Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

KKN Itu Asyik dan Menyenangkan, tapi Tidak untuk Diulang

Nurul Fauziah oleh Nurul Fauziah
8 Maret 2023
A A
KKN Itu Asyik dan Menyenangkan, tapi Tidak untuk Diulang

KKN Memang Asyik dan Menyenangkan, tapi Tidak untuk Diulang (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi sebagian mahasiswa, Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu kegiatan kampus yang paling dihindari selain mengerjakan skripsi. Kalau bisa di-skip mah mending skip saja, mungkin begitu pikiran mereka. Apalagi KKN bikin capek, baik capek pikiran maupun fisik. Gimana nggak capek, wong setiap hari ada saja hal yang diperdebatkan dan jadi sumber masalah dalam satu kelompok. Masalahnya nggak melulu datang dari internal, tapi juga dari eksternal kelompok, lho.

Dulu sebelum melaksanakan KKN, saya selalu mendapat cerita pengalaman dari teman, kakak tingkat, atau saudara yang sudah pernah melewati kegiatan satu ini. Rata-rata cerita mereka hampir sama: KKN itu melelahkan. Hingga akhirnya saya kebagian jatah untuk menjalani sendiri kegiatan mahasiswa satu ini. Sebenarnya KKN nggak semengerikan cerita orang-orang, menurut saya kegiatan ini justru menyenangkan dan asyik-asyik saja. Nggak perlu sampai di-skip, tapi saya memang setuju kalau sebaiknya ia nggak terulang kembali.

Seperti yang sudah saya bilang di atas, setiap kelompok KKN biasanya menemui masalah masing-masing. Maklum, hidup bersama dengan orang yang baru dikenal selama satu bulan lebih memang nggak mudah. Banyak hal yang harus dikoordinasikan, dikompromikan, dan dikomunikasikan agar nggak menjadi masalah.

Masalah tempat tinggal

Tempat tinggal bagi mahasiswa selama KKN berlangsung adalah hal pertama yang harus dirundingkan terlebih dahulu karena berpotensi jadi masalah serius. Sebagus-bagusnya rumah tempat tinggal mahasiswa KKN, tetap akan ada perasaan kurang nyaman karena sekadar numpang.

Ada banyak mahasiswa yang diberi tempat tinggal berupa rumah kosong yang sudah bertahun-tahun nggak dihuni. Hal ini seharusnya nggak dilakukan pihak desa tempat KKN berlangsung karena berpotensi membuat mahasiswa jadi nggak nyaman dan memunculkan perasaan takut.

Akan tetapi, tinggal di rumah kepala desa atau bayan juga bukan solusi yang tepat menurut saya. Berdasarkan pengalaman pribadi, kalau kita mendirikan posko KKN di rumah tokoh penting di desa bisa menimbulkan rasa sungkan, nggak leluasa, hingga jadi bahan omongan warga setempat. Memang sih sisi positifnya adalah gerak-gerik mahasiswa jadi lebih terpantau.

Intinya, mahasiswa harus pintar menempatkan diri dan bersikap. Kita nggak bisa bebas berbuat sesuka hati dan lupa untuk menjaga sikap, lho.

Masalah internal kelompok

Masalah internal dengan anggota kelompok juga nggak bisa dimungkiri pasti akan terjadi. Sebab, setiap orang pada dasarnya punya sifat dan pandangan yang berbeda-beda. Jika nggak dikomunikasikan dengan baik, hal ini bisa jadi masalah.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

5 Hal yang Bikin Saya Kaget Waktu KKN di Madiun

Belum lagi kalau dalam satu kelompok ada yang menjalin kisah romansa dan selalu pengin berduaan. Perlu diingat bahwa di lokasi KKN, mahasiswa hanyalah tamu sekaligus pendatang yang sudah seharusnya menjaga sikap. Maka sudah sewajarnya jika ada teman yang menegur teman lainnya agar tetap berada dalam batas-batas kewajaran.

