• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Gaya Hidup Kuliner

Mahalnya Kopi di Starbucks Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan % Arabica

Tiara Uci oleh Tiara Uci
11 April 2022
0
A A
Mahalnya Kopi di Starbucks Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan % Arabica Terminal Mojok

Mahalnya Kopi di Starbucks Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan % Arabica (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di Indonesia, minum kopi di Starbucks bukan sekadar memenuhi kebutuhan kafein, melainkan urusan lifestyle. Starbucks identik dengan coffee shop mahal dan tempat nongkrongnya kaum urban dengan kemampuan finansial di atas rata-rata. Stigma mewah dan mahal yang menempel pada Starbucks bahkan mampu meningkatkan derajat peminumnya di mata orang lain. Tak sedikit juga yang beranggapan kalau Starbucks adalah coffee shop yang memiliki harga kopi termahal di Indonesia.

Anggapan tersebut sebenarnya keliru sejak % Arabica masuk ke Indonesia tahun 2021. Mahalnya ngopi di Starbucks nggak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan ngopi di % Arabica.

Sebagai perbandingan, saya akan mengambil contoh minuman basic mereka, yaitu americano. Harga satu gelas americano Starbucks ukuran tall (354 ml) adalah Rp37 ribu. Sementara harga americano ukuran 12oz (354 ml) di % Arabica adalah Rp49 ribu, kalau dibawa pulang (kemasan botol) menjadi Rp55 ribu.

Caffe latte 354 ml di % Arabica harganya Rp59 ribu, sementara di Starbucks hanya Rp46 ribu dengan ukuran yang sama. Oh ya, saya merekomendasikan kalian membeli Spanish latte jika ke % Arabica, sebab minuman ini nggak dijual di tempat lain. Spanish latte adalah Vietnam drip versi glow up. Harga Spanish latte memang pricey sih yakni Rp65 ribu, tapi saya jamin ini adalah minuman paling worth it untuk dibeli di % Arabica jika kalian suka kopi dengan tambahan rasa manis.


Harga kopi di Starbucks lebih murah (Unsplash.com)

Lantas, bagaimana dengan harga beans atau biji kopinya? Jauh, Maszeeeh. Harga biji kopi % Arabica kemasan 200 gram mulai dari Rp215 ribu hingga Rp1,5 juta. Sementara Starbucks dengan kemasan yang lebih besar yaitu 250 gram, harga rata-rata biji kopinya Rp150 hingga Rp250 ribu saja.

Jika ingin lebih apple to apple lagi perbandingannya, saya ambil contoh beans varian Guatamela. Di Starbucks, harga 250 gram beans Guatamela adalah Rp145 ribu, sementara di % Arabica harga 200 gram beans Guatamela adalah Rp245 ribu. Selisihnya sampai seratus ribu, lho. Uang Rp100 ribu bisa dapat satu liter americano di Janji Jiwa, bahkan masih ada kembaliannya~

Yang lebih membagongkan lagi adalah tumblernya. Produsen tumbler Starbucks saat ini adalah Miir. Jadi, tumbler dibuat oleh perusahaan Miir lalu ditempeli logo dan gambar Starbucks. Harga tumbler Starbucks Miir ukuran 12oz adalah Rp655 ribu (versi Starbucks Reserve yang kemasan tumblernya dikasih gambar lukisan gitu, ya, jadi tampilannya lebih premium daripada Starbucks biasa).

Sementara itu, tumbler % Arabica dengan bentuk dan ukuran dari produsen yang sama (Miir juga) harganya Rp815. Padahal gambar tumbler % Arabica itu lebih simple, hanya tumbler Miir putih biasa yang diberi logo “%”.

Ada satu produk lagi yang membuat saya lumayan sesak napas ketika melihatnya di gerai % Arabica, yaitu grinder kopinya. Harga satu grinder manual milik % Arabica adalah Rp5,2 juta. Untuk aksesori seperti totebag juga jauh lebih mahal di % Arabica. Harga totebag % Arabica dengan logo “%” di pojok kanan bawah adalah Rp1,1 juta. Sementara Starbucks punya totebag yang bekerjasama dengan brand tas terkenal Herschel dengan harga Rp750 ribu saja. Bahan totebag keduanya kurang lebih sama saja, sih.

Hampir dalam semua produk, % Arabica punya harga yang lebih mahal dibandingkan Starbucks. Seperti ada perbedaan kelas di antara mereka. Bahkan nih ya, % Arabica juga jualan sepatu putih yang dibanderol Rp1,9 juta dan payung berwarna putih dengan harga yang nggak ngotak sekitar Rp300 ribuan. Wow.

Segelas kopi % Arabica (Unsplash.com)

Herannya lagi, ketika pertama dibuka di Indonesia, tepatnya di Central Park Mall Jakarta, banyak orang rela antre ratusan meter untuk bisa menikmati segelas kopi dari % Arabica ini. Lantas, apa sih sebenarnya % Arabica itu? Kok harganya mahal, tapi tetap laku juga.

