Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mahasiswa Kampus Islam Negeri Emang Harus Tabah dan Qanaah Menghadapi Kemenag

Muh. Fadhil Nurdiansyah oleh Muh. Fadhil Nurdiansyah
27 April 2020
A A
Tidak Turunnya UKT Adalah Misi Membuat Kampus Kaya, Mahasiswa Sengsara terminal mojok.co

Tidak Turunnya UKT Adalah Misi Membuat Kampus Kaya, Mahasiswa Sengsara terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini dunia per-PTKIN-an (PTKIN itu singkatan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, biar gampang, sebut saja kampus islam negeri) sedang hangat karena ulah menggemaskan Kemenag. Seperti orang yang lagi PDKT, Kemenag memberikan harapan berupa SK kompensasi diskon UKT mulai dari 10%. Tentunya mahasiswa dari STAIN hingga UIN pasti bahagia dong, lah wong dapat diskonan UKT, eh ternyata tanggal 20 April 2020 batal ngasih diskonan.

Beragam respon muncul dari mahasiswa PTKIN, dari bikin video, status wasap, hingga menulis di Terminal Mojok seperti yang dilakukan Mas Nasrullah Arif dengan artikelnya yang berjudul “Kabar Kenaikan UKT dan PHP Kemenag Adalah Cara Kampus Menempa Kesholehan Anak UIN”. Ketika membaca tulisan beliau, saya jadi sadar agar tetap sabar menerima keadaan. Mungkin sebagai mahasiswa UIN saya ditakdirkan untuk tetap qana’ah apa pun yang terjadi.

Saya dan Mas Nasrullah Arif sama-sama mahasiswa kampus islam negeri. Hanya saja beliau sudah semester akhir di UIN, sedangkan saya masih maba unyu-unyu. Ini kesempatan saya untuk memberikan warna dan tentunya pemahaman yang berbeda dari kebijakan Kemenag terkait pembatalan kompensasi diskon UKT. Namun intinya sama—husnudzon—kok, karena su’udzon itu tidak dibenarkan dalam agama hehehe.

Baiklah…

Kita tahu jika diberi harapan palsu itu jelas tidak enak. Maka, biar enak (?) kita harus berpikiran bahwa Kemenag tidak sedang memberikan harapan palsu. Buktinya mereka sudah ada iktikad baik dan telah susah payah menerbitkan SK diskon UKT seperti itu. Tapi kok ya ndilalah dana Kemenag tiba-tiba saja dipangkas untuk APBN sebesar Rp 2,2 Triliun.

Saya pikir kita juga nggak boleh menyalahkan kampus untuk urusan batal dapat diskon UKT ini. Soalnya kan wewenang kampus nentuin UKT itu dari kebijakan Kementerian Agama, jadi seumpama mau bikin protes nominal UKT sia-sia kita protes ke kampusnya, harus langsung ke kementeriannya. Kampus hanya taat aturan.

Alangkah baiknya kalau kita berpikir uang yang harusnya dipakai untuk diskon UKT kita ini digunakan oleh pemerintah untuk hal yang lebih baik seperti penanggulangan virus corona misalnya. Sungguh mulia sekali kita (orang tua kita sih sebenernya) turut menyumbang kepada korban virus corona melalui UKT yang kita bayarkan. Meskipun sebenarnya sih ya mahasiswa dan orang tua mahasiswa juga jadi korban soalnya jadi sulit nyari uang… Tapi ya nggak apa-apa lah, husnudzon saja.

Ingat, Kemenag adalah bagian dari pemerintah, dan pemerintah seperti yang kita tahu adalah pemimpin bagi rakyatnya. Sebagai rakyat jelata yang nggak punya power apa-apa, kita sudah sepatutnya nurut saja sama apa pun yang diperintahkan oleh mereka.

Baca Juga:

3 Alasan Maba Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian ke UIN Palembang, Takutnya Nanti Kecewa

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

Harus ingat juga kalau Kemenag yang notabene mengurusi bagian agama pastinya paham dengan kaidah fiqh “Tashorruful imam ‘alarro’iyyati manuthun bil mashlahati” yang artinya “tindakan imam pada rakyatnya harus dikaitkan dengan kemaslahatan”.

Saya yakin kalau mahasiswa kampus islam negeri ini sebenarnya nggak ada maksud sotoy urusan pemerintah. Kami hanya bingung. Awalnya  seneng mau dikasih diskon, ternyata nggak lama kok malah batal. Ini kan bikin kami jadi curiga kalau kebijakan ini tuh belum matang dan bikin gaduh antara mahasiswa dan pemerintah. Jadinya kan nggak maslahat, udah bener-bener adem kok malah dibikin gaduh lagi tentang masalah UKT.

Terus harusnya Kemenag juga ngasih (((penjelasan))) buat kami soal uang 2,2 triliun yang harusnya jadi subsidi UKT itu dialihkan untuk apa. Transparansi seperti ini setidaknya bisa mengobati sakit hati anak-anak PTKIN.

Saran dari saya, mahasiswa itu sebenernya nggak rewel-rewel amat kok. Mereka hanya butuh kuota untuk bisa tetap kuliah agar mendapatkan absen ilmu. Beri saja kompensasi 5% agar pemerintah bisa fokus kembali dalam menangani wabah ini dan tolong jangan di PHP lagi ntar malah gaduh lagi hehehe.

BACA JUGA Kabar Kenaikan UKT dan PHP Kemenag Adalah Cara Kampus Menempa Kesolehan Anak UIN atau tulisan Muh. Fadhil Nurdiansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 April 2020 oleh

Tags: MahasiswaPTKINUIN
Muh. Fadhil Nurdiansyah

Muh. Fadhil Nurdiansyah

Seorang Pria Kecil yang Mencari Kebahagiaan

ArtikelTerkait

divisi desain kepanitiaan paling capek banyak kerjanya selama pandemi corona mojok.co

Di Kehidupan Serbadaring, Divisi Desain Jadi Divisi yang Paling Nambah Capeknya

20 Juli 2020
Magang di Sekretariat DPRD Nggak Keren Sama Sekali, Saya Malah Malu karena Banyak Nganggurnya daripada Kerjanya

Magang di Sekretariat DPRD Nggak Keren Sama Sekali, Saya Malah Malu karena Banyak Nganggurnya daripada Kerjanya

22 November 2023
divisi konsumsi

Divisi Konsumsi, Dipuji dan Digunjing

20 Agustus 2019
pengangguran, kuliah online

Surat Permohonan Maaf untuk Bapak/Ibu Dosen dari Mahasiswa Tukang Rebahan pas Kuliah Online

8 Mei 2020
3 Hal yang Wajar di Kampus UM, tapi Nggak Lumrah di Kampus Lain di Malang Mojok.co alasan daftar UM

3 Hal yang Wajar di Kampus UM, tapi Nggak Lumrah di Kampus Lain di Malang

12 September 2025
Pengalaman Saya Menghadapi Ibu-ibu yang Antre dengan Keras Kepala terminal mojok.co

Dari Anak Kos Untuk Ibu Kos

9 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.