Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Jogja dari Sudut Pandang Mahasiswa Baru

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
29 Maret 2020
A A
Jogja dari Sudut Pandang Mahasiswa Baru sabda pandita ratu

Jogja dari Sudut Pandang Mahasiswa Baru sabda pandita ratu

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai mahasiswa baru yang ngekos, saya tentu saja polos dan nggak tahu apa-apa. Selain karena ini pertama kalinya saya ngekos, saya juga pertama kali menginjakan kaki di Jogja.

Hal pertama yang saya pikirkan ketika ngekos di Jogja adalah “makan”. Saya harus makan agar bisa bertahan hidup meskipun nggak ada yang ngingetin.

Menyoal makan di Jogja, saya jadi ingat puisinya Jokpin. Katanya, “Jogja terdiri dari rindu, pulang, dan angkringan”. Saya akhirnya mengerti maksud Jokpin dalam puisinya tersebut. Jogja memang penuh sesak oleh angkringan. Kalau saya hitung, dalam radius 1 km dari kost saya saja ada 11 angkringan.

Pas pertama kali makan di angkringan saya baru tahu kalau menu andalannya adalah nasi kucing. Harganya murah sekali, ada yang Rp2.000 bahkan ada yang Rp1.500. Nasi kucing itu biasanya ada sambalnya. Untuk lauknya, kita bisa ambil tempe, tahu, sate usus, atau gorengan yang harganya Rp500an. Di angkringan ternyata bisa lumayan kenyang hanya dengan Rp5.000 saja. Wow memang sangat cocok untuk mahasiswa khususnya yang lagi krisis ekonomi di tanggal tua.

Selain angkringan, tempat makan khas Jogja lain yang saya temukan adalah warmindo. Sama seperti angkringan, warmindo ada di mana-mana. Harga makanannya juga murah meriah.

Warmindo biasanya menjual indomie (ya iyalah, warmindo kan singkatan dari warung makan indomie). Saya pernah diceritai kalau warmindo ini dulu namanya bukan warmindo, tapi burjo, dan yang jualan biasanya Aa’ Aa’ dari sunda. Entah kenapa sekarang lebih dikenal sebagai warmindo daripada burjo. Mungkin ini konspirasi Indomie.

Selain indomie, warmindo juga menjual mie lain seperti mie godog. Ada juga omlete, magelangan, nasi goreng, nasi telur, nasi sarden, nasi ayam, dst dst dst.

Oh iya untuk harga bermacam-macam, mulai lima sampai sepuluh ribu. Bagi anak kos, saya merekomendasikan mie goreng atau mie godog, kalau bosen dengan mie, bisa mencoba burjo dengan minuman air mineral. Itu adalah porsi termurah di warmindo, biasanya dibandrol dengan harga lima ribu rupiah saja.

Keunggulan warmindo dibanding angkringan adalah, di warmindo ada fasilitas WIFI gratisnya. Jadi kalau kalian nggak mampu beli kuota internet, datang saja ke warmindo.

Bertahan hidup di Jogja sebenarnya sangat mudah. Soalnya, kalau kalian nggak punya uang, banyak masjid yang bisa menampung kalian untuk makan. Khususnya tiap hari jumat karena hampir semua masjid di Jogja ngasih nasi gratis, dan bisa ambil dua kalau nggak ketahuan wkwkw. Menunya bermacam-macam, tergantung masjid mana yang disinggahi. Pintar-pintar cari masjid aja deh.

Eh iya kalau kalian pengin makanan yang lebih mewah ala-ala barat (baca: ayam ditepungin) kalian bisa juga datang ke Preksu deket UNY. Di hari Jumat kalian bisa makan gratis (ayam geprek + es teh) dengan password “paket Al Kahfi”, syaratnya pakai pakaian ala orang habis jumatan saja hihihihi.

Selain makanan, lingkungan Jogja juga sangat ramah pendatang. Orang Jogja rata-rata baik sekali. Saking baiknya saya pernah punya pengalaman hampir nabrak orang gara-gara naik motor setengah sadar (baru bangun tidur langsung otw kampus karena ada kuliah), tapi orang yang nyaris saya tabrak itu malah tersenyum dan bilang “monggo, mas”

Seketika jiwa mesohku meronta-ronta.

Pas pertama kali datang ke Jogja rasanya senang bukan main. Jogja selama ini kan dikenal sebagai kota yang istimewa, dan saya akan tinggal cukup lama di sana. Awal-awal saya punya bayangan bakal jalan-jalan tiap hari ke Malioboro, feeling good lakesud pokoknya.

Tapiiiiii pas agak lama tinggal di sini, ekspektasi tidak sesuai realita. Ternyata benar apa yang orang lain bilang, Jogja terasa lebih istimewa jika dkunjungi, bukan ditinggali. Apalagi yang ditinggali hanya untuk ditinggalkan (sabar, mblo).

