Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Malangnya Nasib Hypatia Gadis yang Dibunuh karena Penelitian Ilmiah

Ardhi Ridwansyah oleh Ardhi Ridwansyah
2 Juli 2019
A A
hypatia

hypatia

Share on FacebookShare on Twitter

“Hypatia adalah perempuan pertama dalam sejarah yang dibunuh karena penelitian ilmiah,” tulis Fernando Baez dalam buku yang berjudul Penghancuran Buku dari Masa ke Masa. Agak tersentak juga ketika membaca tentang Hypatia yang mati karena riset. Padahal riset atau penelitian ilmiah menjadi jalan manusia untuk meraih ilmu pengetahuan dan menjadikan ilmu tersebut sebagai salah satu pedoman – selain agama – untuk menjalani kehidupan.

Timbul pertanyaan dalam benak: apa yang menyebabkan dia dibunuh? Bukankah riset merupakan hal yang dipandang positif? Terlebih lagi untuk kemajuan ilmu pengetahuan yang nantinya bisa jadi solusi atas tiap permasalahan yang mendera manusia? Mari kita ulas tentang Hypatia sobat Mojok yang berbahagia.

Hypatia lahir sekitar tahun 355 Masehi. Dia merupakan putri tercantik dari ayahnya yang bernama Theon, seorang pustakawan (Perpustakaan) Alexandria. Sang ayah, seorang sarjana terkenal yang menghasilkan risalah-risalah di bidang geometri dan musik. Tapi, dia lebih unggul dari ayahnya dalam segala hal. Ia memiliki pengetahuan lengkap dalam bidang astronomi serta matematika pada masanya.

Artikel lain yang berjudul Hypatia dan Akhir Kejayaan Matematika Yunani menuliskan bahwa dia bukan hanya dikenal sebagai ilmuwan, tapi juga seorang filsuf dan pendidik yang sangat dihormati. Di bawah bimbingan ayahnya, ia berhasil menguasai matematika, ilmu pengetahun alam, sastra, filsafat, dan seni.

Fernando Baez, si penulis buku Penghancuran Buku dari Masa ke Masa menyebutkan beberapa karya penting dari Hypatia. Misalnya, Tanggapan atas Aritmatika Diofantus, Tanggapan atas Konik Apollonius, dan sebuah edisi dari buku ketiga naskah yang ditulis ayahnya untuk menjelaskan Almagest Ptolomeus. “Sayangnya hanya sedikit dari tulisan-tulisan tersebut yang masih ada, karena karya-karyanya habis dimusnahkan,” kata Baez.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa dia juga dikenal sebagai pendidik yang dihormati. Ia membuka kelas untuk satu kelompok murid pemula, dan ajaran neo-Platonisme yang dianutnya berhasil membangkitkan kembali pelajaran ilmu geometri. Dipengaruhi Plato dan Plotinus, Hypatia cukup beruntung mendapat perhatian dari masyarakat.

Banyak orang yang “mengemis” untuk bisa masuk ke kelasnya. Pun pejabat tinggi Alexandria selalu minta nasihatnya. Dari sini bisa dilihat betapa gemilangnya karier seorang Hypatia. Tentu kegemilangan ini memancing orang yang dengki pada Hypatia untuk segera menyingkirkankannya.

Pada musim panas 415 Masehi, segerombolan massa yang terdiri dari biarawan-biarawan fanatik dipimpin oleh Petrus, murid Sirilius uskup Alexandria yang disegani menangkap dia saat sedang memberikan kuliah. Mereka menuduh dia sebagai penyihir. Hypatia melawan dan berteriak namun tak seorang pun berani menolongnya.

