Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lirik Lagu Jamrud ‘Kau dan Ibumu’ Nyuruh Kita Jangan Nangis, tapi Saya Malah Mewek

Ni Komang Ayu Gita Astiti oleh Ni Komang Ayu Gita Astiti
15 Maret 2021
A A
Lirik Lagu Jamrud 'Kau dan Ibumu’ Nyuruh Kita Jangan Nangis, tapi Saya Malah Mewek mojok.co/terminal

Lirik Lagu Jamrud 'Kau dan Ibumu’ Nyuruh Kita Jangan Nangis, tapi Saya Malah Mewek mojok.co/terminal

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap orang pasti punya lagu pengantar tidur saat masih bocah atau mungkin masih mendengarkannya sampai sekarang. Saya pikir, saya pun begitu. Saya ingat ketika ibu saya bercerita bagaimana saya yang versi balita akan langsung tidur setelah mendengarkan radio. Tak peduli lagu apa yang sedang diputar, entah itu pop, rock, melayu atau dangdut sekalipun, saya pasti akan terlelap selelap-lelapnya. Setidaknya itu yang sering saya dengar selama hampir dua dekade hidup di planet ini. Namun beberapa hari yang lalu, cerita tentang masa kecil saya yang lain akhirnya terungkap, cerita yang ada hubungannya dengan lagu Jamrud berjudul “Kau dan Ibumu”.

Saat itu, kami sekeluarga sedang berkumpul santai di sore hari sambil menonton acara televisi. Saya lupa apa yang sedang kami tonton sampai akhirnya kakak saya nyeletuk perihal masa kecil saya. Ia bilang kalau saya dulu memang gampang tertidur, apalagi jika ada radio. Namun anehnya, katanya, setiap lagu Jamrud berjudul “Kau dan Ibumu” yang ada lirik “jangan nangis”, saya akan langsung terbangun dan mulai menangis. Makanya, setiap lagu itu baru akan diputar, kakak saya buru-buru mengganti saluran radio atau bahkan mencabut colokan kabelnya. Jika telat satu detik saja, siap-siaplah ia menghadapi tangisan saya yang cukup menggelegar waktu itu.

Mendengar hal itu, saya sebenarnya cukup kaget. Saya kaget karena baru tahu cerita itu ada setelah saya bahkan sudah menamatkan pendidikan SMA saya. Duh, ke mana saja saya selama 19 tahun hidup di muka Bumi ini?!

Di sisi lain, saya jadi penasaran lagu seperti apa yang saya dengar waktu itu. Alhasil, bertanyalah saya pada Mbah Google dengan keyword “Jamrud jangan nangis”. Tentu yang muncul bukanlah lagu Jamrud dengan judul “Jangan Nangis’”karena nyatanya tak ada lagu seperti itu. Sebagai gantinya, saya jadi tahu judul asli lagu itu berkat pengertiannya si Mbah.

Lagu yang dimaksud kakak saya itu berjudul “Kau dan Ibumu” yang lahir di tahun yang sama dengan saya, 2002. Mungkin kami bisa disebut kawan sebaya? Atau ia merupakan senior saya? Entahlah. Namun, satu hal yang saya tahu, kami benar-benar tidak akur.

Singkat cerita, isenglah saya memutarnya di Spotify. Pada bagian intro saja saya sudah tahu pasti apa yang membuat saya menangis sewaktu mendengar lagu ini dulu. Bagaimana tidak menangis? Pengantar lagu saja dibuka dengan tangisan dedek bayi. Seperti bayi-bayi yang saya kenal, mereka biasanya memang menangis saat mendengar tangisan bayi lain. Contoh nyatanya ya keponakan saya. Mungkin saya juga dulu adalah tipe bocah seperti keponakan saya itu? Mungkin saja. Bedanya, keponakan saya lebih mirip seperti tangisan mengejek jika mendengar anak tetangga menangis. Tipikal bocah zaman now.

Namun, jika bukan karena intro itu, mungkinkah karena saya sudah membawa tabiat orang Indonesia sejak baru lahir? Kalau kata orang, makin dilarang makin menjadi-jadi. Istilah kerennya, sih, streisand effect. Liriknya saja berbunyi “jangan nangis”. Sebab sudah dilarang, tanpa sadar, berulahlah saya dengan menangis. Saya tidak yakin sih, entah teori saya ini benar atau tidak, tapi itu mungkin saja kan?

Saya jadi teringat pernah membaca salah satu komentar netizen di kanal YouTube yang mengaku selalu memutar lagu ini untuk anaknya setiap malam. Mungkinkah anak itu bernasib sama dengan saya? Atau mungkin ia malah tertidur pulas setelah mendengarkan lagu ini? Yah, bagaimanapun itu, cukup saya yang versi balita saja yang tidak bisa akur dengan lagu ini, bocah lainnya jangan. Jangan, benar-benar jangan. Jangan streisand effect lagi lho, duh!

Baca Juga:

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

5 Starter Pack Remaja Jompo Saat Nonton Festival Musik

BACA JUGA Seandainya Lagu ‘Surti Tejo’ Milik Jamrud Tercipta di Masa Kini dan tulisan Ni Komang Ayu Gita Astiti lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2021 oleh

Tags: Lirik LaguMusikreview musik
Ni Komang Ayu Gita Astiti

Ni Komang Ayu Gita Astiti

Seorang gadis introvert penggemar komik yang malah terjun ke pariwisata.

ArtikelTerkait

Bukan Lebih Diterima, Nasib Musik Indie Masih Sama Sejak Dulu terminal mojok.co

Saling Berebut Titel Paling Indie, Buat Apa, sih?

20 Februari 2020
lirik lagu tik tok

Meresapi Lirik Lagu Tik Tok: Maknanya Dalem, Cuy!

26 September 2019
Saya Nggak Langganan Spotiffy Premium Bukan karena Saya Miskin terminal mojok.co

Saya Nggak Langganan Spotify Premium Bukan karena Saya Miskin

16 September 2021
Asyiknya Jadi Kolektor Kaset Pita, Bisa Nostalgia Sekaligus Dapat Cuan yang Lumayan Mojok.co

Asyiknya Jadi Kolektor Kaset Pita, Bisa Nostalgia Sekaligus Dapat Cuan yang Lumayan

27 Oktober 2023
Pengalaman Saya Dianggap Jadul karena Ngefans Rhoma Irama

Pengalaman Saya Dianggap Jadul karena Ngefans Rhoma Irama

8 Maret 2020
Anak-anak Adalah Kritikus Musik Paling Tulus Dibanding Orang Dewasa terminal mojok.co

Anak-anak Adalah Kritikus Musik Paling Tulus Dibanding Orang Dewasa

20 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.