ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan Pejawaran, Jalur di Banjarnegara yang Mengerikan, Lewat Situ Siap-siap Taruhan Nyawa!

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
4 Juli 2024
A A
Jalan Pejawaran, Jalur di Banjarnegara yang Mengerikan, Lewat Situ Siap-siap Taruhan Nyawa!

Jalan Pejawaran, Jalur di Banjarnegara yang Mengerikan, Lewat Situ Siap-siap Taruhan Nyawa!

Share on FacebookShare on Twitter

Pemandangan di Jalan Pejawaran Banjarnegara memang menawan, tapi kondisinya sama sekali tidak menawan. Kebalikannya, mengerikan!

Sudah lama seorang kawan merayu saya untuk ikut mendaki gunung. Namun, setiap kali diajak, saya urung untuk mengiyakan tawaran tersebut. Setelah rayuan yang kesekian kalinya, saya bersedia untuk mendaki gunung. Kami pun menentukan waktu yang tepat. Seusai semua persiapan beres, saya dan tiga kawan berangkat menuju basecamp Gunung Prau yang berada di dataran tinggi Dieng.

Saat perjalanan berangkat, kami bersepakat untuk menggunakan jalur Dieng via Banjarmangu. Kami pun membelah jalanan di sepanjang kabupaten berjuluk gilar-gilar tersebut. Motor melintasi beberapa kecamatan di Banjarnegara, mulai dari Banjarmangu, Karangkobar, hingga Pejawaran. Pemandangan di Jalan Pejawaran Banjarnegara sungguh menawan, tapi kontur jalan yang tak pasti membuat pengemudi seperti saya kewalahan. Bahkan, selama melintasi jalan ini, nyawa saya seperti menjadi taruhan! Mengapa demikian?

Daftar Isi

  • Kontur Jalan Pejawaran labil
  • Jalur amblas, bikin jantung bergetar
  • Jalur sempit nan licin

Kontur Jalan Pejawaran labil

Saat menyusuri jalan di sepanjang Banjarmangu, mata saya masih bisa mengamati pemandangan di sekitar. Beberapa kali saya melihat perkebunan salak tumbuh subur di kanan-kiri jalan. Sesekali kepala menengadah ke atas untuk melihat puncak pohon yang tinggi menjulang. Pemandangan sungguh memanjakan pikiran dan penglihatan.

Memasuki Jalan Raya Karangkobar, mata saya mulai fokus dengan kontur jalan. Meski demikian, sesekali saya masih bisa mencuri pandang untuk mengamati hijaunya tetumbuhan. Setelah memasuki Jalan Pejawaran, bukannya bertambah tenang, justru pikiran semakin tegang.

Di sebelah kanan, jurang membentang luas. Sedangkan ruas sebelah kiri didominasi dengan perbukitan. Sudah bisa dibayangkan betapa ngerinya jalur satu ini, bukan?

Untungnya, saya menggunakan motor matic Vario 150. Kenapa? Karena saya tidak mau menyusahkan diri sendiri dengan menggunakan motor kopling atau motor gigian. Jika saya memaksa untuk menggunakan dua kategori motor tersebut, sudah pasti bukan hanya tangan yang pegal, kaki saya pun bakal kesemutan. Apalagi menghadapi jalur labil Jalan Pejawaran seperti kisah cinta monyet di masa remaja. Ora jelas, Lur!

Jalur amblas, bikin jantung bergetar

Motor yang kami kendarai pun terus melaju ke arah timur. Tangan yang mulai terasa pegal membuat saya menurunkan kecepatan. Meski hanya memainkan tuas rem tangan, ini bukan perkara yang bisa dipandang remeh. Lama kelamaan tangan saya mulai kesemutan. Tiba-tiba kami dihadang oleh sebuah jalan yang amblas. Bukan hanya satu ruas Jalan Pejawaran saja yang ambles, melainkan dua ruas jalan sekaligus. Dan, parahnya lagi, jalan yang ambles hingga mencapai kedalaman 3 meter ke bawah. Apa nggak ngeri, tuh?

Akhirnya, kami bertanya pada seorang pengendara yang sedang berhenti di tepi jembatan. Setelah berbincang, ada sebuah jalur sempit di sebelah kanan jalan utama yang bisa dijadikan sebagai jalan pintas. Menurut saya, jalur pintas tersebut bukan sekedar sempit, tapi sempit banget. Lah wong jalannya hanya bisa muat dilewati satu kendaraan bermotor, Sedulur!

Tidak sampai di situ, untuk melewati jalan yang sempit itu, motor saya harus menanjak dengan kemiringan hingga 35 derajat. Rasa-rasanya jalan ini mustahil untuk dilintasi oleh pengendara yang berboncengan dengan barang bawaan yang kelewat banyak seperti saya. Atas saran dari pengendara lain, kawan saya yang membonceng pun memutuskan untuk turun hingga motor sampai di jalan utama.

Jalur sempit nan licin

Saya tarik gas dalam-dalam untuk melintasi jalan yang memiliki luas berkisar 70 sentimeter itu. Tidak sampai di situ, tanah berlumur yang tergilas hujan membuat kondisi jalan semakin licin. Roda ban belakang sempat ngepot. Untungnya, kedua kaki saya sigap untuk menjaga keseimbangan.

Setelah drama jalan yang licin tersebut, akhirnya saya sampai di ujung jalan Pejawaran. Saya pun merasa lega lantaran bisa melintasi jalan yang licinnya seperti rambut anak SMP yang kelebihan pomade itu.