Yah, boro-boro mau jalan-jalan, hidup di sini kadang-kadang bisa sangat melelahkan. Namun terlepas dari itu semua, saya kira siapa pun yang meninggalkan Jogja, maka ia sendiri yang akan kehilangan.

BACA JUGA Nggak Usahlah Ndakik-Ndakik Bicarain Romantisasi Jogja atau tulisan M. Afiqul Adib lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Maret 2020 oleh

Tags: Jogjamahasiswa barumahasiswa jogjatinggal di jogja
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Introvert garis keras. Tinggal di Lamongan.

ArtikelTerkait

Bangunjiwo Bantul Pusat Klitih Jogja dan Isinya Gondes Berbahaya (Unsplash)

Bangunjiwo Bantul Daerah Memprihatinkan: Pusatnya Klitih Jogja, Isinya Gondes, dan Rawan Kecelakaan tapi Saya Masih Setia untuk Menetap

11 Mei 2024
Solo dan Jogja, 2 Kota yang Kelihatannya Sangat Mirip tapi Punya Perbedaan yang Nggak Banyak Disadari

Solo dan Jogja, 2 Kota yang Kelihatannya Sangat Mirip tapi Punya Perbedaan yang Nggak Banyak Disadari

1 Maret 2025
6 Kuliner Jogja yang Cocok untuk Lidah Jawa Timur terminal mojok.co

6 Kuliner Jogja yang Cocok untuk Lidah Jawa Timur

15 Desember 2021
Menelusuri Paket Nasi Dada Ayam Paling Enak di Jogja olive chicken popye chicken crush Jogchick terminal mojok.co

Menelusuri Paket Nasi Dada Ayam Paling Enak di Jogja

23 September 2020
Barista Jogja: Antara Seksi, Romantis, dan Upah Kelewat Rendah

Membongkar Alasan Barista Jogja Diupah Begitu Rendah

4 Oktober 2022
Kereta Api Sri Tanjung, Transportasi Terbaik dari Jogja ke Banyuwangi. Jangan Naik Bus!

Kereta Api Sri Tanjung, Transportasi Terbaik dari Jogja ke Banyuwangi. Jangan Naik Bus!

15 Februari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Chromebook, Laptop Payah yang Malah Jadi Penyelamat (Unsplash)

Saya Berterima Kasih pada Chromebook, Laptop Payah Penyelamat Tipu Daya MacBook dan Windows

17 Juli 2025
4 Makanan Khas Purwokerto yang Pantas Jadi Oleh-oleh selain Keripik Tempe dan Nopia, Sayangnya Tidak Banyak Wisatawan Tahu Mojok.co

4 Makanan Khas Purwokerto yang Pantas Jadi Oleh-oleh selain Keripik Tempe dan Nopia, Sayangnya Tidak Banyak Wisatawan Tahu 

14 Juli 2025
Nekat Modifikasi Honda Megapro Jadi CB100: Estetik di Mata, Masalah di Jalan

Nekat Modifikasi Honda Megapro Jadi CB100: Estetik di Mata, Masalah di Jalan

17 Juli 2025
Sebagai Warlok Jogja, Saya Akui Bahasa Walikan Malang Lebih Mudah Dipahami daripada Bahasa Walikan Jogja

Sebagai Warlok Jogja, Saya Akui Bahasa Walikan Malang Lebih Mudah Dipahami daripada Bahasa Walikan Jogja

15 Juli 2025
Sleeper Bus Solusi Menghindari Penumpang Menyebalkan (Unsplash) bus sleeper

Pengalaman Pertama Naik Bus Sleeper: Susah Tidur, Perut Mual, Ruang Sempit!

18 Juli 2025
4 Dosa Mahasiswa Baru yang Harus Dihindari supaya Nggak Tersesat dan Menyesal Mojok.co

4 Dosa Mahasiswa Baru yang Harus Dihindari supaya Nggak Tersesat dan Menyesal di Kemudian Hari

17 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GyP2I7Gxgvg

DARI MOJOK

  • Pengalaman Naik Bus Malam: Laptop Berisi Skripsi Digondol Maling, Ganti Rugi Tak Seberapa tapi Mimpi Jadi Sarjana Harus Tertunda
  • Kok Bisa Menyesal Ambil KPR di Tanah Rantau, Memangnya Sebelum Ambil Rumah Nggak Pake Mikir?
  • Film “Sore: Istri dari Masa Depan” Memberi Penyesalan, Harapan Semu, dan Dendam pada Kehidupan Rumah Tangga di Masa Lalu
  • Rekomendasi 7 Drama Korea Medis Terbaik Sepanjang Masa
  • Profesi Relawan Menyadarkan Saya Pentingnya Kata Selamat Tinggal dan Terima Kasih di Kehidupan yang “Chaos”
  • Rasanya Ditipu Berkali-kali sama Suami Saat Naik Sepeda Jarak Jauh, Menempuh 55 Kilometer via Jalur Biadab Menuju Waduk Sermo

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.