Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

Kimono dan Yukata, Pakaian Tradisional Jepang yang Tampak Serupa tapi Kenyataannya Berbeda

Ngafifudin oleh Ngafifudin
7 Mei 2021
A A
Kimono vs Yukata, Pakaian Tradisional Jepang yang Tampak Serupa tapi Kenyataannya Berbeda terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Budaya Jepang di Indonesia bukan lagi hal yang asing bagi sebagian kalangan. Budaya Jepang yang terkenal di Indonesia antara lain anime, manga, light novel, bahasa, hingga pakaian tradisional. Berdasarkan pengalaman, saya mengenal beberapa budaya Jepang lewat mata pelajaran Bahasa Jepang ketika masih SMA. Lewat mapel Bahasa Jepang ini saya akhirnya tertarik untuk mencari tahu tentang budaya Jepang, salah satunya adalah pakaian tradisionalnya.

Pakaian tradisional Jepang yang kita tahu biasanya adalah kimono dan yukata. Awalnya saya nggak tahu, apa sih bedanya kimono dan yukata. Sekilas bentukannya mirip Cuy. Sama-sama nggak ada kancingnya, bajunya panjang plus langsungan, dan sama-sama sering nongol di anime tanpa penjelasan yang purna. Tapi usut punya usut, ada beberapa perbedaan mendasar antara kimono dan yukata.

Salah satu perbedaan mendasar yang pertama adalah nama dan fungsi keduanya. Lho, kan namanya jelas beda? Iya, tapi baca dulu, Gaes, biar mentas dari kesalahkaprahan. Kimono secara harfiah berasal dari kata “ki” yang berarti sesuatu yang dipakai dan “mono” yang berarti benda. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kimono adalah pakaian tradisional Jepang.

Terus, yukata itu apa? Oke, sabar dulu, ya. Sebentar lagi saya jelaskan. Jadi, kimono dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan keformalan situasi yang dihadiri oleh orang Jepang. Misalnya, untuk menghadiri acara pernikahan, pertemuan resmi, penghargaan dari pemerintah atau kaisar, acara minum teh bersama kolega, menghadiri matsuri atau perayaan, hingga sekadar baju tidur. Salah satu jenis kimono yang paling terkenal adalah jenis furisode yang digunakan oleh pengantin wanita pada acara pernikahan tradisional, biasanya juga disebut hanayome ishō. Kimono juga bisa digunakan untuk menunjukkan status sosial.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, istilah kimono beralih jadi pakaian tradisional Jepang yang dipakai pada situasi formal. Hingga kita mengenal adanya yukata sebagai salah satu pakaian tradisional Jepang atau kimono. Lho, kok yukata tapi kimono? Ya yukata adalah kimono yang digunakan pada situasi informal oleh semua orang Jepang tanpa memandang status sosial. Yukata ini sering kita jumpai saat musim panas lantaran banyak matsuri yang diadakan pada musim panas. Atau kalau kita lihat tempat wisata yang menawarkan foto memakai pakaian tradisional Jepang, ya itu biasanya adalah yukata, bukan kimono lho, ya.

Kemudian, kimono dan yukata juga dapat dibedakan berdasarkan jenis kain yang digunakan untuk membuat keduanya. Kimono biasanya terbuat dari kain sutra dan dibuat lebih tebal dengan motif yang mengandung isyarat khusus. Bukan isyarat sekelas sandi Morse lho, ya. Motif kain kimono biasanya digunakan untuk membedakan jenisnya dan terkadang terdapat lambang keluarga dengan jumlah yang berbeda tergantung tingkat keformalan situasi, kondisi, dan toleransi. Eh, yang terakhir nggak masuk, Gaes. Jangan disingkat juga, jare wong tuwo, ora ilok!

Sementara itu, yukata terbuat dari kain katun yang lebih tipis dan motif yang nggak mengandung makna tertentu. Hal ini dikarenakan yukata adalah pakaian tradisional yang dipakai pada musim panas, sehingga harus didesain memberikan sirkulasi udara lebih banyak biar si pemakai nggak merasa hareudang, hareudang, hareudang. Oleh karenanya, yukata juga mempunyai ciri lain, yaitu bagian lengan yang lebih pendek biar semakin isis. Adem maksude, bukan negara ISIS!

Jadi, bisa kita katakan kalau yukata dan kimono adalah sama, tapi juga berbeda. Sama-sama pakaian tradisional Jepang, namun memiliki perbedaan fungsi berdasarkan formal tidaknya situasi yang akan dihadiri. Sudah merasa tercerahkan?

Baca Juga:

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

Demi Pacar, Saya Rela Menyukai Minuman Matcha yang Selama Ini Dibenci karena Rasanya Mirip Rumput

BACA JUGA Beberapa Budaya yang Mematahkan Persepsi Kalau Laki-laki Nggak Wajar Pakai Rok dan tulisan Ngafifudin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Mei 2022 oleh

Tags: Budayajepangkimonopakaianpakaian tradisionalyukata
Ngafifudin

Ngafifudin

Tukang sapi yang ingin naik haji.

ArtikelTerkait

okaeri mone

Okaeri Mone: Pencarian Jati Diri, Bencana Alam, dan Ramalan Cuaca

22 Desember 2021
shinchan

Label Nakal Crayon Shinchan, Bukti Orangtua Asia Tak Pernah Salah

24 Juni 2019
Belajar Bahasa Jepang Wajib Ikut Tes JLPT Nggak, ya?

Belajar Bahasa Jepang Wajib Ikut JLPT Nggak, ya?

13 Juni 2023
Salon de thé François industri musik jepang mojok

Mengenal Salon de thé François, Kafe Sarang Aktivis Legendaris di Jepang

31 Mei 2021
Seni Memulung Sampah di Jepang terminal mojok

Seni Memulung Sampah di Jepang

17 Desember 2021
Derita Penjahit Kebanjiran Order Menjelang Lebaran hingga Nggak Punya Waktu Libur Mojok.co

Derita Penjahit Kebanjiran Pesanan Menjelang Lebaran hingga Nggak Punya Waktu Libur

31 Maret 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.