Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kafe dalam Kompleks SPBU Itu Sebenarnya Aneh Banget, Nongkrong kok di SPBU

Iqbal AR oleh Iqbal AR
14 Juli 2023
A A
Kafe dalam Kompleks SPBU Itu Sebenarnya Aneh Banget, Nongkrong kok di SPBU

Kafe dalam Kompleks SPBU Itu Sebenarnya Aneh Banget, Nongkrong kok di SPBU (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sampai sekarang, saya tetap susah memahami logika ada kafe dalam SPBU. Susah, bener-bener susah.

Dua lini bisnis ini ini adalah hal yang tidak ada kaitannya. Kebutuhan orang ketika datang ke kafe dan SPBU tentunya berbeda. Ketika orang datang ke kafe, kebutuhannya pasti karena pengin ngopi, nongkrong, meeting, atau ngerjain tugas. Sementara itu, orang datang ke SPBU kebutuhannya jelas. Mereka pengin isi BBM untuk kendaraan mereka. Apakah ini nyambung? Ya jelas tidak.

Tapi sekarang kita sudah sering menjumpai ada banyak kafe dan SPBU yang berjalan beriringan. Maksudnya, sudah ada banyak kafe yang lokasinya berada di dalam kompleks SPBU, khususnya SPBU yang punya space luas, SPBU besar. Bahkan tidak sedikit SPBU yang bersolek agar bisa menyediakan tempat untuk kafe-kafe yang ingin buka di sana. Walhasil, kafe dalam SPBU ini sudah dianggap lumrah untuk berjalan beriringan.

Padahal ya nggak sama sekali. Sumpah.

Perpaduan yang tidak pas

Saya nggak tahu siapa yang mencetuskan ide ini dan sejak kapan konsep ini berjalan. Saya juga nggak tahu apakah “kolaborasi” antara kafe dan SPBU ini adalah sebuah langkah bisnis yang menjanjikan. Yang saya tahu, kafe-kafe yang ada di dalam kompleks SPBU ini tidak menjadi tujuan utama. Maksudnya, tidak banyak orang yang dengan sadar dan niat penuh pengin nongkrong di kafe yang ada di kompleks SPBU.

Jadinya, nggak jarang kita jumpai kafe-kafe yang ada di dalam kompleks SPBU ini cenderung sepi. Nggak banyak ada motor atau kendaraan yang parkir di depan kafe itu. Dilihat dari luar pun, kondisi di dalam kafe juga hanya ada pegawainya saja. Kalaupun ada pelanggan, paling hanya tiga atau empat saja. Sepi. Para pelanggannya pun notabene hanya orang-orang yang numpang singgah saja dari perjalanan jauh, setelah isi BBM di SPBU tersebut. Dan hal itu tentu tidak setiap hari, kan?

Melihat situasi ini, pertanyaan lalu muncul. Kalau sepi, mengapa masih ada kafe yang bertahan di kompleks SPBU? Apakah pengelola bisnis itu tidak sadar bahwa kafe dan SPBU itu sebenarnya bukan paduan yang pas?

Nggak ada orang yang suka nongkrong di SPBU, kepikiran aja nggak

Jembatan dan flyover bisa dijadikan tempat nongkrong. Teras ruko kosong juga bisa dijadikan tempat nongkrong. Tepian sungai atau bendungan juga bisa dijadikan tempat nongkrong. Tapi tidak dengan SPBU. Nggak ada orang yang kepikiran untuk nongkrong di SPBU. Bahkan jika di SPBU tersebut disediakan meja dan kursi untuk nongkrong, saya yakin nggak ada yang mau nongkrong di sana.

Baca Juga:

4 Peluang Usaha yang Menjanjikan untuk Sambut Natal dan Tahun Baru: Modal Minimal, Cuan Maksimal

3 Alasan Toilet Indomaret Jadi Pilihan Saya Pas Kebelet Saat Berkendara daripada Toilet SPBU

Inilah yang jadi penyebab mengapa kafe-kafe yang ada di kompleks SPBU itu sepi. Ya karena nggak ada yang mau nongkrong di sana. Nongkrong di SPBU itu aneh. Adanya kafe yang ada di SPBU juga nggak mengurangi keanehan nongkrong di SPBU. Coba pikirkan, apa yang mau kita lihat dari SPBU ketika nongkrong di sana. Bayangin aja dulu. Udah ngerasa aneh?

