Gais, semenjak acara Mario Teguh bertajuk golden ways itu berakhir bangsa ini seperti kurang asupan gizi kayak kurang makan dan nggak bergairah menatap hari-hari ke depan. Tapi, sayang acara itu harus tutup layar, gais. Mungkin, acaranya kurang laku ketimbang acara nggak jelas seperti reality show, sinetron, acara buka aib dan berita politik yang berisik tapi gak ada solusi.
Agaknya, Pak Mario harus naik panggung lagi deh gais, guna menyegarkan kembali pikiran bangsa ini. Siapa tahu bangsa ini makin bersemangat menatap masa depan penuh gemilang nan cerah, pula tak lupa dengan kata-kata motivasi dan quote-quote ciamik. Apa kalian gak bosan gais tiap hari ngomongin politik? Kalian memang nggak ada bosan-bosannya sama sekali.
Apalagi saya, tiap hari nulis politik, politik dan politik, meski sebetulnya itu tuntutan latar belakang saya yang melulu menulis yang serius-serius. Kadang-kadang saya bosan juga, gais. Ah, sesekali pengen rehat dari pembahasan politik, dengan begitu saya bisa berbagi sedikit tips kepada generasi muda yang sedang dirundung bucin.
Bagi generasi muda yang mendung karena patah hati dan riang karena jatuh cinta. Meskipun sangat jelas, apalah saya dibandingkan Pak Mario yang memiliki segudang pengalaman tentang seluk-beluk kehidupan keluarga, rumah tangga, pekerjaan, jodoh dan blio seringkali diundang kesana-kemari, dari pintu ke pintu. Lah, saya? Boro-boro diundang jadi pembicara, diundang ke pesta saja belum pernah. Sedih, gais.
Oh iya gais, saya teringat salah satu quote blio dan saya nggak pernah lupa, “berhenti mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai, lebih baik belajar dan persiapkan diri menjadi seorang yang pantas untuk dicintai.” Jika diresapi dalam-dalam, betapa luar biasa quote ini, bukan? Sungguh, quote ini terus terngiang diotak saya sejak menonton acara blio di salah satu stasiun TV waktu itu. Pendeknya gini gais, kalau saya memahami quote itu dari sudut siku-siku: kalian belajar dulu lah yang bagus. Lulus kuliah dulu. Lalu, cari kerja dulu sambil mematangkan diri dan mendewasakan diri. Siapa tahu kamu memang ketemu jodoh di tempat kerjaan. Apa sih?
Jadi, berdasarkan quote di atas bisa ditarik sebuah benang merah bahwa kalau kalian menginginkan seseorang, jangan pernah mencari yang sempurna. Karena kesempurnaan itu milik rokok Sampoerna. Tapi, kalau kalian tetap ngeyel mencari yang lebih sempurna, yakinlah, kamu bakalan nggak ketemu.
Tetapi, meskipun demikian, saya juga manusia—berhak membagi uneg-uneg saya—meski saya juga tidak sempurna. Jadi, saya akan berbagi tips jatuh cinta sekaligus patah hati yang memilukan pada kalian, gais. Pengalaman ini setidaknya dapat membuka mata hati kalian gais yang belum bisa move on atau sedang move on. Apakah kalian berkenan mendengarkan cerita saya, gais? Kalau tidak mau yo wes, skip aja, saya tetap memaksa menorehkannya.
Wokeh, saya langsung saja ke inti permasalahan. Jadi begini, gais, ketika kamu bertemu dengan seseorang yang kamu sukai, bersiaplah untuk dua hal: jatuh cinta dan patah hati. Ketika kamu jatuh cinta perasaan itu akan membuatmu bahagia. Bertaburan bagai bintang di angkasa atau meledak bagai kembang api di langit malam. Ketika kamu memilih mengungkapkan perasaanmu kepadanya, pilihannya juga ada dua: diterima atau ditolak. Apabila nasibmu sedang mujur, mungkin kamu akan diterima, itupun kalau dia mau memilihmu sebagai pacarnya. Bagaimana kalau akhirnya kamu ditolak?
Ketika kamu patah hati karena ditolak, perasaanmu laiknya bekas sayatan sembilu ditaburi asam. Perih. Terlebih jikalau dia sudah punya pacar—pacarnya lebih ganteng, tajir, punya mobil, punya rumah—lah kamu? Kamu bayangkan saja sendiri. Perasaanmu akan bertambah sakit bak ditinggal bus di depan halte atau ditinggal pesawat di bandara—silakan pilih sendiri.
Apabila kamu tetap memaksa untuk memiliki dirinya, pilihannya juga ada dua: menunggu mereka berakhir atau mengejarnya tanpa perduli dengan pacarnya itu. Kamu akan berjuang mati-matian untuknya sampai ia luluh dan jatuh kepelukanmu.
Menunggu akan membutuhkan waktu yang relatif lama. Tergantung. Mungkin sehari, seminggu, sebulan, setahun, atau seratus tahun. Mungkin kamu mau memilih mengejarnya? Maka, kamu akan mempertaruhkan semua waktumu padanya, tidak peduli itu sehari, seminggu, sebulan, setahun atau seratus tahun. Lagi-lagi, harga dirimu sebagai manusia dipertaruhkan disini. Pengorbananmu adalah kuncinya!
Jadi, saran saya ada dua gais, kalau kalian di posisi ini. Pertama, jatuh cinta dan patah hatilah dengan bahagia. Jika diterima kamu bahagia, jika ditolak kamu juga tetap bahagia. Namun, kalau kamu tidak mau mendengar saran saya yang pertama, akan saya tawarkan saran yang kedua—jangan sudi jatuh cinta dan patah hati cuma-cuma. Itu saja, gais! (*)