Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

KKN itu Pengabdian ke Masyarakat, Bukan Menjilat dan Mencari Gratifikasi dari Kantor Kelurahan Setempat

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
17 November 2023
A A
KKN itu Pengabdian Masyarakat, Bukan Menjilat Kelurahan (Unsplash) mahasiswa KKN, KKN di kota

KKN itu Pengabdian Masyarakat, Bukan Menjilat Kelurahan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebenarnya saya sedikit bingung, heran, dan agak geram dengan salah satu program kerja mahasiswa Gresik yang sedang KKN di desa saya. Kok bisa-bisanya mereka memberikan fasilitas, melayani, bahkan mengenakkan mereka yang bekerja di kantor kelurahan. Kok bisa-bisanya, salah satu programnya itu membelikan kipas angin hingga membersihkan kantor kelurahan.

Maksud saya, apa urgensinya? Buat apa proker kayak gitu? Apakah karena latar cuaca sedang panas-panasnya? Apakah membersihkan kawasan kantor kelurahan itu ada urgensinya bagi mereka?

Kenapa targetnya adalah kantor kelurahan? Enak banget pak lurah dan jajaran perangkatnya, dong. Apakah nggak ada ruang yang lebih publik, yang lebih dimanfaatkan oleh orang banyak?

Hilangnya esensi KKN

Sependek pengetahuan saya, esensi dari KKN itu kan untuk melakukan sebuah pemberdayaan masyarakat. Ingat ya, “masyarakat”, bukan segelintir orang. Lebih khusus, masyarakat yang memang nggak berdaya, membutuhkan tangan kreatif mahasiswa, dan lain semacamnya. Intinya, kegiatan mahasiswa ini memberdayakan masyarakat yang sebelumnya nggak berdaya.

Sebetulnya, ada salah satu program yang cukup menarik, yakni mengolah bahan mentah singkong menjadi keripik. Setelah itu, memberdayakan masyarakat untuk memasarkannya secara online. Itu sangat membantu masyarakat di desa saya dan memang begitulah KKN seharusnya.

Tapi, proker yang ini lho, yang membelikan kipas angin dan bersih-bersih kantor kelurahan, kok bisa kepikiran ke sana. Emangnya pak lurah dan para jajarannya itu nggak berdaya sampai nggak bisa beli kipas dan nggak bisa bayar orang untuk bersih-bersih lingkungan kantornya?

Inget ya, dana desa itu mencapai satu miliar. Sangat cukup untuk membeli kipas angin, sekalian sama pabriknya! Kantor kelurahan itu sudah sangat berdaya dibandingkan masyarakatnya. Persoalan ternyata di kantornya nggak ada kipas, ya itu urusannya lurah. Saya malah curiga itu dana desa mengalir ke mana kok sampai nggak mampu beli kipas angin?

Soal kipas angin, justru lebih bermanfaat kalau ditaruh di pos ronda, masjid, atau musala. Ruang publik itu lebih layak mendapatkan perhatian.

Baca Juga:

5 Hal yang Bikin Saya Kaget Waktu KKN di Madiun

KKN di Bulan Agustus Itu Anugerah Sekaligus Musibah: Gara-gara Proposal Agustusan, Akhir KKN Serasa di Neraka

Udah ngebantu kok bilang terima kasih

Salah satu mahasiswa KKN yang kerepotan membawa kardus kipas angin sempat mampir ke tempat fotocopy saya untuk menggandakan kertas presensi mereka. Saya tanya dong saat itu, “Buat apa kipas anginnya?” Seketika itu dia menjawab, “Buat oleh-oleh ke kelurahan, itung-itung terima kasih.”

Lah, saya kaget dong, soalnya orang kelurahan itu nggak perlu diberi oleh-oleh. Target mereka kan pemberdayaannya masyarakat. Dan, kantor kelurahan itu sudah memiliki kewajiban untuk menerima mahasiswa KKN. Buat apa berterima kasih pada sesuatu yang memang sudah wajib? Terima kasih itu ketika ada sesuatu yang lebih dari apa yang seharusnya.

Justru yang terima kasih itu ya orang-orang kelurahan. Bukannya yang ngebantu itu malah berterima kasih. Udah ngebantu, kok juga bilang terima kasih, kan goblok itu namanya.

Budaya menjilat dan gratifikasi

Saya menduga kegoblokan ini karena budaya menjilat. Bisa jadi, para mahasiswa itu berharap mendapatkan nilai (laporan) bagus dari pihak kelurahan. Ini hanya dugaan saya saja, ya.

Parahnya, gratifikasi yang dilakukan oleh mahasiswa itu justru dinormalisasi dengan dalih moralitas. Bahwa kita nggak hanya membantu yang membutuhkan saja, tapi juga membantu mereka yang sudah kaya raya, biar tambah kaya raya.

Plis dah, kepada pihak kampus, birokrat, dosen, rektor, atau para penyelenggara, tolonglah mahasiswanya itu diberi penataran terlebih dahulu tentang apa makna sebenarnya dari KKN. Tolong, jangan hanya secara teknis doang, hal-hal yang esensial semacam ini kalau nggak diperhatikan ya bisa saja berujung pada penyelewengan yang seharusnya nggak dilakukan. Ingat tri dharma perguruan tinggi, jangan sampai jadi catur dharma dengan ketambahan menjadi penjilat kekuasaan.

Penulis: Mohammad Maulana Iqbal

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Mahasiswa KKN Diusir Warga Itu Adalah Teguran Keras untuk Kampus yang Nggak Melek Digital

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 November 2023 oleh

Tags: KKNProker KKNtugas kkn
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

4 Derita dan Kejadian Konyol Saat KKN (Unsplash)

Derita dan Kejadian Konyol Pengalaman Saya Saat KKN di Jember: Salah Satunya Dikira Timses Prabowo Hanya karena Berpakaian Necis

14 September 2025
KKN Konversi UIN Jogja "Menyiksa" Mahasiswa: Katanya Lebih Hemat Waktu dan Biaya padahal Bikin Boncos, Mahasiswa Menanggung Beban Ganda pula

KKN Konversi UIN Jogja “Menyiksa” Mahasiswa: Katanya Lebih Hemat Waktu dan Biaya padahal Bikin Boncos, Mahasiswa Menanggung Beban Ganda pula

10 Juni 2025
KKN di Desa Kayangan: Tidak Ada Angkringan di Sini

KKN di Desa Kayangan: Tidak Ada Angkringan di Sini

17 Februari 2020
kkn

KKN (Kuliah Kerja Nyumbang): Emang Masih Relevan?

10 Juni 2019
Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa Mojok.co

Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa

25 Agustus 2025
jurusan bahasa dan sastra

Jurusan Bahasa dan Sastra yang Selalu “Ditodong”, Lalu Dipinggirkan

6 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.