ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kata ‘Apa’ dalam Konteks Bahasa Medan Itu Sakti dan Serbaguna

Rianda Prayoga oleh Rianda Prayoga
21 Februari 2021
A A
bahasa medan Kata 'Apa' dalam Konteks Bahasa Medan Itu Sakti dan Serbaguna terminal mojok.co

Kata 'Apa' dalam Konteks Bahasa Medan Itu Sakti dan Serbaguna terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebenarnya ini bukan bahasa Medan, melainkan bahasa yang sering digunakan di Medan. Yang sebenarnya juga bukan cuma di Medan. Tapi, juga di Binjai, Deli Serdang, dan secara umumnya di Sumatera Utara bahkan di provinsi sebelah. Namun, selanjutnya akan saya sebut bahasa Medan karena konteksnya memang dialek daerah.

Sudah banyak artikel yang membahas tentang keunikan bahasa di Sumatera Utara. Kata orang-orang bahasa di sini kasar dan ngegas. Misalnya kalimat, “Apa ko gak sor!” Jika kalian sedang di Sumatera Utara dan ada yang bilang begitu pada, itu artinya orang tersebut ngajak ribut. Mending kabur aja jangan cari masalah.

Kata “apa” di sini selain unik, juga istimewa dan sakti. Kalau ibarat catur, kata “apa” seperti bidak ratu atau perdana menteri. Bisa digunakan untuk apa saja.

Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah subjek, predikat, objek, dan keterangan. Nah, dengan kata sakti ini, kita tidak perlu pusing-pusing mikirin SPOK-nya. Gunakan saja kata sakti ini.

Dalam banyak artikel yang membahas keunikan bahasa Medan, kata “apa” sering dicontohkan dalam kalimat seperti, “Apa cak ko apakan dulu apa ini, supaya nggak apa kali di apa itu.” Bebas saja mau menerjemahkannya, seperti, “Rian, coba kamu betulkan dulu antena ini, biar nggak goyang kali di atas itu.”

Sementara itu kata sakti “apa” dalam bahasa Medan, tidak hanya terpaku pada kata “apa, apa dan apa” saja. Konsepnya juga bisa digunakan dalam bahasa daerah.

Saya orang Jawa di Sumatera Utara, begitu juga keluarga saya. Bahasa Jawa yang digunakan disini juga jadi mengikuti bahasa pasaran di Medan.

Mamak saya sering berkata, “Anu e wes di anu e?” Dan parahnya saya bisa mengerti, maksudnya, “Apanya udah diapakan?” atau “Mejikomnya udah dicetekkan?”

Tahukah kamu? Kalimat di atas sebenarnya bisa sesuka hati mau diartikan apa saja. Toh konteksnya juga nggak jelas. Terserah kita dong mau mengartikannya gimana.

Mungkin saya bisa membenci pikiran saya karena dapat mengerti maksudnya dari kalimat khas anak Medan ini. Apakah ini bakat alami yang saya miliki?

Rahasianya adalah, agar dapat memahami penggunaan kata “apa” harus ada kedekatan dan kebiasaan. Ini mungkin umum terjadi. Jika kita sudah memiliki hubungan dekat dengan seseorang, komunikasi itu terkadang memiliki “kata sandi” tersendiri. Tidak perlu bicara panjang lebar, tapi sudah sama-sama paham. Bahkan cuma pakai bahasa isyarat saja sudah paham.

Jangan heran jika berkomunikasi dengan orang lokal di Medan, kata “apa” sering muncul. Awalnya kamu mungkin nggak akan paham maksudnya, lama-kelamaan kamu akan paham. Selanjutnya kamu akan ikut menggunakan. Menurut saya ini adalah sebuah dialek unik yang belum tentu ada di daerah lain.

Entahlah ini semacam kemampuan spiritual atau gimana. Terkadang bicara dengan kedipan mata juga sudah paham. Dan soal kata “apa, apa dan apa ini”. Saat ada orang bicara begitu pada saya, secara alamiah gitu aja saya juga membalasnya begitu.

“Apanya itu dong diapakan?”
“Apanya yang ini?”
*Angguk*
“Uda diapain kok. Nggak usah diapa-apain lagi. Uda apa dia”

Ini mungkin terdengar gila. Atau sebuah “penistaan” terhadap kaidah bahasa. Tapi, inilah sebuah kebiasaan, yang saya yakin disetiap daerah di Indonesia juga menyimpan keunikan cara berkomunikasinya masing-masing.

