Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Kang Yo Han vs Kim Ga On, Hakim Mana yang Lebih Dibutuhkan Indonesia?

Esti Vita Ningtias oleh Esti Vita Ningtias
9 Agustus 2021
A A
Kang Yo Han Vs Kim Ga On, Hakim Mana yang Lebih Dibutuhkan Indonesia_ terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Drama Korea The Devil Judge berhasil menarik perhatian penonton, baik lokal maupun internasional. Di Indonesia sendiri, popularitas drama yang dibintangi oleh Ji Sung (sebagai Kang Yo Han) dan Park Jin Yong (sebagai Kim Ga On) ini cukup tinggi. Menariknya, menonton drama yang tayang di tvN ini membuat kita berkaca pada kondisi negara kita sendiri.

Drama ini menceritakan tentang Korea yang sedang mengalami semi distopia. Dikatakan semi distopia karena sistem pemerintahan masih ada, namun kondisi negara sangat memperihatinkan. Fungsi pemerintah sudah tidak berjalan, terjadi ketimpangan ekonomi dan sosial, korupsi oleh elite politik dan oknum pemilik kekuasaan, keadilan tidak mudah didapatkan, serta angka kriminalitas yang tinggi. Di tengah keputusasaan, warga hanya bisa mempercayakan diri pada pengadilan langsung (live court).

Pengadilan langsung sendiri adalah sebuah pengadilan yang diadakan secara live daring. Masyarakat dapat berpartisipasi secara langsung sebagai juri. Mereka memberikan voting pada proses pengambilan keputusan bersalah atau tidak seorang terdakwa. Masyarakat juga bisa memilih bentuk hukuman untuk terdakwa melalui gawai mereka masing-masing. Pengadilan langsung ini diinisiasi oleh Kang Yo Han, seorang hakim ketua yang yang dipercaya oleh masyarakat, bersama Kim Ga On, hakim muda yang jujur akan menegakkan keadilan mewakili rakyat.

Kang Yo Han

Ia adalah seorang hakim yang dingin, misterius, realistis, serta tak ragu melakukan segala hal untuk mendapatkan kebenaran, bahkan melalui tindakan ilegal sekalipun. Latar belakangnya sebagai korban kekerasan ayahnya sendiri membentuk dirinya menjadi pribadi yang dingin. Untuk menghukum penjahat, ia tidak sungkan mengambil pendekatan di luar ketentuan hukum yang berlaku. Perilakunya sering kali dianggap licik dan aneh. Tidak hanya pendekatanya yang tidak lazim sebagai penegak hukum, hukuman yang diberikan Kang Yo Han kepada para penjahat pun tidak kalah aneh, misalnya hukuman 235 tahun penjara, hukuman cambuk, bahkan penjara khusus pelaku kekerasan seksual.

Kim Ga On

Ia adalah seorang hakim yang menjunjung tinggi hukum dan berlaku sesuai sistem yang berlaku. Kim Ga On merupakan seorang yatim piatu, orang tuanya meninggal saat ia masih berusia 16 tahun. Bapaknya bunuh diri setelah ditipu, sementara ibunya yang terkejut ikut menyusul suaminya. Masa lalu yang pahit ini tidak membuat Kim Ga On keluar dari prinsip kebenaran yang dia yakini. Ia berusaha keras menjadi sosok hakim yang jujur dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.

Dengan dua sosok hakim ini, saya mengajak pembaca untuk memasuki ruang imajiner. Bagaimana jika Kang Yo Han dan Kim Ga On hidup di Indonesia? Bagaimana jika kita berandai-andai bahwa muncul dua sosok ini untuk menegakkan keadilan di negeri ini? Negeri yang kondisinya tidak jauh berbeda dari latar tempat drama tersebut. Mari kita coba skenarionya:

Skenario A

Kang Yo Han hidup di Indonesia yang penuh dengan korupsi, praktik oligarki, dan tumpukan masalah lainnya. Ia bak juru selamat yang membawa keadilan. Walaupun kerap kali menggunakan jalan tidak benar untuk mengungkapkan kebenaran, ia tetap dipuja oleh masyarakat Indonesia. Kenapa? karena ia membawa harapan baru, harapan penegakan keadilan. Ia hadir mengangkat kedaulatan rakyat yang selama ini sudah sirna.

Kang Yo Han akan menghukum pelaku korupsi, pelaku kekerasan seksual, pelaku kerusakan alam dan kriminal lainnya secara adil dan tegas. Kepribadiannya yang tidak pandang bulu dan dingin akan membuatnya tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming kekuasaan dan kekayaan yang ditawarkan oleh para penjahat. Ia tidak ragu melakukan tindakan melanggar hukum demi mendapatkan bukti dan kebenaran yang sulit didapatkan di Indonesia. Metodenya memang tidak dibenarkan, namun cocok untuk dipraktikkan di Indonesia. Mengingat oknum penguasa yang jahat kerap kali menggunakan dalih birokrasi untuk menutupi kebobrokan mereka.

