Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Jangankan yang Cuma Berdosa, yang Nggak Beriman Saja Tetep Kebagian Welas Asih Tuhan, Kok

Aly Reza oleh Aly Reza
15 Mei 2020
A A
welas asih tuhan

Jangankan yang Cuma Berdosa, yang Nggak Beriman Saja Tetep Kebagian Welas Asih Tuhan, Kok

Share on FacebookShare on Twitter

“Dari mana kamu, Mis?” sambut Kang Salim dari muka pintu. “Abis tarawih kok langsung plencing (ngilang).”

Misbah hanya terkekeh. Dia tidak lekas menjawab pertanyaan dari kawan baiknya tersebut. Ketika sudah sedikit jenak duduk di kursi kayu teras rumah, barulah dia bersuara, “Itu kang, tadi ikut rapat di rumah Pak Haji RW, soal Mariasih.”

“Ada apa dengan perempuan itu, Mis?” Dengan wajah sedikit menegang Kang Salim pun duduk mensejajari Misbah.

“Sampeyan kan sudah saya kasih tahu tempo hari, muncul desas-desus kalau Mariasih itu penyuka sesama jenis, Kang. Apa itu namanya? Ah.. lesbian, iya lesbian.”

“Terus apa urusannya dengan Pak Haji RW?” Kang Salim makin tegang saja.

“Mariasih mau diusir dari desa,” jawab Misbah lesu.

“Waduh! Ya nggak bisa gitu dong, Mis.”

“Tapi Kang, kalau nggak gitu takutnya desa kita kena tulah. Gimana-gimana yang namanya lesbian itu kan dilaknat Allah. Buktinya tuh kisah kaum Sodom, kaumnya Nabi Luth yang dibinasakan karena penyuka sesama jenis.”

Baca Juga:

5 Dosa Shopee yang Merugikan Seller, Lama-lama Bikin Bangkrut!

Suara Hati Anak Haram: Berhentilah Mengaitkan Saya dengan Dosa yang Tidak Saya Lakukan dan Jelas Tidak Saya Inginkan

Kang Salim diam sejenak, menghela nafas panjang untuk sedikit menenangkan diri.

“Tapi kamu sendiri kan juga tahu kalau Mariasih itu orangnya kayak gimana? Ramah, suka membantu, dan rajin ke masjid pula.”

“Ya percuma, Kang. Sekalipun rajin ibadah dan baik dalam muamalah, kalau melanggar larangan Allah ya tetep saja nggak bisa dibenerin.”

“Eh, kamu kok bisa tahu, Mis? Kamu ini asistennya Gusti Allah apa ya?”

Merasa disindir, Misbah memasang raut nggak nyaman.

“Kamu inget cerita tentang Nuaiman si pemabuk nggak, Mis.”

Karena masih kesal dengan sindiran Kang Salim, kali ini misbah hanya mengangguk seperlunya.

“Mis, kan kamu juga tahu sendiri, Nuaiman ini pernah dibela Rasulullah di hadapan para sahabatnya. Ada beberapa sahabat yang mencerca Nuaiman, menganggapnya nggak layak dekat Rasulullah mengingat dirinya yang gemar mabuk. Terus sama Rasulullah dibela, jangan sekali-kali melaknat Nuaiman, karena dia mencintai-ku.”

“Sik, Kang. Lalu apa hubungannya dengan kasus Mariasih?” sela Misbah tidak sabar.

“Begini, dari kisah tersebut kemudian jadi rujukan dalam Fathu Bari, kalau untuk menghamba pada Allah dan Rasulullah, itu nggak ada syarat mutlak harus lepas dari dosa-dosa. Ini jawaban buat pernyataan kamu kalau salat dan kebaikannya Mariasih itu muspra (sia-sia). Sebab, nunggu bersih dari dosa dulu buat ibadah, untuk ukuran kita kayaknya kok impossible.”

“Iya sih, Kang. Tapi masalahnya kita kan juga harus belajar dari peristiwa dalam Alquran. Kaum Sodom itu udah bukti yang paling nyata.” Misbah masih ngotot dengan pandangannya.

“Terlalu skriptualis, Mis.”

“Maksudnya, Kang?”

“ Alquran coba jangan dipahami secara teks, tapi esensinya. Dalam kasus kaum Sodom, mereka dibinasakan Allah karena mendustakan Nabi Luth dan menolak beriman kepada Allah. Itu yang bikin mereka dihukum.

“Sementara untuk kasus Mariasih, itu sama dengan kasusnya Nuaiman, yakni sama-sama beriman. Mabuknya Nuaiman dan lesbinya Mariasih mungkin saja dosa. Tapi bukan serta merta jadi sebab turunnya azab loh, ya. Karena kalau melihat konteks kasus kaum Sodom, sangat dimungkinkan kalau azab itu ditimpakan kepada mereka karena menolak beriman kepada Gusti Allah.”

“Artinya, jangan dilihat identitas Mariasih yang lesbi ya, Kang? Tapi lebih ke menilai dia dari apa yang dia kerjakan dalam kehidupan sehari-hari.”

“Tapat, Mis. Identitasnya biar jadi urusan dia sama Allah. Itu ruang privat, jangan ikut campur. Nah, kalau hubungannya sama laku sosial, silakan kasih penilaian kepada dia. Yang penting kan nggak nyolong, nggak membunuh, dan nggak ngerugiin orang lain tho, Mis? Lesbi di satu titik mungkin bikin Allah nggak suka. Tapi saya yakin, Mis, kalau kasih sayang Allah itu lebih besar dan lebih luas daripada murka-Nya.”

