Di tengah kebosanan ini, saya memutuskan untuk menonton anime lagi. Saya sempat berhenti nonton anime ketika SMA. Karena tipe SMA adalah asrama, saya tidak boleh membawa barang elektronik. Kini, setelah mulai nonton lagi, saya jadi jatuh cinta dengan Kimetsu no Yaiba.
Sebelum nonton lagi, saya minta rekomendasi ke banyak teman. Ada banyak rekomendasi dan saya putuskan menonton Boku no Hero Academia, Attack on Titan Season 2 sampai 3, dan terakhir Kimetsu no Yaiba.
Bagi saya, Kimetsu no Yaiba adalah anime terbaik di antara 2 judul lainnya. Boleh juga jadi awalan nonton anime buat kalian, yang seumur hidup belum pernah nonton anime.
Dimulai dari segi kualitas animasinya. Kualitas animasinya memanjakan mata banget. Studio yang dipercaya untuk menggarap animasi dari Kimetsu no Yaiba adalah Ufotable. Studio ini juga yang menggarap animasi dari anime Fate beserta universenya. Tapi dibandingkan anime Fate, tentunya kualitas animasi Kimetsu No Yaiba lebih memanjakan mata.
Bagi saya, kualitas animasi dari studio itu penting banget. Kualitas animasi juga bisa ikut mendongkrak penjualan manganya. Dikutip dari Oricon, penjualan manga Kimetsu no Yaiba pada 2019 terjual lebih dari 12 juta copy, bahkan mengalahkan One Piece yang terjual 10 juta copy.
Selain kualitas animasi, alur ceritanya juga sangat bagus. Anime ini mengisahkan seorang pemburu iblis bernama Kamado Tanjirou. Dia menjadi pemburu iblis karena keluarganya dibantai oleh seorang raja oni (iblis) bernama Muza.
Tanjirou selamat karena sedang turun gunung. Adiknya juga sebenarnya selamat, tapi naas ia harus jadi iblis. Tanjirou berlatih kepada Urokodaki. Setelah selesai berlatih, dimulailah petualangan-petualangan menegangkan dan seru dari Kamado Tanjirou.
Saya menyukai tokoh Kamado Tanjirou karena sifatnya yang dewasa di usia yang terbilang masih muda. Sekilas sifat dewasanya seperti Deku di anime Boku no Hero Academia.
Tak lupa, soundtracknya enak banget di telinga. Soundtracknya yang berjudul “Gurenge” ini dibawakan LiSA. Perlu diingat bahwa LiSA ini hanya nama panggung dari musisi aslinya yang bernama Risa Oribe. Bukan LiSA Blackpink, ya. Beda orang itu.
Soundtrack ini mengingatkan saya kepada soundtrack anime fenomenal tahun 2012, yaitu Sword Art Online (SAO). Di anime SAO pun LiSA sempat mengisi soundtrcaknya juga.
Dulu saya sering skip opening anime, tapi tidak dengan Kimetsu no Yaiba. Bahkan setelah openingnya selesai pun saya terkadang mengulangnya sekadar untuk mendengarkan lagunya saja. Seperti ada spirit di dalam lagu itu.
Bagi saya Kimetsu no Yaiba adalah yang terbaik. Ini pendapat pribadi saja ya, karena “penilaian terbaik” itu setiap orang pasti punya. Saya, sih, yakin anime papan atas seperti One Piece atau Naruto punya fanbase lebih besar.
Yah, buat saya, kalau ngomongin kualitas animasi dan soundtrack, Yaiba lebih unggul. Kualitas animasinya memanjakan mata banget, soundtracknya enak didengar walaupun saya nggak tahu artinya, hehehe.
Sumber gambar: Wikimedia Commons.
BACA JUGA No Debat! One Piece Lebih Baik daripada Naruto atau tulisan Rifky Aritama lainnya di Terminal Mojok.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.