Magelang adalah sebuah daerah yang terletak di antara Semarang dan Jogja. Lantaran diapit dua kota besar, daerah ini tentu sangat strategis dan berpotensi untuk maju. Sayangnya, sampai sekarang belum ada perubahan berarti. Lihat saja betapa nelangsanya transportasi umum di sini.
Saat di Semarang sudah ada Trans Jateng yang katanya makin ngebul dan Trans Semarang yang mondar-mandir di jalanan kota, Magelang nggak punya bus sejenis. Atau coba tengok ke Jogja, di sana ada Trans Jogja yang konon disegani warga. Magelang? Jangan ditanya, ya masih gini-gini aja. Seandainya Kota Sejuta Bunga ini punya transportasi umum yang terintegrasi, tentu orang-orang yang datang ke sini bakal merasa nyaman.
Minimal Magelang punya angkutan umum terintegrasi
Angkutan umum di sini masih konvensional, angkutan kecil pada umumnya. Warga di sini menyebutnya angkot biru. Sayangnya, angkutan di Magelang belum terintegrasi satu sama lain. Trayeknya pun nggak jelas, nggak ada informasi di halte-halte. Cuma ada stiker di angkotnya. Lha, kalau stikernya udah mengelupas, duh, kita nggak tahu tujuan angkotnya mau ke mana.
Padahal kalau dilihat-lihat, halte di Magelang sering direvitalisasi, lho, tapi kok masih gini-gini aja ya. Minimal kasih keterangan trayek lah di tiap halte.
Mau bergaya cashless juga nggak bakal bisa di sini, wong nggak terintegrasi ke e-money dan dompet digital. Atau paling nggak hadirkan BRT lah di sini.
Baca halaman selanjutnya: Banyak pensiunan di sini…