Baca Juga:

Curhatan Santri: Kami Juga Manusia, Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian

Jika Tuhan Mahakuasa, Kenapa Manusia Menderita? oleh Ulil Abshar Abdalla: Sekumpulan Esai Memahami Akidah Islam

Para biarawan menyeretnya ke Gereja Cesarion. Di sana, Hypatia habis dipukuli secara brutal. Di muka umum, dia dihajar dengan genteng, mereka congkel biji matanya, dan lidahnya dipotong. Sesudah mati, mereka bawa jenazahnya ke tempat bernama Cinarus dan memutilasinya. Mereka keluarkan organ-organ dalam dan tulang belulangnya dan akhirnya membakar sisa tubuhnya di atas api unggun.

Sungguh keji saya rasa perbuatan para biarawan tersebut. Tidak berperikemanusiaan dan yang pasti, mereka dibutakan oleh kedengkian sehingga dengan serampangan menuduh dia sebagai penyihir. Kejadian yang mengenaskan itu tak lepas dari nama Sirilius, seorang yang menguasai kehidupan spiritual di Alexandria.

Menurut Baez, Sirilius tidak menerima pemikiran dia karena metode ilmiah – yang menjadi dasar untuk melakukan riset – ditakutkan akan membuat orang meragukan doktrin-doktrin Kristen. Sirilius termakan oleh rasa iri, ia merancang pembunuhan Hypatia sesegera mungkin.

Bisa kita petik pelajaran bahwa rasa iri terhadap kesuksesan orang lain kerap membuat kita bertindak di luar nalar. Salah satunya melakukan pembunuhan. Dalam kasus Hypatia, timbul rasa kecemasan pada diri Sirilius selaku orang yang menguasai bidang spiritual kepada Hypatia, perempuan intelektual dalam bidang ilmu pengetahuan.

Karena takut kekuasaan moralitas agamanya terganggu, maka Sirilius merancang pembunuhan keji terhadap Hypatia. Seyogyanya ilmu pengetahuan dan agama mesti berjalan beriringan. Saling melengkapi satu sama lain. Bukan justru dibanding-bandingkan. Kehidupan spritual perlu ada agar batin kita damai sementara pemikiran intelektual juga perlu ada agar kita dapat berpikir jernih, kritis, dan analitis

Sumber:

Baez, Fernando. 2017. Penghancuran Buku dari Masa ke Masa. Diterjemahkan oleh: Lita Soerjadinata. Tangerang Selatan: Marjin Kiri.

Kumparan.com. 2018. Hypatia dan Akhir Kejayaan Matematika Yunani.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: agamahypatiailmu pengetahuan
Ardhi Ridwansyah

Ardhi Ridwansyah

ArtikelTerkait

Sebuah Analisis Serius: Apa Sebetulnya Agama Naruto? terminal mojok.co

Sebuah Analisis Serius: Apa Sebetulnya Agama Naruto?

7 Desember 2020
Bercinta Dengan Langit

Bangsa Kita Pernah Bercinta Dengan Langit, Lalu Sekarang Bagaimana?

24 Juli 2019
In the Name of God: A Holy Betrayal, Saat Manusia Berdosa dengan Menjual Agama dan Mengaku Tuhan

In the Name of God: A Holy Betrayal, Saat Manusia Menjual Agama dan Mengaku Tuhan

12 Maret 2023
Saya Pernah Jadi Pemberi Cap Ahli Neraka dan Betapa Bodohnya Masa Itu

Saya Pernah Jadi Pemberi Cap Ahli Neraka dan Betapa Bodohnya Saya Kala Itu

12 Desember 2020
Dari Mbak Nora Kita Belajar, Kebebasan Ekspresi Bukan Tanggung Jawab Pasangan 5 Hal Yang Bisa Diteladani Kaum Muda dari Sosok Jerinx ilmu pengetahuan dan teori konspirasi

Kesamaan Ilmu Pengetahuan dan Teori Konspirasi yang Tidak Pernah Kamu Pikirkan Sebelumnya

1 Mei 2020
teologi

Tak Selamanya Teologi Menyebabkan Benturan Keras: Buktinya di Indonesia Teologi Malah Dijadikan Guyonan

12 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.