersebut.

Dua hari setelahnya indra penciuman dan pengecap semakin berkurang. Pada titik ini saya menemui sesuatu yang berkaitan dengan bau kotoran tubuh yang saya singgul di awal tulisan. Saya tidak bisa mencium kotoran di sela-sela kuku jempol kaki dan lendir telinga. Kalau bau ketiak, masih bisa walau tidak seperti biasanya.

Maka, hal itu saya gunakan untuk mengecek kondisi saya sendiri. Secara berkala saya mengecek indera penciuman saya dengan membaui kotoran tersebut. Maksud saya, berarti kalau saya sudah bisa mencium bau kotoran-kotoran itu secara maksimal indera penciuman saya sudah benar-benar pulih. Kalau indera penciuman pulih, biasanya indera pengecapan pun pulih. Sungguh benar jika para ustaz itu menyampaikan nukilan ayat Alquran yang kira-kira terjemahan bebasnya seperti ini, tak ada satu pun yang diciptakan Tuhan itu sia-sia.

BACA JUGA Susahnya Jadi Anak yang Punya Ibu Orang Kesehatan dan tulisan Dani Ismantoko lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2021 oleh

Tags: bau kotoran tubuhKesehatan
Dani Ismantoko

Dani Ismantoko

Penulis yang kadang-kadang jadi guru MI

ArtikelTerkait

Haruskah Menteri Kesehatan Seorang Dokter? terminal mojok.co

Haruskah Menteri Kesehatan Seorang Dokter?

23 Desember 2020
8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi terminal mojok.co

8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi

24 September 2021
Susu Bear Brand Memang Lebih Istimewa dari Merek Lain, tapi Nggak Perlu Sampai Ngebucin Demi Covid-19, sih terminal mojok

Susu Bear Brand Memang Lebih Istimewa dari Merek Lain, tapi Nggak Perlu Sampai Ngebucin demi Covid-19, sih

5 Juli 2021
Surat Terbuka untuk Water Snob: Biasa Aja, Bos, Nggak Usah Jadi si Paling Sehat

Surat Terbuka untuk Water Snob: Biasa Aja, Bos, Nggak Usah Jadi si Paling Sehat

30 September 2022
Googling Sebelum Bertindak Terasa Lebih Relevan Daripada Berpikir Dulu terminal mojok.co

Jika Sakit, Jangan Tanya Google, Langsung Saja ke Dokter

27 Mei 2019
olahraga

Olahraga itu Kebutuhan, Bukan Cuma Hobi

4 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.