Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mabuk yang Lebih Berbahaya dari Mabuk Alkohol

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
17 November 2020
A A
Mabuk yang Lebih Berbahaya dari Mabuk Alkohol terminal mojok.co

Mabuk yang Lebih Berbahaya dari Mabuk Alkohol terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Belum selesai masalah Omnibus Law yang ramai belakangan dan belum menemukan titik terang, lalu RUU-PKS juga seakan hilang ditelan keramaian lalu lalang isu-isu di negara kita yang kian hari kian buruk. Sekarang, muncul RUU larangan minuman beralkohol yang akan diusulkan oleh Fraksi PPP, Gerindra, dan PKS. 

Sebelum kalian, para pembaca budiman nan suci mengira saya adalah utusan kejahatan yang menganggap minuman alkohol adalah kegiatan yang wajar saja, saya hendak memberitahu bahwa saya juga sebenarnya bukan peminum dan bukan orang yang menganggap alkohol halal. Tidak, sebagai orang yang lumayan paham tentang hukum agama sendiri, saya juga menganggap alkohol bukanlah barang yang baik. Tetapi, apakah pantas adanya RUU larangan minuman beralkohol?

Langkah regulasi pembatasan alkohol belakangan menurut saya sudah cukup. Awalnya alkohol berseliweran di berbagai tempat, kini sudah dibatasi peredaran dan hanya di tempat-tempat tertentu saja yang alkohol dijual. Supaya apa? Agar meminimalisir para pemabuk, dan supaya orang-orang yang bisa mengakses alkohol adalah orang yang sadar dan bertanggung jawab. Begitu.

Orang mabuk memang nyebelin sih, dan banyak sekali ditemukan orang-orang yang mabuknya rese dan tidak asyik. Tapi, menurut saya adanya wacana aturan tersebut lebih tidak asyik. Lagipula, daripada mengurusi orang yang mabuk alkohol, alangkah baiknya yang diurusi adalah “mabuk” lain yang menurut saya lebih berbahaya. Lho? Emang ada mabuk selain alkohol? Tentu saja ada, dan menurut saya (lagi) itu lebih parah.

#1 Mabuk agama

Baru mengaji di suatu tempat, belajar via aplikasi video dan mendengar dari satu ahli pemuka agama kadang-kadang ada yang sudah merasa suci. Dampaknya? Gampang mengatakan kafir atau sesat ke orang lain, anti kritik, merasa paling suci, dan yang paling parah malah taqlid buta dan menjadi radikal. Naudzubillah. 

Orang yang mabuk agama itu lebih seram, sebab bukan hanya agama lain yang diserang, tapi sesama pemeluk agama juga dihantam. Salah dan berbeda sedikit? Langsung ditebas. Tidak sepakat? Langsung dipotong. Mengajak tabayun agar menemukan jalan tengah? Tidak mau dan merasa paling baik.

Belum lagi sederet keburukan lainnya yang akan tercipta, jika tidak diiringi dengan kebebasan dari alam pikiran. Salah-salah, semua informasi asal ia makan dan semua orang diajak dalam mabuknya agama yang salah. Padahal agama adalah ajaran kebaikan dan kesejukan, tapi karena berlebihan malah wajah yang tidak wajar ditampilkan. Seharusnya, kalau mau pihak DPR membuat RUU soal ini saja, biar pemahaman agama di masyarakat tidak lagi terlihat seram.

#2 Mabuk cinta

Mabuk cinta juga membahayakan, apalagi yang ujung-ujungnya mengarah ke hal negatif. Cinta memang bukanlah hal yang bisa dinalar dengan logika, banyak hal yang bersinggungan dengan cinta dan tidak bisa dilihat secara rasional. Irasionalitas cinta itulah kadang-kadang kalau diresapi secara berlebihan akan membuat buta. Kalau sudah buta, dibilangin dengan akal tidak masuk juga.

Baca Juga:

Anak Muda Kurangi Konsumsi Alkohol, Pemerintah Jepang Pusing

7 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Melanggar Hukum

Toxic relationship salah satunya, sudah tau disakiti dan hubungannya tidak sehat. Sudah dihina-dina dengan verbal, dibatasi ruang geraknya, bahkan ada yang sampai dengan kekerasan fisik tapi masih saja bertahan. Alasannya? Karena cinta itu. Mabuk cinta yang tidak terkontrol itu bahaya, Bung. Fanatisme juga lahir dari ini, saking cintanya nggak melihat kekurangan. Cinta itu baik, mabuk juga boleh, asal secukupnya.

#3 Mabuk harta atau duit

Mabuk, mabuk, mabuk, mabuk duit

Semua orang mabuk duit

Siang dan malam mikirin duit~

Lirik lagu Mabuk Duit dari Erie Suzan itu menunjukkan bahwa fenomena ini ada dan nyata di sekeliling kita. Betul, semua hal memang tidak mesti pakai duit. Namun, kalau nggak ada duit juga agak susah. Dan banyak yang malah jadi mabuk duit. Banyak orang yang jadi lupa diri, lupa agama, lupa amanah dan moral karena duit. Selain sumber kebahagiaan, ia juga sumber kehancuran.

Kita juga tahu, instansi negara kita masih banyak oknum yang tidak amanah dan cuma nyari duit. Oknum, ya, oknum. Saya nggak bilang semuanya. Karena adanya oknum tersebut, makanya ada lembaga bernama KPK, agar duit negara tidak dicuri dan diseleweng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kalau mau, bikin RUU soal ini dan kalau perlu bikin muhasabah biar nggak pada mabuk duit.

BACA JUGA Takut Mabuk di Tongkrongan Itu Memang Hal yang Wajar dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform Use Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2020 oleh

Tags: alkoholmabuk
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Indonesia Harus Belajar dari Kegagalan Amerika Serikat dalam Pelarangan Minuman Alkohol terminal mojok.co

Kita Harus Belajar dari Kegagalan Amerika dalam Pelarangan Minuman yang Mengandung Alkohol

19 November 2020
Cheers! Menelusuri Budaya Minum soju di Korea Selatan terminal mojok

Cheers! Menelusuri Budaya Minum Alkohol di Korea Selatan

16 April 2021
Hanya karena Kami Orang Kristiani, Bukan Berarti Kami Pakar Alkohol dan Babi terminal mojok.co

Hanya karena Kami Orang Kristiani, Bukan Berarti Kami Pakar Alkohol dan Babi

5 Januari 2021
‘Another Round’, Film tentang Alkohol dan Guru Sejarah Membosankan terminal mojok.co

‘Another Round’, Film tentang Alkohol dan Guru Sejarah Membosankan

6 Januari 2021
Anak Muda Kurangi Konsumsi Alkohol, Pemerintah Jepang Pusing Terminal Mojok

Anak Muda Kurangi Konsumsi Alkohol, Pemerintah Jepang Pusing

20 Januari 2023
Berfoto dengan Orang Tua Eh Anggur Merah Nggak Bikin Kalian Keren

Berfoto dengan Orang Tua Eh Anggur Merah Nggak Bikin Kalian Keren

5 Desember 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.