Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Derita Jadi Lulusan PPG: Statusnya Saja Guru Profesional, tapi Cari Kerja Tetap Susah

Vranola Ekanis Putri oleh Vranola Ekanis Putri
24 September 2025
A A
Derita Jadi Lulusan PPG: Statusnya Saja Guru Profesional, tapi Cari Kerja Tetap Susah Mojok.co

Derita Jadi Lulusan PPG: Statusnya Saja Guru Profesional, tapi Cari Kerja Tetap Susah (unsplash,com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah salah satu dari banyak lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang saat ini masih menganggur. Selama setahun penuh saya sudah ditempa modus ajar, pembelajaran berdiferensiasi, hingga microteaching tiap minggu. Setelah lulus PPG, perjalanan mendapatkan pekerjaan tidak tambah mudah. Nyatanya status “profesional” yang saya kantongi tidak memberi keuntungan apapun. 

Setelah lulus, saya tidak dapat jatah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), guru honorer, apalagi guru rakyat. Padahal setelah setahun ditempa PPG, saya punya pengetahuan dan pengalaman lebih soal pendidikan. Namun, apa artinya itu semua kalau kesempatannya tidak ada. Persis seperti keluh kesah yang disampaikan di tulisan 2 Hal yang Membuat Lulusan PPG Prajabatan Menjadi Tumbal.

Kenapa tidak jadi guru sekolah swasta atau mengajar bimbel? 

Beberapa dari kalian pasti bertanya demikian. “Kalau memang tidak ada jatah PPPK dan guru honorer, kenapa tidak cari peluang lain?” Saya beri tahu ya, tidak semudah itu. Sekolah negeri hanya menerima pegawai lewat jalur PPPK yang entah kapan dibuka lagi. 

Sementara jadi guru di sekolah swasta tidak seindah dalam bayangan. Bagi kalian yang belum punya gambaran bagaimana tersiksanya jadi guru sekolah swasta, saya beri gambaran. Beberapa waktu lalu saya melihat lowongan yang menawarkan gaji Rp700.000 per bulan. Jam kerjanya Senin sampai Sabtu. Tidak perlu saya sebut daerah mana, yang jelas, upah Rp700.000 pasti di bawah UMR daerah mana pun. 

Mungkin kalian akan bertanya-tanya, kenapa saya tidak jadi guru les atau bimbel saja? Lowongan bimbel memang ada, tapi saingannya macam antre BTS Meal. HRD lebih tertarik pada pelamar berpengalaman 3 tahun di sekolah internasional. Alhasil, meski punya sertifikat pendidik, saya sering merasa terbuang. 

Minimnya kesempatan jadi guru membuat saya menjajal peruntungan pada pekerjaan lain. Saya pernah melamar kerja menggunakan ijazah S1, bukan PPG. Eh, malah dapat pertanyaan menyakitkan. 

Singkat cerita, pewawancara menanyakan status saya yang pernah menganggur selama setahun. Dengan singkat saya jawab, “Ikut PPG, Pak.” Dia malah mempertanyakan keputusan saya tidak melanjutkan jadi guru. 

Pertanyaan itu sebenarnya wajar saja, tapi cukup nyelekit di hati ini. Rasanya ingin langsung curcol kalau jadi guru tidak semudah itu, sekalipun sudah mengantongi status lulus PPG. 

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Lulusan PPG tidak “kaleng-kaleng”, sayang regulasinya setengah matang

Padahal lulusan PPG tidaklah “kaleng-kaleng”. Kami belajar kurikulum, pedagogik, praktik ngajar, sampai lulus ujian yang ketat. Tapi, kenyataannya, kami kalah bersaing dengan honorer siluman yang sudah lebih dulu duduk manis di Dapodik. Banyak kawan akhirnya banting setir: jadi admin, content creator, digital marketing. Mau bagaimana lagi? Hidup butuh makan, bukan sekadar status guru profesional.

Masalah utama jelas bukan pada kompetensi kami, tapi pada sistem rekrutmen yang setengah hati. Pendidikan guru seharusnya punya pagar seleksi yang jelas, bukan justru memberi ruang besar pada titipan honorer. Begitupun bagi yayasan, guru itu profesi, bukan panggilan doang. Maka, harus ada jaminan gaji yang layak. Kalau terus dipaksa “mengabdi dengan ikhlas”, namanya bukan pengabdian, tapi eksploitasi.

Kami sadar, jadi guru memang butuh ketahanan mental. Tapi, bukan berarti harus terus jadi samsak sistem. Kami butuh tempat, kepastian, dan perlindungan kebijakan. Jangan sampai, yang paling profesional justru paling tak terpakai.

Penulis: Vranola Ekanis Putri
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Jurusan Pendidikan UB: Ada, tapi Tak Dianggap dan Tak Terdeteksi Radar.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 September 2025 oleh

Tags: gaji gurugurululusan ppgpendidikan profesiPendidikan Profesi GuruPengangguranPPGsekolah negerisekolah swasta
Vranola Ekanis Putri

Vranola Ekanis Putri

ArtikelTerkait

Siapa Bilang SPMB Sekolah Swasta Itu Lebih Gampang daripada Sekolah Negeri? Sini Maju!

Siapa Bilang SPMB Sekolah Swasta Itu Lebih Gampang daripada Sekolah Negeri? Sini Maju!

29 Juni 2025
Nasib Guru Honorer Menjelang Idulfitri: THR Nggak Turun, Upah Bulan Lalu Nanti Dulu orang tua guru korea

Tak Ada Solusi, Guru Honorer Tanpa Sertifikasi Dipaksa Sakit Hati Lagi

1 Desember 2024
4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

21 Juni 2023
5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

4 September 2025
Menjadi Pengangguran Setelah Lulus Kuliah Adalah Fase Hidup Paling Menyebalkan terminal mojok

Menjadi Pengangguran Setelah Lulus Kuliah Adalah Fase Hidup Paling Menyebalkan

16 Juni 2021
Nyatanya Guru Tak Pernah Mulia, Sejak Dulu Isinya Hanya Luka MOJOK.CO

Guru Adalah Profesi yang dari Dulu Nyatanya Tidak Pernah Mulia karena Sejak Dulu Hanya Memberi Luka

8 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

28 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.