Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Makanan Catering Adalah Tolok Ukur Kesuksesan Hajatanmu, Jangan Disepelekan

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
25 Mei 2021
A A
Makanan Catering Adalah Tolok Ukur Kesuksesan Hajatanmu terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Membaca artikel Mbak Dyan Arfiana Ayu Puspita yang berjudul Gelar Hajatan Itu Nggak Wajib, Buat Apa Dipaksakan? membuat saya teringat dua pesan penting yang digadang-gadang saat mau menikah dulu.

Pesan pertama, resepsimu sejatinya adalah resepsi orang tuamu. Yang jelas, kamu nggak akan bisa menolak segambreng daftar undangan dari mereka. Bisa jadi, hal ini pula yang melatarbelakangi hajatan pernikahan seakan menjadi “fardhu ain” yang nggak cuma untuk calon manten, tapi juga orang tua dan calon besan.

“Jangan egois, Anakku. Papa, Mama, bahkan Bude dan Pakdemu juga pengin ngundang orang di hajatanmu!”

Pesan kedua, makanan yang disajikan benar-benar nggak boleh dianggap remeh. Pada saat itu, saya sampai meyakini bahwa makanan adalah hal krusial kedua setelah kehadiran bapak penghulu. Kalau bapak penghulu ditunggu untuk melabeli “halal” hubungan kedua manten, maka yang melabeli “sukses” hajatanmu itu ya karena makanan catering.

Di kalangan tamu undangan, makanan catering lebih berperan membentuk kesan yang baik dibandingkan kelancaran acaramu. Tamu mungkin bisa “memaafkan” kalau pestamu terlambat karena manten kelamaan dandan atau bapak penghulu kejebak macet. Tetapi tamu belum tentu legowo dan “memaafkan” perkara makanan. Bisa jadi, “kegagalan” makan di hajatan ini akan teringat terus dan menjadi bahan gibah abadi.

Makanan hajatan yang biasanya dinilai baik paling minimal adalah semua tamu kebagian makan, dengan porsi yang layak. Nggak usah mikirin kombinasi menu kudu empat sehat lima sempurna, rasa makanan yang ala bintang lima dengan harga kaki lima, atau bagaimana tampilan yang edgy di dalam besek. Itu belakangan. Yang penting, semua tamu bisa makan “layak”.

Kenapa makan “layak” perlu saya tekankan di sini? Karena saya suka miris melihat tamu-tamu undangan yang kehabisan “makanan utama” akhirnya menyerbu meja puding dan buah saja daripada nggak makan. Saya bahkan pernah kondangan yang sampai sana tinggal tersisa pisang satu sisir. Padahal saya datang masih dalam rentang waktu sesuai yang tertera di undangan.

Pernah lihat orang atau serombongan orang pakai baju kondangan, dengan kebaya meriah, makeup bling-bling, dan sepatu hak “tak tuk tak tuk” kemudian makan di KFC? Nah, bisa jadi mereka juga kelaparan sehabis kondangan. Kehabisan makanan ini akan selalu menjadi tajuk yang lebih menarik dibandingkan variasi menu dan rasa makanan.

Baca Juga:

Tidak Ada yang Sempurna dari Hajatan Nikah di Jawa Tengah, Banyak kok Kekurangannya

Mencantumkan Nomor Rekening di Undangan Nikah Bikin Tamu Merasa “Dipalak” secara Halus

Biasanya, pihak catering akan memberikan rumus untuk menghitung berapa porsi yang seharusnya dipesan oleh calon manten. Namun untuk makanan prasmanan, nggak jarang orang sengaja memesan porsi makanan lebih sedikit dari jumlah undangan yang disebar. Harapannya, “lebihan” dari porsi prasmanan bisa mencukupi “lebihan” tamu yang datang. Tapi yang biasanya nggak terpikirkan adalah nggak semua undangan yang disebar berwujud dua orang saat resepsi. Bisa saja satu undangan bermutasi menjadi tiga orang untuk pasutri dengan anak satu, atau bahkan empat orang untuk pasutri dengan anak satu plus babysitter-nya.

Dari sebuah perusahaan catering yang saya ajak ngobrol, saya mengetahui bahwa perhitungan yang paling aman untuk menyiapkan hidangan prasmanan di hajatan adalah minimal 2,5 kali dari jumlah orang yang hadir, ditambah jumlah anggota keluarga, sanak saudara, dan para krucil mereka tentunya.

Dengan asumsi satu undangan berwujud dua orang dewasa, jadi kalau kamu menyebar 500 undangan dan handai taulanmu berjumlah 100 orang, maka jumlah porsi makanan catering yang harus kamu pesan adalah (500 undangan x 2 orang) + 100 orang. Totalnya 1.100 porsi. Mau nggak mau, suka nggak suka.

Sebenarnya bisa diakali dengan penyediaan makanan di stall. Tapi, kalau kamu beranggapan tamu yang sudah coba makanan stall nggak akan ngelirik prasmanan, saya yakin kamu nggak pergi kondangan. Percayalah, tamu yang hadir mempunyai kecenderungan (((yang dominan))) untuk melakukan invasi ke stall dan meja prasmanan. Termasuk saya.

Makanan dengan sistem besekan, menurut saya kekuatannya ada di kombinasi menu. Toh dari segi biaya juga sudah lebih murah daripada prasmanan, kan, mbok ya isinya jangan ikut-ikutan dipermurah. Kasihan kan Mbak Dyan yang di artikelnya jadi kudu masak Indomie sebagai substitusi penggugah seleranya setelah melihat menu besekan. Saya yakin di luar sana banyak “Mbak Dyan” lain yang nggak rela di PHP-in besek saat unboxing.

Jadi, kalau kamu pengin hajatanmu memorable, nggak usah mikirin lokasinya yang kudu di puncak Semeru tempat kalian pertama kenalan, atau susah-susah mikirin gimana Doraemon bisa hadir jadi saksi nikahanmu. Percuma! Yang dipedulikan tamu itu cuma makanan. Dan yang akan diingat tamu itu makanan yang enak banget atau malah memilukan.

BACA JUGA Sistem All You Can Eat di Pesta Pernikahan yang Lebih Sering Jadi Bahan Ghibah dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: acara pernikahancateringKuliner Terminalmenu katering pernikahan
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

Geprek Rocket Chicken Paling Mantap kalau Tambah Chicken Strips terminal mojok

Geprek Rocket Chicken Rasanya Paling Mantap kalau Tambah Chicken Strips

24 Juni 2021
sarjana

Emang Kenapa Sih Kalau Sarjana Jadi Ibu Rumah Tangga?

21 Oktober 2019
Rekomendasi Jamu Gendong Favorit Ramah Anak terminal mojok

Rekomendasi Jamu Gendong Favorit Ramah Anak

28 Juli 2021
Menghitung Utang Maksimal untuk Biaya Nikah biar Nggak Langsung Kere Selesai Hajatan

Menghitung Utang Maksimal untuk Biaya Nikah biar Nggak Langsung Kere Selesai Hajatan

13 Juni 2024
Kopi Santan, Kopi Indie Khas Blora yang Nggak Kalah dari Kopi Susu Kekinian terminal mojok

Kopi Santan, Kopi Indie Khas Blora yang Nggak Kalah dari Kopi Susu Kekinian

30 Juni 2021
idul adha makna penjelasan lebaran haji lebaran kurban khotbah ceramah mojok.co

Makanan Sisa Lebaran yang Menghadirkan Dilema

2 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.