Meski demikian, saya merasa takjub dengan warga sekitar yang mengatur lalu-lalang kendaraan di area ini. Saya menerka jika jalan  yang sempit itu adalah jalur darurat yang dibangun warga sekitar. Tujuannya, agar para pengendara tetap bisa melintas tanpa harus putar balik. Kan nggak lucu, kalau saya sudah sampai Pejawaran, eh disuruh muter lewat jalur Wonosobo kota.

Itulah alasan kenapa Jalan Pejawaran membuat pengendara kewalahan dan nyawa jadi bahan taruhan. Kalau mood berkendara kalian seperti siklus politik Indonesia yang labil, mending nggak usah lewat sini, Lur! Takutnya, kalian tidak bisa membedakan mana lawan, mana kawan. Eh, maksudnya membedakan mana jurang mana bukit menjulang.

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pariwisata Banjarnegara: Punya Potensi, tapi Kepentok Hal-hal Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Juli 2024 oleh

Tags: banjarnegaradiengjalan pejawaran
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Kecamatan Mandiraja, "Surga" yang Diabaikan oleh Banjarnegara, padahal Potensinya Tanpa Batas!

Kecamatan Mandiraja, “Surga” yang Diabaikan oleh Banjarnegara, padahal Potensinya Tanpa Batas!

12 Juli 2024
Swalayan Topaz, Tempat Belanja Lengkap Kebanggaan Warga Banjarnegara

Topaz Gayam, Tempat Belanja Lengkap Kebanggaan Warga Banjarnegara

26 September 2023
UMR Banjarnegara Terendah di Indonesia Cuma Rp2,1 Juta, Mustahil buat Hidup Sebulan

UMR Banjarnegara Terendah di Indonesia Cuma Rp2,1 Juta, Mustahil buat Hidup Sebulan!

1 Juni 2025
Culture Shock yang Saya Rasakan Sewaktu Makan Mie Ongklok, Makanan Khas Dieng, Wonosobo: Katanya Seenak Itu, tapi kok Rasanya Gimana Gitu

Culture Shock Pertama Kali Coba Mie Ongklok, Makanan Khas Dieng, Wonosobo: Katanya Seenak Itu, tapi kok Rasanya Gimana Gitu

22 Oktober 2023
Gombong, Jalur Penghubung Banjarnegara-Kebumen yang Berbahaya

Gombong, Jalur Penghubung Banjarnegara-Kebumen yang Berbahaya

30 September 2023
Alun-Alun Wonosobo, Alun-Alun Tersepi yang Pernah Saya Kunjungi Mojok.co

Wonosobo Hanya Cocok untuk Tempat Wisata, Bukan Tempat Tinggal yang Ideal!

13 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Pasar Baru Jakarta: Namanya Saja yang "Baru", padahal Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda

Pasar Baru Jakarta: Namanya Saja yang "Baru", padahal Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda

Sleeper Bus Juragan 99 Trayek Malang Jakarta, Bus "Angkuh" yang Bikin KA Eksekutif Jadi Nggak Worth It bus malang-jakarta kereta api eksekutif

Sleeper Bus Juragan 99 Trayek Malang Jakarta, Bus "Angkuh" yang Bikin KA Eksekutif Jadi Nggak Worth It

Purwokerto dan Masalah Lalu Lintas yang Bikin Pengendara Murka (Unsplash)

Lampu Lalu Lintas Perempatan Tanjung, Lampu Merah Paling Bedebah di Purwokerto yang Membuat Pengendara Murka

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Siasat Naik KRL Bekasi-Jakarta yang Perlu Dipahami Pemula agar Tidak Tersiksa Selama Perjalanan Mojok.co

Siasat Supaya Kamu Selamat Melawan Rute KRL yang Menyiksa di Jabodetabek

15 Juni 2025
Parkiran Bus Senopati, Biang Kerok Kemacetan Jalan Panembahan Senopati Jogja Mojok.co

Parkiran Senopati Wujud Hobi Pemerintah Jogja Membiarkan Masalah, Dibiarkan Saja bak “Bom Waktu” yang Merepotkan Banyak Orang

15 Juni 2025
4 Pantai yang Wajib Dihindari Wisatawan Saat Pertama Kali Berkunjung ke Pacitan, Jangan ke Sini kalau Nggak Siap Mental!

4 Pantai yang Wajib Dihindari Wisatawan Saat Pertama Kali Berkunjung ke Pacitan, Jangan ke Sini kalau Nggak Siap Mental!

16 Juni 2025
Banyudono, Kecamatan “Mewah” di Pinggiran Boyolali yang Jarang Dilirik Orang Mojok.co

Banyudono, Kecamatan Pinggiran Boyolali yang Paling Sempurna untuk Menikmati Hidup

14 Juni 2025
Jalan Sholeh Iskandar Bogor Dianaktirikan Pemkot, Kondisinya Parah

Jalan Sholeh Iskandar Bogor Dianaktirikan Pemkot, Kondisinya Parah

19 Juni 2025
Ormek Adalah Kumpulan Mahasiswa Gila Hormat yang Sebaiknya Diwaspadai Mojok.co

Ormek Lebih Cocok Disebut Kumpulan Mahasiswa Haus Pujian daripada Organisasi Mahasiswa

18 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Bahagianya Mahasiswa Amikom Yogyakarta, Bisa Lulus Cepat dan Nggak Pusing Mencari Kerja bahkan Sebelum Wisuda
  • Lintang dan Ayla, Dari Pertanyaan “Perempuan Kok Main Bola” Jadi Inspirasi Sepak Bola Putri di Jogja
  • Lulus Kuliah IPK 3,7 tapi Susah Dapat Kerja Gara-gara Tidak Mendengarkan Nasihat Orang Tua
  • POCO X5 5G Bukan Hape Jelek karena Pernah Menyandang Status Price to Performance, tapi Cuma Nggak Tahu Malu Aja
  • Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan
  • Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.