Jadi, % Arabica adalah coffee shop yang lahir pertama kali di Kyoto, Jepang, pada tahun 2014. Pendirinya adalah Kenneth Soji. Singkat cerita, saat masih kuliah di Amerika, blio suka minum kopi dan belajar tentang kopi di Starbucks. Saat lulus kuliah, blio mendirikan perkebunan kopi di Hawaii dan kemudian menjadi importir tunggal mesin kopi di Jepang.

Secara konsep, % Arabica menggabungkan kecintaan pendirinya pada kopi, multikulturalisme, dan arsitektur. Hal tersebut dapat terlihat dengan jelas dari rasa kopi dan tampilan gerai % Arabica.

Menikmati segelas kopi dari biji kopi berkualitas akan terasa lebih nikmat jika dilakukan di tempat yang indah dengan suasana yang mendukung. Kalau melihat store % Arabica, kalian pasti tahu betapa indahnya tampilan coffee shop ini. Dominasi warna putih bersih dan cokelat kayu membuat kesan nyaman dan futuristiknya terasa banget.

Lantas, kenapa % Arabica sangat booming di kalangan pencinta kopi? Jawabannya sederhana, keistimewaannya ada pada kualitas biji kopinya. Berbeda dengan coffee shop pada umunya, % Arabica memilih dengan spesifik biji kopinya langsung dari negara asalnya. Biji kopi tersebut dipanen sesuai dengan titik puncak kesegarannya, karena itulah rasa biji kopinya fresh dan tentunya harganya mahal.

Biji kopi (Unsplash.com)

% Arabica juga memiliki varian biji kopi yang lebih beragam dibandingkan Starbucks ataupun coffee shop lain. Bahkan, % Arabica menjual biji kopi dengan skor tertinggi versi SCA (Specialty Coffee Association), yaitu Panama Volcon. Biji kopi Panama ini salah satu yang termahal di dunia. Harganya sekitar Rp1,5 juta untuk 250 gram kopi. Artinya, kita harus keluar uang sedikitnya Rp350 ribuan kalau mau menikmati secangkir espresso Panama.

Dengan kualitas biji kopi yang premium dan beraneka ragam, wajar kalau harga % Arabica mahal. Tapi, kalau kalian adalah jenis orang yang ke coffee shop membeli minuman kekinian (kopi dengan tambahan aneka macam sirup dan susu), % Arabica bukan coffee shop yang layak didatangi karena harganya terlalu pricey.

Oh ya, % Arabica juga menjual kopi dengan teknik seduh yang disesuaikan keinginan pelanggan. Skill baristanya ini membuat harga % Arabica lebih mahal lagi. Lah piye, nyeduh kopi dari tangan profesional jelas rasanya beda. Hehehe.


Kesimpulannya, kalau minum kopi di Starbucks lalu merasa sudah keren dan paling borjuis, sepertinya anggapan tersebut harus direvisi, deh. Sebab, di atas langit masih ada langit, di atas Starbucks masih ada % Arabica.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Fasilitas Penting di Coffee Shop yang Sebaiknya Ada.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 April 2022 oleh

Tags: arabicaCoffee ShopStarbucks
Tiara Uci

Tiara Uci

Perempuan, tinggal di Surabaya. Suka minum kopi di sore hari.

Artikel Lainnya

5 Rekomendasi Kopi Susu di Surabaya yang Rasanya Nggak Bisa Dilupakan Terminal Mojok

5 Rekomendasi Kopi Susu di Surabaya yang Rasanya Nggak Bisa Dilupakan

18 Mei 2022
Perbedaan Starbucks di Jepang dan Indonesia Terminal Mojok

Perbedaan Starbucks di Jepang dan Indonesia

17 Mei 2022
4 Rekomendasi Kopi Susu di Jogja yang Enaknya Nggak Masuk Akal Terminal Mojok

4 Rekomendasi Kopi Susu di Jogja yang Enaknya Nggak Masuk Akal

14 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
29 Istilah Soal Kopi yang Sering Muncul di Coffee Shop terminal mojok.co

29 Istilah Soal Kopi yang Sering Muncul di Coffee Shop

13 Februari 2022
Pos Selanjutnya
5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil sambil Ngabuburit di Kota Yogyakarta Terminal Mojok

5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil sambil Ngabuburit di Kota Yogyakarta

Komentar post

Terpopuler Sepekan

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

24 Mei 2022
5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya Terminal Mojok.co

5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya

23 Mei 2022
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik

Harapan untuk ‘Gubernur Baru’ Jogja yang Akan Dilantik

22 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink Terminal Mojok.co

Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink

23 Mei 2022
Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan Terminal Mojok

Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan?

21 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Rekap 11 Tahun Perjalanan AC Milan Menunggu Scudetto
    by Ali Ma'ruf on 26 Mei 2022
  • Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan
    by Billy Soemawisastra on 26 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In