ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Berhenti Jadikan Agama sebagai Label Seseorang Pandai Menyanyi

Ayu Octavi Anjani oleh Ayu Octavi Anjani
9 Desember 2020
A A
musik haram backST 12 indonesian idol menyanyi konser mojok

indonesian idol menyanyi konser mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Punya suara emas itu anugerah, bakat, hadiah, kelebihan, talenta, dan sebutan lainnya yang menggambarkan keistimewaan atas kemampuan itu. Orang yang jago bernyanyi bisa jadi bakatnya ada sejak lahir. Namun, nggak sedikit juga yang memang diasah dengan ikut les vokal. Bahkan beberapa orang nggak menyadari kalau punya bakat menyanyi. Bakat terpendam itu namanya.

Saya mau bilang kalau saya termasuk salah satu orang yang bisa dibilang punya bakat menyanyi. Tak apalah saya sombong sedikit. Saya ini nggak pernah ekspos kemampuan bernyanyi saya. Serius. Eh, pernah deng hanya satu dua kali saja. Saya merasa belum mumpuni tapi saya suka. Nggak ada salahnya dijadikan hobi. Suara saya ternyata masih layak untuk masuk ke telinga orang-orang. Hehe.

Dari kecil saya suka menyanyi di gereja. Saya juga sering ikut paduan suara di gereja. Dari situlah kemampuan menyanyi sering saya asah. Hingga jadi hobi. Saya nggak pernah ikut les vokal. Kalau boleh jumawa, di keluarga saya kemampuan bernyanyi diturunkan hanya pada saya dan adik perempuan saya. Wah saya mbatin istimewa sekali saya ini. Hahaha

Berangkat dari kebiasaan saya menyanyi di gereja entah itu sebagai worship leader atau paduan suara, jadilah banyak orang yang menilai suara saya bagus karena saya sering nyanyi di gereja. Mereka pikir karena agama saya Kristen saya jadi jago menyanyi. Ketika saya dengar pernyataan seperti itu yang langsung ditujukan pada saya, saya hanya bisa hah? Seriusan? Nggak masuk akal!

Kasus seperti ini nggak hanya sekali dua kali saya alami. Sering sekali. Teman-teman saya dari agama lain pun nggak jarang melabeli saya seperti itu. Padahal ya nggak ada hubungannya sama sekali dong. Manusia dengan kepercayaan apapun pasti diberi bakat yang sesuai dengan diri mereka masing-masing. Masa hanya karena rajin menyanyi di gereja lantas bakat yang saya dapat serta merta hanya karena gereja? Salah kaprah deh.

Saya pernah dengar labeling seperti ini juga ditujukan kepada mereka yang ikut ajang pencarian bakat menyanyi di Indonesia. “pantes suaranya bagus kayaknya sering nyanyi di gereja itu” atau “sering ikut paduan suara jadi suara bagus. Nggak heran!”

Hadeh jujur kadang saya merasa terganggu dengan stereotip semacam itu. Kenapa sih nggak bisa menikmati suara emasnya. Kenapa harus disangkutpautkan dengan latar belakang agama yang dimiliki setiap orang. Lantas, orang dengan latar belakang agama bukan Kristen nggak pantas punya suara bagus gitu?

Apa nggak pernah lihat ya para penyanyi lagu rohani dari berbagai kepercayaan yang punya suara bagus banget. Contohnya Nisa Sabyan. Dia punya suara yang bagus dan ini. Enak didengar. Dia melantunkan lagu-lagu pujian sesuai kepercayaannya. Penyanyi-penyanyi lagu pop juga begitu kan. Apa itu didasari dengan agama yang mereka anut? Haduh jangan begitu lah. Jangan mudah melabeli sesuatu hanya dalam sekali dua kali lihat.

Mereka yang punya suara bagus ya diasah. Setiap hari dilatih. Apa pun agama yang dianut saya rasa nggak ada hubungannya. Entah saya juga bingung entah mungkin karena di agama saya menyanyi menjadi sebuah tradisi ya. Jadi secara nggak langsung suara kami juga dilatih. Menyanyi di gereja itu tanpa paksaan. Nggak seperti di tempat les vokal.

Namun, saya mulai maklum dengan stereotip yang orang-orang beri terhadap suara saya karena sering menyanyi di gereja. Mungkin ya itu tadi mereka hanya tau kalau di gereja itu seringnya menyanyi. Setiap ibadah pasti nyanyi. Ya, saya coba mengerti saja.

Nyatanya banyak kan penyanyi bersuara emas bukan karena sering nyanyi di gereja. Mereka memang terlahir dengan talenta itu. Lalu diasah sehingga kemampuan menyanyinya mumpuni.

Saya sempat membaca salah satu cuitan di Twitter dari seseorang yang saya bahkan nggak tahu siapa dia lewat di timeline saya. Dia lantas mencuit tentang perbedaan dua genre lagu dan disangkutpautkan dengan agama di negara kita. Cuitannya kurang lebih bermakna orang Kristen lebih banyak memenangkan ajang pencarian bakat menyanyi Indonesian Idol. Sedangkan orang Islam lebih dominan menjadi penyanyi dangdut.

Pada awalnya saya setuju dengan pernyataan dia ini. Kalau ditilik-tilik ya kok benar juga. Tapi, setelah ditilik lebih jauh ya ternyata salah juga. Bukankah jadinya dia ini malah berusaha mengkotak-kotakkan sesuatu berdasarkan latar belakang agama. Buktinya beberapa penyanyi dangdut juga ada yang beragama Kristen. Begitu juga dengan pemenang Indonesian Idol. Hah. Stereotip seperti ini sebenarnya menjengkelkan.

