Kasihan betul mereka yang sudah mondar-mandir menyiapkan berkas, survei kepada kakak tingkatnya, dan menyiapkan ini itu guna berangkat ke Raja Ampat, Bunaken, Lombok, dan tempat-tempat Instagramable lainnya. Bukan, tentunya tujuan mereka bukan untuk wisata, namun bertujuan berbakti untuk negeri dalam tajuk KKN atau kuliah kerja nyata.
Gara-gara pandemi, upaya mereka gagal guna membantu meningkatkan pariwisata, ekonomi, dan sektor lainnya di seluruh penjuru negeri. Namun, mana ada yang diuntungkan karena pandemi? Ya, tentunya selain om-om penggemar teori Bumi datar. Bahkan mahasiswa yang niat dan mantap KKN di Bantul biar deket sama kosan saja masih merasa dirugikan.
Kini para mahasiswa mengubah KKN menjadi KKM, yakni Kuliah Kerja Maya atau nama-nama lainnya KKN Literasi dan masih banyak lagi, lantaran tiap kampus memakai istilah berbeda-beda. Namun, niatnya sama, berbakti untuk negeri namun tidak berkegiatan di luar. Tujuannya sama, memutus mata rantai pandemi.
Tidak adanya KKN, bukan perihal kerugian gagal berkunjung ke tempat wisata, namun pengalaman yang didapatkan dari KKN itu sendiri yang tidak akan pernah mereka peroleh. Sebenarnya banyak betul cerita yang bisa digali dari KKN. Mulai dari kisah cinta yang bersemi atau pun sebaliknya, hingga kisah demit yang tentunya selalu ada.
Kalau masalah cinta, saya rasa pandemi pun tidak akan meruntuhkan romansa itu walau jarak membentang, kan ada media sosial yang selalu mendekatkan. Lalu, bagaimana dengan hiruk pikuk dunia klenik yang selalu hadir saat KKN? Bayangkan jika Ayu tidak pernah KKN karena pandemi, cerita KKN di Desa Penari akan langsung sirna dari dunia.
Lha ya memang. Apa iya kuntilanak dan pocong bakal njedul di ponsel mereka ketika Skype-an dan Zoom-ing? Terus bikin thread “KKN di Kamar Kos Ketika Zooming” gitu? Okelah kuntilanak dapat sinyal karena duduk di atas pohon, lalu bagaimana nasib pocong? Pegang ponsel saja nggak bisa, apa lagi dapat sinyal. Lha wong nongkrongnya saja di bawah pohon pisang.
Tapi tenang saja, saya akan membantu menghadirkan suasana mistis selama kamu KKM di kosan atau di rumah. Biar kamu bisa sombong bilang, “KKM itu nggak kalah horor dari KKN tauk!” Umuk aja dulu, karena kata filsuf asal Mozambik, “Aku ituh introvert, jadi ngomong dulu baru mikir.”
Nah, melalui diskusi panjang dengan jenglotnya Mbah Mijan, beginilah hasil pemikiran saya untuk membantu kalian agar KKM juga bisa ndakik-ndakik perihal cerita klenik dan horor.
Horor yang mungkin terjadi saat Kuliah Kerja Maya #1 Masuk ke dunia Issekai
Jika Ayu dengan KKN di Desa Penari-nya bisa umuk bercerita hutan yang lebat dan suasana yang mencekam, kamu juga bisa cerita “masuk ke dunia lain” dengan sombongnya. Begini, pertama bilang saja ketika sedang mengerjakan proker di depan laptop, tiba-tiba kamu masuk ke sebuah dunia pararel yang misterius dan tersembunyi.
“Kemarin waktu sibuk Zooming sama DPL, tiba-tiba kesadaranku hilang dan rasanya aku terisap ke dalam laptop. Aku dibawa ke sebuah alam goib, di sana banyak harem, eh, demit yang mengerikan. Setelah diselidiki, ternyata aku dibawa ke Alam Suwung Art Online atau ASU, eh, ASAO.”
