Kisah nyata ini dialami oleh kerabat dekat saya. Baik sang kakak maupun sang adik sebelum meninggal, keduanya saya kenal dekat.
Cerita bermula saat si adik ini tiba-tiba mengalami sakit yang cukup aneh. Entah sakit apa yang diderita, agak janggal memang. Dia berulang kali mengeluh kesakitan saat tubuhnya disentuh, tapi tiap dibawa ke rumah sakit, semua dokter kompak bilang bahwa tidak ada penyakit apa-apa pada tubuh si adik ini. Hasil tes lab juga menunjukkan tidak ada yang salah di tubuh si adik.
Hampir setahun sang adik ini sakit. Sepanjang hari dia hanya tiduran dan mengeluh kesakitan di seluruh tubuhnya. Biasanya sakitnya akan lumayan reda jika diolesi dengan minyak serimpi (parfum untuk orang meninggal). Banyak orang menduga si adik ini diguna-guna orang. Tapi, meski dibawa pada kiai maupun orang pintar, sakitnya tak kunjung sembuh dan justru semakin hari semakin memburuk. Selama sakit ini si adik tinggal di rumah orang tuanya, sedangkan suaminya mengurus anak-anak dan setiap hari menjenguknya di rumah sang mertua.
Setelah satu tahun sakit dan tak kunjung sembuh, akhirnya si adik ini meninggal dunia. Karena dia sudah menikah, jenazahnya dikebumikan di makam yang terletak di desa suaminya. Pihak keluarga merasa lega dan ikhlas karena tak tega melihatnya terus-terusan merasa sakit.
Lalu datang kejadian itu, tiga hari setelah pemakaman. Sang kakak mendapat telepon dari nomor adiknya. Kejadian itu tepat tengah malam, hape sang kakak tiba-tiba berdering. Karena tahu ada nama adiknya di layar, tanpa pikir panjang dia mengangkat panggilan tersebut.
Setelah diangkat terdengar suara sang adik. Dia bilang ke kakaknya untuk menjemputnya. Kakaknya masih mengira bahwa si adik ini tengah tinggal di rumah suaminya, jadi biasa jika dia meminta untuk menjemputnya. Tapi setelah telepon dimatikan, si kakak ini baru ingat bahwa belum genap seminggu sang adik itu meninggal.
Sang kakak yang baru saja menyadari hal itu langsung berteriak histeris dan membangunkan seisi rumah. Sambil bergidik ngeri dia menceritakan kronologi kejadiannya. Semua orang mengira dia tengah bermimpi. Tapi setelah melihat ada nomor sang adik di panggilan masuk, semua orang mulai sedikit mempercayainya.
Suami sang kakak itu akhirnya menelepon nomor adik iparnya. Namun, bukan suara si adik yang menyahut tapi suara cemas suami adik iparnya. Dia heran karena kakak iparnya menelepon tengah malam, takut kalau terjadi apa-apa. Setelah diceritakan semua, suami adiknya itu bilang bahwa dari tadi hapenya ada di samping tempat tidurnya dan tidak ada yang menggunakan.
Hari berikutnya si kakak kembali mendapat telepon dari si adik. Kata-kata yang diucapkan juga sama percis, dia ingin pulang ke rumah dan minta dijemput. Gara-gara hal itu si kakak sampai ketakutan dan tak bisa tidur. Setelah telepon dua malam berturut-turut itu, si kakak tak berani mengaktifkan hapenya saat malam hari.
Selain telepon misterius yang diduga dari hantu sang adik ini, banyak warga sekitar yang tinggal di desa suami adiknya itu bercerita, arwah sang adik itu suka menakut-nakuti orang yang lewat di jalan. Kebetulan makam tempat sang adik itu ada di tepi jalan. Kata beberapa saksi mata, arwah sang adik ini suka mencegat pengendara sepeda motor yang melintas saat malam hari. Dia bilang ke orang-orang itu, minta diboncengkan sampai ke rumahnya. Berita tentang ini cukup kondang hingga di desa tetangga, sampai-sampai banyak orang takut melintas jalan tersebut di malam hari.
Karena tak tahan lagi si kakak akhirnya mengundang warga kampung untuk berdoa bersama di rumahnya. Setelah acara tersebut, tak ada lagi telepon yang masuk dan sejak saat itu, tak ada warga yang ditakuti saat melintas jalan di dekat makam adiknya.
BACA JUGA Unggah Foto Makanan di Medsos Saat Pandemi, Apa Betul Tidak Pantas? dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.