Baca Juga:

Menerka Alasan Hakim Memberikan Keringanan Hukuman untuk Juliari

Higgs Domino, SPayLater, dan Kesedihan Teman Saya Setiap Awal Bulan

Tindakan Kang Yo Han adalah solusi praktis. Ia merupakan problem solver yang segera dibutuhkan di Indonesia. Namun di sisi lain, tindakan heroik ini tidak serta merta aman bagi kelangsungan bangsa Indonesia. Singkatnya, ia dibutuhkan namun tidak bisa dibenarkan. Tindakan Kang Yo Han akan mencipatakan ekosistem kenegaraan yang tidak sehat. Tindakan ilegal demi mengungkap kebenaran terkadang dibutuhkan, namun tidak bisa menjadi pedoman untuk proses pengadilan yang berkelanjutan. Akan timbul efek domino dari tindakan Kang Yo Han seperti tata hukum yang berubah, monopoli kekuasaan oleh satu lembaga kenegaraan (kejaksaan) serta pembenaran tindakan ilegal dengan dalih penegakan hukum. Satu hal lagi yang mengkhawatirkan, ketergantungan pada satu sosok pemimpin tidak akan membuahkan hasil yang baik, setidaknya itulah yang terjadi dalam sejarah.

Skenario B

Dalam aspek moralitas, Kim Ga On memiliki nilai yang lebih unggul. Ia adalah seorang hakim dengan karakter baik yang membela kebenaran. Masalahnya hanya satu: ia kurang fleksibel dan luwes. Apabila dihadapkan dengan penjahat Indonesia yang melakukan kejahatannya secara sistematis dan organik, maka dia akan kesulitan menemukan kebenaran.

Kita bisa berkaca pada realitas di Indonesia, orang yang berjuang untuk keadilan rakyat sering kali dibungkam, dikriminalisasi, bahkan dibunuh. Kim Ga On akan banyak menghadapi halangan yang bersifat birokratif karena para penjahat inilah yang memegang kendali dan mengatur sistem pemerintahan.

Walaupun tindakan Kim Ga On dibenarkan baik secara moral dan hukum, akan butuh waktu yang lama untuk membersihkan Indonesia dari korupsi, oligarki, serta tindakan amoral lain. Rute yang dipakai oleh Kim Ga On akan lama dan bertele-tele.

Dari kedua pilihan ini, sekali lagi dengan kondisi berandai-andai, mana yang lebih cocok kira-kira untuk Indonesia? Setidaknya dengan kondisi negara kita saat ini.

Sumber Gambar: YouTube Crescendo

BACA JUGA Daftar Kejanggalan dalam K-Drama The Devil Judge yang Bikin Gregetan dan tulisan Esti Vita Ningtias lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: hakimHiburan TerminalK-dramathe devil judge
Esti Vita Ningtias

Esti Vita Ningtias

Seorang karyawan swasta yang menulis untuk menghibur diri.

ArtikelTerkait

Adegan Romantis di Film yang Sebenarnya Nggak Romantis-romantis Amat di Dunia Nyata terminal mojok

Adegan Romantis di Film yang Sebenarnya Nggak Romantis-romantis Amat di Dunia Nyata

18 Juli 2021
Nam Soo-hyun di Drakor 'At a Distance, Spring is Green' Mutlak Dibutuhkan dalam Tugas Kelompok terminal mojok.co

Nam Soo-hyun di Drakor ‘At a Distance, Spring is Green’ Mutlak Dibutuhkan dalam Tugas Kelompok

19 Juli 2021
4 Adegan Klise yang Dapat dengan Mudah Kamu Temukan di Drama Korea terminal mojok.co

4 Adegan Klise yang Dapat dengan Mudah Kamu Temukan di Drama Korea

26 Juli 2021
Rekomendasi Film Berlatar Kota Bandung, Ternyata Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja terminal mojok

Kota Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja, Berikut Rekomendasi Film Berlatar Bandung yang Wajib Ditonton

4 Juni 2021
reuploader konten youtube snackvideo video alur cerita time code youtube MOJOK.CO

Reuploader Konten YouTube: Profesi Paling Gampang Sekaligus Paling Nggak Tahu Diri

26 Juni 2021
4 Kisah di Drakor At a Distance, Spring is Green yang Merepresentasikan Susahnya Kehidupan Mahasiswa terminal mojok

4 Kisah di Drakor At a Distance, Spring is Green yang Merepresentasikan Susahnya Kehidupan Mahasiswa

25 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.