Apa lagi jika kamu seorang wibu yang akut wah hal ini mungkin makanan empuk buat kamu. Ceritakan saja apa yang terlintas di kepala kamu. Ketemu sama vampir kek, pedang enma kek, ditawarin kerja jadi Anbu kek atau bahkan cerita ketemu shinigami juga boleh. Sak seneng mu.
Horor yang mungkin terjadi saat Kuliah Kerja Maya #2 Salah pencet link dan terbawa ke deepweb
Ini serius dan bikin merinding. Sudah banyak orang yang terjebak ke dalam email berisikan scam dan secara random membajak akun Google mereka. Namun, dalam nuansa KKM, hal ini bisa jadi alasan kisah horor kalian yang benar-benar horor. Apa lagi hal-hal yang mengacu kepada deepweb, zona merah dalam jagat dunia internet.
Seriusan, deepweb itu Alas Purwo-nya dunia internet. Jika di sana ada kuntilanak merah, di deepweb kalian bisa jadi target operasi pembunuhan berencana, atau bisa juga membeli organ tubuh manusia. Masih banyak hal mengerikan lainnya. Berhubung KKM adalah menyentuh dunia ketiga berupa maya, deepweb bisa menjadi akar kengerian kisah KKM kalian.
Bisa kan kalian membuat thread “KKM di Desa Deepweb” terus menjadi viral. Lantas banyak yang menerka-nerka Desa Deep Weeb itu di daerah mana. Lalu Om Hao datang ke lokasi dan berkomunikasi dengan kemampuan retrokognisinya.
“Hmmm, di sana, Mas Genta,” kata Om Hao dengan suara halus khas miliknya. “Saya merasakan hadirnya link scam ya, Mas, ya. Duh saya jadi merinding ini, Mas. Apa perlu saya berkomunikasi dengan webmaster-nya, Mas?”
Jika ngobrol sama demit harus kasih kembang tujuh rupa dan persembahan, ngobrol sama deepweb harus pakai browser The Onion Router atau TOR supaya alamat IP-mu disembunyikan. Xixixi.
Horor yang mungkin terjadi saat Kuliah Kerja Maya #3 Makhluk galak mengelilingi kosan
Premisnya berangkat dari salah satu kisah di rubrik Malam Jumat Mojok yang judulnya “Cerita Horor KKN: Teror Makhluk Hitam yang Mengelilingi Berugak”. Jika kisah tersebut umuk dengan suasana mencekam di desa adat, kamu yang KKN di rumah tentu harus menggambarkan suasana serem di sekitar rumah atau kosanmu.
Misalkan, “harga gorengan di depan kosan saya 1.500 rupiah, padahal di tempat lain 1.200 saja”. Mbut, itu hal paling serem yang pernah saya dengar. Tapi kita butuh kisah yang lebih serem daripada itu. Supaya nggak kalah sama yang KKN di luar.
Jika dalam cerita tersebut ada sosok makhluk hitam menyerupai tubuh manusia sedang melambaikan tangannya, jika ceritamu ubah sosok hitam menjadi sosok galak. Sosok galaknya itu bukan demit, tapi ibu kos yang sedang nagih bayar biaya kosanmu. Hiii~
Horor yang mungkin terjadi saat Kuliah Kerja Maya #4 Kisah terhoror dari yang paling horor
Bayangkan jika deadline tugas KKM kalian sudah mepet, rumah kalian sedang mati listrik, hujan angin, dan provider kalian adalah…. Yo, itulah. Duh, Dek, maktratap merinding saya.
Hah? Perlu saya jelasin alasannya kenapa bisa horor? Jangan mengadi-ngadi deh. Anak kos yang motornya Beat dan cat kosannya warna hijau ngelupas seperti kalian pasti tahu jawabannya, kan? Ngaku saja. Kurang horor apa coba? Badarawuhi mungkin bakal sungkem sama kisah horor ini karena saking seremnya. Gimana, Buku Mojok apa nggak berniat menerbitkan buku tentang kisah-kisah tersebut?
BACA JUGA Alur Obrolan Cowok kalo Lagi Nongkrong dan tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.