Lewat Kecamatan Kepil yang menjadi jalur penghubung Wonosobo dan Magelang di malam hari sama seperti setor nyawa. Tenan, Lur!
Minggu kemarin, saya berkunjung ke Festival Mojok (Fesmo) yang digelar di Taman Komunikasi Kanisius Yogyakarta. Kebetulan saya berangkat hari Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB. Alih-alih melewati jalur selatan yang panasnya nggak karuan, saya memilih pergi ke Jogja via Wonosobo-Magelang. Saya juga sudah janjian dengan saudara yang hendak silaturahmi dengan kawan-kawan pesantrennya di Jogja.
Sebenarnya saya selalu senang tiap pergi ke Jogja via jalur Wonosobo-Magelang. Kenapa? Karena di sepanjang jalan saya bisa menikmati perjalanan tanpa takut tersengat panasnya sinar matahari yang bisa bikin kulit belang. Ketika melewati tugu perbatasan Banjarnegara dan Wonosobo saya mulai merasakan kesejukan yang menyelimuti badan. Hawa sejuk ini membuat siapa pun yang berkendara merasa nyaman.
Sayangnya, kesejukan itu tak bertahan lama begitu kendaraan memasuki Kecamatan Kepil. Kecamatan yang menjadi penghubung antara Wonosobo dan Magelang ini memiliki kontur jalan yang bikin pengendara pegal sekaligus menyesal melewatinya karena bisa mengancam nyawa.
Kondisi jalan di Kecamatan Kepil naik turun
Sebenarnya kondisi jalan yang naik turun ini sudah dimulai sejak pengendara memasuki SPBU Pertamina Sepuran yang berada di Jalan Raya Kretek-Kepil. Setelah melewati SPBU tersebut, pengendara harus menyiapkan diri untuk melewati jalan yang meliuk tak menentu. Kalau nggak percaya, cek aja di Google Maps. Jalan di Kecamatan Kepil ini layaknya ular berukuran panjang yang sedang melilit tak menentu ke berbagai penjuru.
Bukan hanya itu, kontur jalan di Kecamatan Kepil ini sering kali menipu pengendara yang melintas. Saat sedang asyik memacu kendaraan dengan kecepatan maksimal di jalan yang mulus, saya sering dikagetkan dengan kontur jalan yang berbeda. Jadi di satu titik jalannya mulus, bagus, eh tiba-tiba di titik lainnya hancur. Pokoknya serasa kena prank saat melewati jalur ini.
Kalau kalian kebetulan melintasi jalur ini, saya sarankan untuk memacu kendaraan dengan kecepatan normal. Cara ini dilakukan agar tangan kalian nggak pegal saat memainkan tuas gas dan rem motor, dan tentu saja supaya nggak celaka.
Baca halaman selanjutnya: Beriringan dengan mobil pick up pengangkut sayur yang kebut-kebutan…