Jalan Dingkikan adalah salah satu jalan di Argodadi, Bantul, yang menjadi rute tercepat untuk menuju ke Jalan Wates. Banyak pengendara lebih memilih jalan ini walaupun bentukannya amburadul. Perlu kewaspadaan tinggi ketika melewati jalan ini. Sebab, jalan satu ini juga dilalui tronton yang keluar masuk dari PT Anggun Kreasi Garmen dan truk pengangkut pasir dari Kali Progo.
Saat melewati Jalan Dingkikan, apalagi bersamaan dengan tronton atau truk yang lalu-lalang, sebaiknya sebagai pengendara kita mengalah demi keamanan. Buat orang-orang yang kesabarannya setipis tisu, saya sarankan hindari jalan ini demi keselamatan.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, bentukan jalan ini memang amburadul. Banyak gronjalan yang perlu dihindari pengendara. Berkendara di sini saat pagi dan siang hari masih bisa dilakukan, tapi kalau lewat sini malam hari, mending jangan. Lebih baik kalian memutar jauh mencari jalan lain daripada memaksakan diri lewat sini.
Daftar Isi
Jalan Dingkikan Bantul jauh dari kata mulus
Permukaan jalan yang bergelombang ditambah aspal yang nggak lagi rata menjadi momok bagi pengendara yang melintas di Jalan Dingkikan Bantul. Hanya tersisa sedikit aspal yang masih utuh di jalan ini. Itu pun hanya bisa dilalui sepeda motor.
Kalau kalian lewat sini mengendarai mobil pendek seperti sedan, rasanya eman. Badan mobil kalian dipastikan bakal ngasruk. Jadi daripada mobil kalian kenapa-kenapa, mending hindari jalan satu ini.
Dikenal dengan sebutan bulak
Selain aspal jalan yang nggak rata, kekhawatiran lain yang menghantui para pengendara tiap kali melintas di Jalan Dingkikan Bantul adalah begal. Maklum, keberadaan jalan satu ini yang jauh dari permukiman warga menjadi celah bagi para begal untuk melancarkan aksi mereka.
Jalan ini juga disebut orang sekitar bulak. Dalam bahasa Jawa, bulak berarti jalan panjang yang terhimpit persawahan. Kebayang nggak sih gimana sepinya jalan ini, apalagi di malam hari? Pengendara yang lewat sini biasanya bukan takut sama setan, melainkan sama manusia berwujud begal!
Nggak ada lampu penerangan di sepanjang jalan ini
Faktor utama yang membuat Jalan Dingkikan Bantul rawan begal karena nggak ada lampu penerangan di jalan ini. Ditambah kondisi jalan yang nggak rata, pengendara yang melintas pasti akan menurunkan laju kendaraan.
Saya adalah salah satu warga yang setiap hari melewati Jalan Dingkikan. Tapi kalau menjelang magrib saya belum pulang ke rumah, saya pasti mendapat pesan WA dari ibu yang melarang saya lewat jalan tersebut. Jalan Dingkikan memang sudah terkenal berbahaya.
Selama belum ada lampu jalan di Jalan Dingkikan Bantul, jalan ini bisa dikatakan memang rawan dilalui di malam hari. Meski dengan dipasangnya lampu jalan belum tentu membuat begal takut, tapi setidaknya jalan ini terlihat alias ora peteng ndedet. Rasanya seperti uji nyali tiap melewati jalan ini. Kasihan kan mbak-mbak pabrik sekitar yang harus lewat sini kalau pulang malam hari.
Saya berharap bapak/ibu pejabat dan pihak terkait bisa memperhatikan jalan satu ini. Kalau memang belum bisa dibikin mulus, minimal dikasih lampu jalan, deh. Agar pengendara yang melintas nggak perlu waswas lagi.
Penulis: Angelina Nawang
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Jalan Berbahaya di Bantul yang Nggak Disadari Banyak Pengendara.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.