“Emang apa yang membuat sampeyan seyakin itu?”

“Kisah Nabi Ibrahim dan orang Majusi, Mis. Pernah tuh kan Nabi Ibrahim ngundang orang buat makan-makan di rumahnya. Cuma syaratnya harus beriman sama Allah. Nah, saat tahu ada orag Majusi mau ikut makan, tuh orang Majusi diabaikan sama Nabi Ibrahim, nggak dikasih. Sama Allah akhirnya Nabi Ibrahim ditegur yang kurang lebih maksudnya begini: walaupun si Majusi nggak menyembah Allah, Dia toh tetap memberinya makan selama (70 tahun) ini, memberinya rejeki berlimpah, bahkan ‘menikahkannya’ dengan sebaik-baik perempuan.”

“Paham saya, Kang. Maksudnya, jangankan orang yang cuma berdosa, yang jelas-jelas mengingkari Allah saja masih nggak luput dari welas asih-Nya. Gitu ya, Kang?”

“Alhamdulillah kalau kamu sudah paham, Mis. Dan ada satu hal lagi yang harus kamu tahu.”

“Apa itu, Kang?”

“Mariasih jadi gitu itu ada sebabnya, Mis. Saya pernah denger dari ibukmu kalau dulu Mariasih itu perempuan normal. Dia sempat nikah sama juragan tebu dari kecamatan sebelah. Terus kabarnya selama tinggal di rumah suaminya itu, dia sering dapet perlakuan KDRT. Itu yang bikin dia akhirnya trauma dan milih ngejalin hubungan sama sesama perempuan saja. Karena dia sudah kadung kapok sama laki-laki.”

“Walaaahhhh, iya, Kang, saya baru ingat.”

“Kelamaan di Kota kamu, Mis, sampai lupa sama tetek bengek desamu sendiri. Nah, Mis, saya pernah baca di internet, kondisi tersebut namanya Post Traumatic Stress Disorder atau kadang juga disebut Post Traumatic Syndrome. Apa itu? Gampangnya sih, itu kondisi di mana seseorang merasa sangat trauma dengan peristiwa di masa lalu yang pernah dia alami. Dan trauma itu di kemudian hari membuat dia benar-benar menjauh dari apa pun yang berkait paut dengan kenangan kelamnya tersebut.

“Untuk kasus semacam ini, Mis, menggunakan dalil tentang kaum Sodom saya kira kurang pas. Terlalu menyudutkan, tapi minim solusi. Yang harus kita lakukan adalah urus akar masalahnya dulu, yaitu mengurangi angka kekerasan laki-laki terhadap perempuan. Biar para perempuan nggak kapok sama laki-laki dan nggak memutuskan jadi lesbian.”

“Dengan kata lain, kalau memang iya lesbian itu jadi sebab turunnya azab, sebenarnya kita lah yang mengundang azab tersebut. Karena dengan kita abai atau malah justru jadi pelaku kekerasan terhadap perempuan, itu sama artinya kita lah yang menciptakan lesbian. Bener gitu, Kang?”

“Syukur lah kamu bisa menyimpulkan obrolan panjang kita. Ada dua hal yang harus kamu catat, Mis. Pertama, kelak kalau sudah menikah, jangan sekali-kali menyakiti istrimu dalam bentuk apa pun. Juga jangan diam kalau ada kekerasan terhadap perempuan. Kedua, nampaknya sekarang kamu harus segera balik ke rumah Pak Haji RW buat mengurungkan niat ngusir si Mariasih.”

Tanpa diperjelas sekali lagi, Misbah mengenakan songkoknya yang tergeletak di atas meja, bergegas menuju rumah Pak Haji RW.

*Diolah dari ceramah Gus Baha dan KH. Muzammil. Juga diangkat dari kisah nyata seorang lesbian bernama Jeje (pernah tayang di podcast Deddy Corbuzier).

BACA JUGA Tarawih Sepanjang Waktu, Puasa Sepanjang Usia dan tulisan Aly Reza lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Mei 2020 oleh

Tags: dosadosa manusiakhotbahwelas asih tuhan
Aly Reza

Aly Reza

Muchamad Aly Reza, kelahiran Rembang, Jawa Tengah. Penulis lepas. Bisa disapa di IG: aly_reza16 atau Email: [email protected]

ArtikelTerkait

6 Dosa Penjual Rawon yang Sebaiknya Dihindari

6 Dosa Penjual Rawon yang Sebaiknya Dihindari

31 Mei 2023
Dosa Penjual Es Kelapa Muda dan Amalan untuk Menghindarinya

Dosa Penjual Es Kelapa Muda dan Amalan untuk Menghindarinya

2 Februari 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare Kediri yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023
5 Dosa Saat Masak Nasi yang Sering Kita Lakukan Terminal Mojok

5 Dosa Saat Masak Nasi yang Sering Kita Lakukan

18 Juli 2022
4 Dosa Perokok: Tolong Tegakkan Unggah-Ungguh Ini! Terminal Mojok.co

4 Dosa Perokok: Tolong Tegakkan Unggah-Ungguh Ini!

8 April 2022
5 Dosa Penikmat Kopi yang Sebaiknya Dihentikan Terminal Mojok

5 Dosa Penikmat Kopi yang Sebaiknya Dihentikan

2 Januari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.