Bandingkan dengan kafe-kafe yang ada di tengah kota atau di pinggiran desa. Selain nongkrong, kita bisa melihat hal-hal lain yang lebih enak dilihat. Kalau kafe yang ada di tengah kota, kita bisa sambil melihat riuh rendah kehidupan kota, atau lalu-lalang kendaraan. Kalau kafenya berada di pinggir desa, kita bisa melihat bagaimana ketenangan yang ada di sana, hamparan sawah dan kebun, atau langit biru yang cerah dan indah. Inilah yang tidak ada ketika kita nongkrong di kafe yang ada di kompleks SPBU.

Belum lagi kalau kita adalah perokok. Nongkrong di kafe yang ada di SPBU itu bukan kegiatan yang tepat. Bayangkan kamu nongkrong di kafe yang ada di SPBU, terus kamu ngerokok. Selain itu perbuatan yang salah, nongkrongmu juga akan gelisah. Kalau nggak ngerokok nanti nongkrongnya kurang asoy, tapi kalau ngerokok nanti SPBU-nya bisa meledak. Mumet, mending nongkrong di kafe lain, jelas aman.

Kafe dalam SPBU jelas bukan ide bisnis yang menarik

Begini. Sebagai masyarakat yang suka ngopi dan nongkrong, tempat atau lokasi nongkrong itu adalah hal yang penting. Nongkrong di kafe itu tidak hanya perkara kopi (minumannya) atau orang-orangnya. Tempat dan lokasi itu jadi aspek penting. Kita bisa saja kepincut dengan rasa kopi atau minuman yang ada di sebuah kafe. Tapi, jika kafe tersebut tempatnya kurang enak, kurang nyaman, seperti berada di kompleks SPBU, kita jadi mikir-mikir untuk nongkrong di sana.

Kenyataan ini harusnya jadi pertimbangan bagi pemilik kafe agar mencari tempat lain untuk membuka usahanya. Sudah terbukti bahwa kompleks SPBU itu bukan tempat yang pas untuk membuka kafe. Tolong dipikirkan lagi. Daripada buka kafe dalam SPBU, mending cari tempat lain. Di kompleks perkantoran atau di dekat sekolah/kampus kan lebih masuk akal. Pasarnya jelas, lokasinya jelas, dan yang pasti nggak akan sepi seperti di SPBU.

Lagian mana enak nongkrong tapi pemandangannya harga Pertalite, bayanginnya aja udah bingung. 

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Kafe Ramah Anak di Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Juli 2023 oleh

Tags: ide bisniskafenongkrongspbu
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

harga rokok naik cukai rokok perokok di kafe buang puntung sembarangan padahal udah ada asbak mojok.co

Bukan Maen! Kafe Udah Nyediain Asbak, Perokok Tetep Buang Puntung Sembarangan

1 September 2020
Pertashop Lebih Nyaman, SPBU Pertamina Malah Bikin Resah (Unsplash)

Pertashop Lebih Nyaman karena Mengisi Bensin di SPBU Bikin Resah

28 Januari 2023
4 Kesalahan Layout SPBU yang Bikin Pelanggan Nggak Nyaman

5 Mitos Ngawur tentang Kecurangan SPBU Pertamina yang Perlu Diluruskan

5 Februari 2023
3 Bisnis yang Sulit Ditemukan di Sambiroto Semarang, Bisa Jadi Peluang untuk Mengais Cuan

3 Bisnis yang Sulit Ditemukan di Sambiroto Semarang, Bisa Jadi Peluang untuk Mengais Cuan

7 Oktober 2024
Kabupaten Majene: Mengaku Kota Pendidikan, tapi Minim Toko Buku dan Perpustakaan yang Memadai

Kabupaten Majene: Mengaku Kota Pendidikan, tapi Minim Toko Buku dan Perpustakaan yang Memadai

4 September 2023
Cafe Hidden Gem Jogja Meresahkan Warga Kampung, Jalanan Jadi Padat dan Berisik Mojok.co

Cafe Hidden Gem Jogja Meresahkan Warga Kampung, Jalanan Jadi Padat dan Berisik

20 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.