Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Kenapa, sih, HRD yang Menyebalkan Semakin Banyak?

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
14 November 2023
A A
Kenapa, sih, HRD yang Menyebalkan Semakin Banyak?

Kenapa, sih, HRD yang Menyebalkan Semakin Banyak? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan, posisi HRD di ruang lingkup pekerjaan sedang ramai betul dibicarakan. Dalam beberapa bulan terakhir saja, entah sudah berapa oknum HRD dari berbagai perusahaan yang tingkah laku sekaligus balasan chatnya kepada para kandidat, bikin pusing pekerja dan para pencari kerja—pada akhirnya, ceritanya pun menjadi konsumsi publik di akun menfess dan berujung dihujat berjamaah.

Mari kita ingat dan runut kembali satu per satu. Mulai dari masalah tentang perpanjangan kontrak dengan syarat yang agak nganu, pro-kontra soal skor BI Checking dan background check media sosial, blacklist kandidat secara serampangan, sampai dengan HRD yang secara blak-blakan menyampaikan kepada kandidat bahwa pencari kerja itu banyak dan bukan hanya dirinya saja.

Bagi saya, mungkin juga para HRD lainnya, hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Ya, gimana, ya. Kalau sampai digeneralisir, karena nila setitik rusak susu sebelanga.

Selain itu, para oknum HRD ini apa nggak punya rasa khawatir sama sekali, ya? Masalah yang mereka bikin, akan berpengaruh terhadap citra diri dan perusahaan. Lebih dari itu, bahkan sejak awal profesionalismenya patut dipertanyakan.

Latar belakang pendidikan tak jadi persoalan

Sebagian orang berpendapat, bahwa para oknum HRD yang bikin gaduh ini bukan berasal dari latar belakang pendidikan Psikologi. Sehingga, mengabaikan kode etik dan kurang memahami bagaimana cara kerja di ruang lingkup HRD. Bagi saya, tidak juga. Sebab, persoalan tersebut bisa diatasi oleh perusahaan dengan cara mengadakan agenda training secara berkala, aturan baku, atau membuat SOP yang jelas. Sehingga, HRD yang bukan dari latar belakang Psikologi punya kesempatan belajar yang sama.

Maksud saya, begini. Sekadar mengingatkan saja, kawan sejawat. Posisi HRD dengan pekerja lainnya di perusahaan itu setara, lho. Hal yang menjadi pembeda hanya tanggung jawab dan/atau wewenang. Jadi, nggak perlu merendahkan satu dengan lainnya, termasuk para pelamar kerja. Hal seperti ini yang membikin posisi HRD dihujat selini masa, karena seakan-akan paling punya kuasa dan nirempati terhadap para kandidat.

Katakanlah sampeyan sedang capek atau mumet. Tapi, tetap saja hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan. Malah, hal tersebut sudah menjadi bagian dari secuil dinamika dalam bekerja. Dari situ, profesionalitas diuji.

Iya, setiap emosi itu valid (atau setidaknya butuh validasi). Tapi, bukan dengan cara berbicara sesukanya kepada para kandidat, lho. Baik secara langsung maupun melalui pesan singkat. Itulah kenapa, disadari atau tidak oleh sampeyan, HRD dituntut punya soft skill berupa mawas diri dan komunikasi yang mumpuni. Alasannya jelas, karena salah satu fungsi HRD adalah menjadi jembatan antara karyawan dengan perusahaan.

Baca Juga:

Wanita Sudah Menikah Sulit Dapat Kerja: HRD Cari Karyawan Apa Calon Mantu?

HRD yang Merasa Dirinya Superior dan Paling Berkuasa Menentukan Nasib Pekerja Memang Pantas Jadi Musuh Bersama 

HRD juga karyawan biasa, tapi ya tahu batas!

Lantas, apakah HRD harus selalu memendam atau menyembunyikan emosi dan amarah? Harus selalu punya citra baik di mata calon karyawan dan para karyawan, gitu?

Jawabannya, tentu saja tidak. Toh, HRD juga manusia sekaligus karyawan biasa, yang bisa mumet pada waktunya. Tapi, mbok dipikir sendiri saja. Masa iya, sampeyan mau bertindak sesuka hati di bawah naungan perusahaan yang sudah jelas membayar sampeyan? Kan, ada poin-poin aturan, etika, sekaligus tanggung jawab yang mesti dipenuhi.

Coba sampeyan bayangkan sebagai pencari kerja yang diproses oleh sosok HRD yang menyebalkan. Sejak awal dijadwalkan interview pukul 9. Sampeyan tiba tepat waktu, bahkan 30 menit sebelum interview dimulai. Tepat pukul 9, HRD mendatangi secara langsung kemudian menyampaikan bahwa interview diundur menjadi pukul 11. Setelah pukul 11, diundur lagi dengan alasan mendekati jam makan siang. Dst, dst.

Gimana? Sudah familiar atau relate?

Ada pembenaran bahwa hal tersebut dilakukan untuk menguji mental calon karyawan. Jika hal tersebut saja sudah membikin calon karyawan kabur dan mangkel, artinya sudah gagal sejak awal. Kocak betul.

Sebaiknya para HRD yang masih menerapkan hal tersebut secara serampangan mengkaji ulang. Apakah “ujian” benar-benar efektif dan teruji? Apakah atasan sudah mengetahui? Jika salah, malah sampeyan yang kena evaluasi.

Dalam hal ini, HRD dan kandidat di posisi sama-sama saling membutuhkan. Jika keliru, akan berpengaruh kepada branding perusahaan dan buang-buang kandidat potensial. Perlu disadari bahwa, saat ini, menemukan pekerjaan dan menemukan kandidat yang tepat untuk menempati suatu posisi, sama sulitnya.

Ya, setidaknya, jika tidak atau belum bisa jadi seseorang yang menyenangkan calon karyawan, jangan menjadi sosok HRD yang menyebalkan. Gitu.

Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kapan Saatnya Keluar dari Pekerjaan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 November 2023 oleh

Tags: HRDoknumproblematikprofesionalisme
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

7 Kelicikan yang Dilakukan Oknum Laundry Nakal, Pelanggan Harus Waspada Mojok.co

Sisi Gelap Usaha Laundry yang Nggak Banyak Disadari Pelanggan

24 Juli 2024
berteman dengan anak indigo kasatmata makhluk halus penampakan poltergeist mojok.co

Pengalaman Wawancara Kerja dengan Kandidat Indigo

30 Juli 2020
Perselingkuhan Karyawan di Kantor Itu Terlalu Nekat dan Bikin Repot HRD Terminal Mojok.co

Perselingkuhan Karyawan di Kantor Itu Terlalu Nekat dan Bikin Repot HRD

26 Maret 2022
Suka Duka Jasa Pembuat CV dan Surat Lamaran Kerja_ Nggak Lolos Seleksi Dicerca, Giliran Sukses Dianggap Biasa terminal mojok

Suka Duka Jasa Pembuat CV dan Surat Lamaran Kerja: Nggak Lolos Seleksi Dicerca, Giliran Sukses Dianggap Biasa

23 April 2021
Prediksi Efektivitas TikTok Resumes jika Dipakai buat Seleksi Karyawan di Indonesia terminal mojok.co

Prediksi Efektivitas TikTok Resumes jika Dipakai buat Seleksi Karyawan di Indonesia

23 Juli 2021
Opsi Jawaban Saat Ditanya Kapan Bisa Join oleh HRD Ketika Interview Terminal Mojok

Opsi Jawaban Saat Ditanya Kapan Bisa Join oleh HRD Ketika Interview

12 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.