Biasanya saya kesal ketika stereotip seperti ini berkembang, banyak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Misal seperti saya. Saya pernah ditunjuk untuk menyanyi di sebuah acara dengan embel-embel “dia kan sering nyanyi di gereja. Pasti suaranya bagus”. Memangnya dia tahu dari mana? Saya saja jarang menunjukkan diri menyanyi. Kok bisa-bisanya ambil keputusan sendiri.

Ayolah, jangan menjadi menyebalkan dengan melabeli seseorang yang pandai menyanyi dengan latar belakang agama mereka. Malas dengarnya!

BACA JUGA Anggapan Laki-laki Nggak Pantas Punya Kulit Glowing Itu Nggak Masuk Akal atau tulisan Ayu Octavi Anjani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Desember 2020 oleh

Tags: agamaDangdutindonesian idolkristenmenyanyi
Ayu Octavi Anjani

Ayu Octavi Anjani

Mahasiswa akhir yang hobi makan dan nulis.

ArtikelTerkait

Goyang Denny Caknan Adalah Goyangan Dangdut Paling Magis Saat Ini terminal mojok.co

Persinggungan Musik Dangdut dalam Hidup Saya

7 Januari 2020
Menyambut Denny Caknan dan Happy Asmara sebagai Duet Fenomenal terminal mojok.co

Menyambut Denny Caknan dan Happy Asmara sebagai Duet Fenomenal

23 Januari 2021
Kalau Agama Dilihat dari Cara Berpakaian, Orang Atheis akan Telanjang Selamanya terminal mojok.co

Kalau Agama Dilihat dari Cara Berpakaian, Orang Ateis Akan Telanjang Selamanya

5 Februari 2021
Curhatan Santri: Kami Juga Manusia, Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian Mojok.co

Curhatan Santri: Kami Juga Manusia, Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian

10 Agustus 2024
Menghitung Berapa Kali Habib Rizieq Shihab Bisa Umrah Selama di Arab Saudi terminal mojok.co

Menghitung Berapa Kali Habib Rizieq Shihab Bisa Umrah Selama di Arab Saudi

8 November 2020
Belajar Toleransi Beragama dengan Datang Langsung ke Ambon terminal mojok.co

Culte de La Raison, ‘Agama’ Ateis yang Lahir dari Revolusi Prancis

10 September 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Menebak Karakter Seseorang dari Tim yang Dipakai di Football Manager wonderkid terminal mojok.co

Daftar Wonderkid yang Harus Anda Beli di Gim Football Manager 2021

Anime Haikyuu! Itu Menyebalkan karena Memaksa Saya Bermimpi Lagi terminal mojok.co

4 Alasan Anime Sport Selalu Menarik dan Banjir Penggemar

bahasa di wakatobi pelestarian lingkungan sepak bola bajo club wakatobi poasa-asa pohamba-hamba mojok

Militansi Pendukung Bajo Club, Klub Tarkam di Wakatobi

Terpopuler Sepekan

Ambisi PT KAI Perluas Lempuyangan Bikin Pelaju KRL Jogja Solo Menderita (Unsplash)

Terbitnya SP3 dari PT KAI buat Warga Lempuyangan dan Bayangan Mengerikan Biaya Transport Pelaju KRL Jogja Solo sampai Setengah UMP Jogja

18 Juni 2025
Perang Iran Israel Panasnya Sampai Pantat Orang Bantul (Unsplash)

Perang Iran Israel: Meledak di Langit, Imbasnya Dirasakan Warga Bantul yang Lagi Bingung Caranya Beli Gas 3 Kilo

17 Juni 2025
Kampus Bukan Kerajaan, Dosen Bukan Sultan, dan Mahasiswa Bukan Rakyat yang Pantas Diinjak-injak

Kampus Bukan Kerajaan, Dosen Bukan Sultan, dan Mahasiswa Bukan Rakyat yang Pantas Diinjak-injak

18 Juni 2025
Jangan Terlalu Bangga Bisa Masuk PTN Top karena yang Penting Perjuangan Lulus dari Sana dan Nggak Berhenti di Tengah Jalan

Jangan Terlalu Bangga Bisa Masuk PTN Top karena yang Penting Perjuangan Lulus dari Sana dan Nggak Berhenti di Tengah Jalan

19 Juni 2025
4 Ciri Nyentrik Mahasiswa Jurusan Hukum yang Membuat Mereka Begitu Mudah Dikenali Mojok.co

4 Ciri Nyentrik Mahasiswa Jurusan Hukum yang Membuat Mereka Begitu Mudah Dikenali

17 Juni 2025
3 Kebohongan di FEB UGM yang Perlu Diluruskan biar Mahasiswa Nggak Salah Jalan

3 Kebohongan di FEB UGM yang Perlu Diluruskan biar Mahasiswa Nggak Salah Jalan

13 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Bahagianya Mahasiswa Amikom Yogyakarta, Bisa Lulus Cepat dan Nggak Pusing Mencari Kerja bahkan Sebelum Wisuda
  • Lintang dan Ayla, Dari Pertanyaan “Perempuan Kok Main Bola” Jadi Inspirasi Sepak Bola Putri di Jogja
  • Lulus Kuliah IPK 3,7 tapi Susah Dapat Kerja Gara-gara Tidak Mendengarkan Nasihat Orang Tua
  • POCO X5 5G Bukan Hape Jelek karena Pernah Menyandang Status Price to Performance, tapi Cuma Nggak Tahu Malu Aja
  • Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan
  • Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.