Daftar Isi
#3 Jauh dari pusat kota
Perlu diketahui, pusat dari Kota Batu itu terletak di Kecamatan Batu. Sementara Kecamatan Bumiaji adalah kecamatan di sebelah utara Kota Batu, tentu ada jarak yang memisahkannya dari pusat kota. Apalagi saya tinggalnya di Kecamatan Bumiaji yang bagian utara, lebih dekat ke gunung, tentu jarak ke pusat kota jadi lebih jauh. Jaraknya sih memang hanya 6-7 kilometer, tapi buat saya itu tetap jauh. Kalau ke pusat kota, saya seperti turun gunung, dan kalau pulang seperti naik gunung. Udah jalannya menanjak, dingin pula.
#4 Rawan longsor, terutama jika musim hujan
Ini yang sebenarnya jadi masalah utama. Hidup di dataran tinggi dan dekat dengan perbukitan seperti di Kecamatan Bumiaji ini menyimpan beberapa bahaya. Salah satunya ya tanah longsor, terutama ketika musim hujan datang. Tidak sekali dua kali tanah longsor terjadi di Kecamatan Bumiaji, di sekitar rumah saya.
Rumah saya sih sejauh ini aman (dan semoga selalu aman). Tapi yang namanya bahaya, kita tidak pernah tahu, kan? Makanya, ayo dijaga alamnya. Jangan dikit-dikit dibangun villa, dibangun tempat wisata lagi. Jangan rakus!
#5 Kehidupan seperti berhenti pukul 10 malam
Namanya juga kota kecil, kehidupan di dalamnya pasti tidak segemerlap dan sepanjang kota-kota besar lainnya. Di Kota Batu, khususnya di Kecamatan Bumiaji, kehidupan seolah berhenti setelah pukul 10 malam. Setelah jam 10 malam, jalanan sudah pasti sepi. Hampir semua Indomaret tutup, warung makan tutup, kedai kopi juga banyak yang tutup jam segitu, menyisakan beberapa warung Madura saja yang baru tutup ketika kiamat.
Sebagai jelmaan kelelawar alias manusia nocturnal, ini jelas menjadi penderitaan buat saya. Kalau lewat jam 10 dan masih ingin nongkrong atau keluar, mau tidak mau saya harus ke pusat kota, yang mana lagi-lagi agak jauh pulang-perginya.
Itulah keresahan saya selama tinggal di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Keresahan yang sebenarnya nggak parah-parah banget. Toh saya masih sangat betah tinggal di sini. Tapi yang namanya keresahan tetap mengganggu dong. Jadi, monggo silakan untuk yang punya kuasa agar membenahi apa-apa yang harus dibenahi, hehehe.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Dilema Jadi Orang Kota Batu yang Dikira Masih Bagian dari Malang.