Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kalista Iskandar Tidak Hafal Pancasila Tidak Salah, yang Salah, Hafal Tapi Tidak Mengamalkannya

Iqbal AR oleh Iqbal AR
9 Maret 2020
A A
Kalista Iskandar Tidak Hafal Pancasila Tidak Salah, yang Salah, Hafal Tapi Tidak Mengamalkannya

Kalista Iskandar Tidak Hafal Pancasila Tidak Salah, yang Salah, Hafal Tapi Tidak Mengamalkannya

Share on FacebookShare on Twitter

Gelaran malam puncak Puteri Indonesia 2020 Jumat malam, 6 Maret 2020 mendapat banyak sekali sorotan. Bukan karena pesertanya yang memang menarik perhatian dengan tampilannya atau kecerdasannya, tetapi sorotan itu ada karena salah satu peserta bisa dibilang melakukan kesalahan di malam itu. Kalista Iskandar, finalis Puteri Indonesia asal Sumatera Barat dianggap tidak hafal Pancasila. Kalista salah menjawab pertanyaan mengenai sila-sila yang ada dalam Pancasila.

Kronologinya gini, ketika peserta Puteri Indonesia sudah memasuki 6 besar (top 6), semua peserta mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari dewan juri dan dari media sosial yang harus dijawab. Kalista Iskandar sendiri mendapatkan pertanyaan dari Ketua MPR, Bambang Soesatyo. Pertanyaannya kurang lebih adalah menyuruh Kalista menyebutkan lima sila yang terkandung dalam Pancasila. Kalista mempunyai waktu 30 detik untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sila pertama hingga ketiga dijawab dengan mudah oleh Kalista, tetapi ketika masuk sila keempat dan kelima, Kalista seakan gugup, bingung dan susah menjawab.

Nasib buruk bagi Kalista, akibat kegugupannya ini, langkahnya dalam gelaran Puteri Indonesia 2020 harus terhenti di top 6. Penampilannya kemarin jelas mengundang berbagai macam komentar dari masyarakat. Ada yang meledek dia tidak hapal Pancasila, tapi banyak juga yang memberi semangat. Kalista pun sudah memberikan pernyataan terhadap kesalahannya. Dia bilang bahwa dia sangat gugup dan grogi ketika mendapatkan pertanyaan seperti itu. Dia juga akan tetap terus belajar dan menjadi yang lebih baik.

Saya akan coba menyoroti beberapa hal tentang gelaran seperti Puteri Indonesia ini dan kejadian yang menimpa Kalista Iskandar. Saya sebenarnya punya banyak sekali uneg-uneg mengenai gelaran seperti ini, Mau Puteri Indonesia, Miss Indonesia, atau apa pun lah itu. Tapi saya tidak mau membahasnya di sini. Saya akan coba fokus saja ke kesalahan Kalista kemarin, yaitu tidak hapal Pancasila.

Pertama, saya sebenarnya mempertanyakan kenapa ketua MPR Bambang Soesatyo tidak mengajukan pertanyaan yang lebih konkret, lebih aplikatif, dan lebih berbobot lainnya? Nanya apa gitu yang lebih relevan kayak bagaimana cara menyelesaikan masalah kerusakan lingkungan atau bagaimana peran Anda sebagai calon puteri Indonesia dalam mewujudkan keadilan sosial?

Kedua, memangnya salah ya kalau ada orang yang tidak hapal Pancasila? Banyak sekali orang-orang di luar sana yang tidak hapal Pancasila, bahkan ada juga yang tidak hapal sama sekali.

Menurut saya, itu bukan sebuah kesalahan. Kalista pun sama, dia bukannya tidak hapal, tetapi karena gugup, dia jadi berantakan. Ya itu hal yang wajar, lha wong gelaran ini ditonton banyak orang. Gugup ya pasti itu. Jangankan Kalista yang ditonton banyak orang, saya saja waktu itu ketika jadi vokalis cadangan, menyanyikan lagu yang liriknya saya tulis sendiri di depan lima belas orang saja banyak yang lupa lirik. Jadi, biasa saja. Tidak hapal Pancasila itu bukan kesalahan fatal dan bukan barometer nasionalisme seseorang.

Ketiga dan yang paling penting, adalah lebih baik mana, hapal Pancasila atau Paham Pancasila? Ini jelas akan jadi perdebatan. Ada yang bilang kalau mau paham Pancasila ya harus hapal Pancasila. Tapi maaf, memahami, atau mengaplikasikan Pancasila tidak perlu tersurat, dan tidak perlu hapal Pancasila juga. Kalau paham Pancasila harus hapal Pancasila dulu, bagaimana dengan orang-orang yang hidup di pedalaman, atau orang-orang lain yang hidupnya sudah Pancasila banget, toleransi, adil, bersatu, padahal tidak hapal Pancasila. Banyak juga orang di luar sana yang hapal banget Pancasila sampai titik komanya, tetapi perilakunya tidak Pancasila sama sekali.

Baca Juga:

Surat Terbuka buat para Tukang Serobot Antrean: Kalian Nggak Punya Malu Atau Nggak Punya Otak, sih?

Pancasilais dan Tidak Pancasilais Itu Gimana Cara Ngukurnya sih?

Lagian, Pancasila itu bukan untuk dihapal lalu dipamerkan kepada orang banyak. Pancasila itu sejatinya dibuat untuk ditanamkan dalam hidup masing-masing, bagaimana kita bermasyarakat, bagaimana kita berlaku adil, bagaimana kita bersatu, dan bagaimana kita bersosialisasi. Saya bukannya mau sok nasionalis dengan menulis seperti ini, bahwa paham Pancasila lebih penting daripada sekadar hapal Pancasila. Buat apa hapal Pancasila tetapi tidak paham konteksnya, atau bahkan kelakuannya tidak mencerminkan Pancasila sama sekali. Ya percuma, tidak ada gunannya hapal Pancasila kalau begitu.

BACA JUGA Ende, Jejak-jejak Lahirnya Pancasila atau tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2020 oleh

Tags: kalista iskandarmiss indonesiaPancasila
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

RUU HIP

RUU HIP Bikin Saya Cemas soal Kebebasan Berpendapat dan Berpikir

22 Juni 2020
pancasila dalam hidup saya

Pancasila Dalam Hidup Saya

26 Mei 2019
definisi pancasilais sejarah hari lahir pancasila 1 juni 1945 mojok.co

Pancasilais dan Tidak Pancasilais Itu Gimana Cara Ngukurnya sih?

11 September 2020
Sudah Betul Kalista Iskandar, Pancasila bukan untuk Dihafal, tapi untuk DiamalkanSudah Betul Kalista Iskandar, Pancasila bukan untuk Dihafal, tapi untuk Diamalkan

Sudah Betul Kalista Iskandar, Pancasila bukan untuk Dihafal, tapi untuk Diamalkan

10 Maret 2020
ende

Ende, Jejak-jejak Lahirnya Pancasila

2 Juni 2019
nasionalis

Haruskah Menjadi Nasionalis agar Humanis?

22 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.