Selain itu, masalah yang kerap terjadi dan tak jarang menimbulkan perdebatan antarmahasiswa adalah ketika merumuskan program kerja, mengerjakan proposal, mengerjakan laporan, dll. Saya yakin deh, nggak semua mahasiswa di dalam satu kelompok mau turun tangan untuk ini dan membantu temannya. Pasti ada aja tuh tipikal mahasiswa yang banyak alasan biar nggak ikut repot bantuin kelompoknya. Yakin! 

Tuntutan masyarakat

Namanya juga kuliah kerja nyata, sudah sewajarnya mahasiswa diterjunkan ke lingkungan masyarakat untuk membantu permasalahan yang dialami warga. Sayangnya, banyak orang yang lupa bahwa mahasiswa bukan mahadewa yang bisa menyelesaikan semua masalah berbekal simsalabim.

Berdasarkan pengalaman pribadi, masyarakat kebanyakan menuntut agar mahasiswa melakukan ini dan itu di desa tempat mereka melakukan KKN. Padahal kan nggak semua mahasiswa bisa mengatasi masalah yang ada di lapangan. Misalnya warga desa meminta tolong pada mahasiswa untuk dibuatkan jembatan penghubung antardesa, memperbaiki selokan, atau memperbaiki jalanan yang rusak. Waduh, mohon maaf, untuk membuat proyek-proyek seperti itu kan dana yang dikeluarkan nggak sedikit. Mahasiswa biasanya hanya bisa membantu tenaga dan pikiran jika sekiranya memang diperlukan.

Meski banyak masalah yang muncul selama KKN, cerita seru selama terjun langsung ke masyarakat pastinya juga banyak. Tinggal bersama teman-teman selama satu bulan pasti juga meninggalkan kenangan lucu dan seru lainnya. Cuma di KKN kita bakal menemukan teman yang suka kentut, paling cepat lapar, suka ngupil, bahkan suka tidur.

KKN itu sebenarnya seru dan nggak semengerikan film KKN di Desa Penari atau cerita orang-orang, kok. Berkat kegiatan ini, kita bisa dapat teman baru dan juga pengalaman baru. Tapi, kalau buat saya, KKN memang sebaiknya cukup sekali saja dijalani. Kalau disuruh ngulang lagi, saya sih juga ogah. Wqwqwq.

Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA KKN: Tak Lebih dari Ajang Adu Gengsi dan Bikin Konten.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Maret 2023 oleh

Tags: KKNMahasiswa
Nurul Fauziah

Nurul Fauziah

Anak rumahan yang suka dengan isu sosial.

ArtikelTerkait

power point

Namanya Saja Power Point, Bukan Power Word, Jadi Isinya ya Harus Poin, Bukan Hasil Copasan Word!

3 Mei 2020
4 Hal Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa Nglaju terminal mojok

4 Hal Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa Nglaju

19 Desember 2021
3 Hal Sepele yang Bisa Mempercepat Proses Sempro Mahasiswa Mojok

3 Hal Sepele yang Bisa Mempercepat Proses Sempro Mahasiswa

13 Januari 2024
Laptop Bekas yang Direkomendasikan buat Mahasiswa Pas-pasan

Pengin Beli Laptop buat Ngerjain Tugas, tapi Bujet Pas-pasan? Nih, Rekomendasi 7 Laptop Bekas yang Cocok buat Mahasiswa

18 Juli 2023
7 Kesalahan Mahasiswa Saat Menulis Artikel di Jurnal Ilmiah

Jika Mahasiswa Dianggap Sebagai Konsumen, Mereka Berhak untuk Melayangkan Komplain pada Kampus

30 Juni 2023
4 Cara untuk Menolak Ajakan Gabung ke Organisasi Mahasiswa terminal UKM mojok.co

Urutan Kasta Divisi Kegiatan Mahasiswa dari yang Enak sampai yang Apes

13 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.