BACA JUGA Mengenal Bahasa Medan Sehari-hari biar Kamu Nggak Ngerasa Digas atau tulisan Siti Muslihah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 31 Oktober 2021 oleh

Tags: bahasa daerahdialektradisi
Rianda Prayoga

Rianda Prayoga

Nggak banyak bicara, sedikit cuek, tapi lumayan ramah.

ArtikelTerkait

Menampik Stigma Masyarakat Madura yang Selalu Dibilang Keras dan Beringas terminal mojok.co

3 Perbedaan Tradisi Karapan Sapi dan Sapi Sonok yang Sering Bikin Salah Sebut

11 September 2020
Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

17 Agustus 2024
5 Basa-basi Bahasa Sunda, Panduan bagi Pendatang agar Tidak Dikira Sombong  Mojok.co

5 Basa-basi Bahasa Sunda, Panduan bagi Pendatang agar Tidak Dikira Sombong 

16 November 2023
Tradisi Menjemput Jemaah Haji (Harus) dengan Konvoi di Madura Lama-lama Meresahkan!

Menjemput Jemaah Haji (Harus) dengan Konvoi di Madura Itu Meresahkan, Nggak Semua Orang Harus Tahu kalau Situ Baru Naik Haji

27 Juli 2024
Tradisi Ater-ater di Momen Ramadan yang Menguntungkan Sekaligus Merugikan. #TakjilanTerminal18

Tradisi Ater-ater di Momen Ramadan yang Menguntungkan Sekaligus Merugikan. #TakjilanTerminal18

21 April 2021
Kamus dialek Tuban mojok

Kamus Dialek Tuban: Mengenal Imbuhan Nem, Seruan Leh, dan Kosakata Khas Tuban

5 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Roti Tawar Mentega Tabur Gula Pasir Adalah Menu Sarapan yang Nikmatnya Abadi terminal mojok.co

Roti Tawar Mentega Tabur Gula Pasir Adalah Menu Sarapan yang Nikmatnya Abadi

menu wajib berkat tahlilan mojok.co

Genduren atau Kenduri dengan Berkat Mentahan, Kemudahan Sekaligus Kemerosotan

Main Kartu Yu-Gi-Oh! Bukan Permainan Kartu Biasa, tapi Banyak Manfaatnya! terminal mojok.co

Main Kartu Yu-Gi-Oh! Bukan Permainan Kartu Biasa, tapi Banyak Manfaatnya!

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Daun Kemangi Wajib Ada di Setiap Hidangan Pecel Lele

5 Alasan Daun Kemangi Wajib Ada di Setiap Hidangan Pecel Lele

15 Mei 2025
109 Tahun Kabupaten Sleman: Merayakan Tulang Punggung Jogja yang Penuh Potensi (dan Kadang Ironi)

109 Tahun Kabupaten Sleman: Merayakan Tulang Punggung Jogja yang Penuh Potensi (dan Kadang Ironi)

15 Mei 2025
Alun-Alun Purbalingga Bikin Saya Cemas karena Masalahnya Itu-itu Aja dan Tidak Kunjung Ada Perbaikan Mojok.co

Alun-Alun Purbalingga Bikin Saya Cemas karena Masalahnya Itu-itu Aja dan Tidak Kunjung Diperbaiki

14 Mei 2025
Sisi Gelap Gamping Sleman yang Jarang Dibicarakan Orang

Sisi Gelap Gamping Sleman yang Jarang Dibicarakan Orang

14 Mei 2025
Sisi Terang Jogja di Mata Orang Bandung (unsplash)

Sebagai Orang Bandung, Saya Bersyukur Bisa Merantau dan Kuliah ke Jogja

17 Mei 2025
6 Aturan Tidak Tertulis Saat Beli Kopi di Fore Coffee yang Perlu Diketahui Pembeli

6 Aturan Tidak Tertulis Saat Beli Kopi di Fore Coffee yang Perlu Diketahui

15 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”
  • Puluhan Tahun Tinggal di Jagakarsa, Berdamai dengan Hal-hal Menyebalkan di Balik Label “Daerah Ternyaman” Se-Jakarta Selatan
  • Ribuan Warga Kecamatan Kandangan Dibiarkan Menderita Selama 10 Tahun Lebih oleh Temanggung
  • Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Disuruh Servis Laptop hingga Dituduh Hacker
  • Sulitnya Pegawai Pinjol Menjelaskan ke Orang Tua soal Pekerjaannya: Ngaku Kerja di Bank hingga Jadi Sasaran Pinjam Uang Tetangga
  • Fantasi Menjijikkan 40.000 Ribu Orang di Grup Facebook Fantasi Sedarah, Rumah Sendiri Terasa Makin Tak Aman

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.