ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan Layang MBZ: Jalan Tol yang Nggak Sekaya Namanya. Boro-boro Nyaman, Keamanannya Saja Diragukan

Jarot Sabarudin oleh Jarot Sabarudin
8 Juli 2024
A A
Jalan Layang MBZ: Jalan Tol yang Nggak Sekaya Namanya. Boro-boro Nyaman, Keamanannya Saja Diragukan

Jalan Layang MBZ: Jalan Tol yang Nggak Sekaya Namanya. Boro-boro Nyaman, Keamanannya Saja Diragukan (Preplime via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagian besar warga Jabodetabek atau bahkan warga di berbagai daerah mungkin sudah tidak asing dengan Jalan Layang MBZ. Jalan Tol Japek II Elevated atau Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) adalah jalan tol layang terpanjang dan menjadi jalan tol bertingkat pertama di Indonesia. Jalan tol layang sepanjang 36,84 kilometer itu diresmikan pada tahun 2021 lalu.

Titik awal Jalan Layang MBZ bermula di Cikunir dan berakhir di wilayah Karawang Barat. Jalan tol layang ini melintasi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Nama jalan tol sendiri diambil dari nama putra mahkota Abu Dhabi, yaitu Sheikh Mohammed Bin Zayed. Putra mahkota dari negara yang terkenal kaya raya. Siapa yang nggak kenal Abu Dhabi, kota terbesar kedua di negara Uni Emirat Arab.

Kabarnya, Jalan Layang MBZ diberi nama sesuai nama putra mahkota karena sebelumnya pada tahun 2020 negara Uni Emirat Arab memakai nama Jalan Presiden Joko Widodo di Embassy Area, Abu Dhabi. Menurut saya, ini jadi semacam timbal balik hubungan kedua negara. Saya pernah beberapa kali menggunakan ruas Jalan Layang MBZ tersebut. Namun, di setiap kilometer yang saya tempuh rasanya jalan tol itu nggak “sekaya” namanya.

Daftar Isi

  • Jalan tol yang kondisinya memprihatinkan
  • Banyak kemungkinan buruk jika Jalan Layang MBZ nggak segera diperbaiki
  • Dalih penghematan biaya jadi kamuflase untuk menyalahgunakan anggaran

Jalan tol yang kondisinya memprihatinkan

Bagi orang yang sering bolak-balik Jakarta-Jawa Tengah dan sekitarnya pasti sudah nggak asing dengan kontur Jalan Layang MBZ. Jalan tol layang yang dibuat untuk mengurai kemacetan tol Jakarta-Cikampek itu kondisinya memprihatinkan. Sangat nggak aman, apalagi nyaman. Yah, walaupun rasanya muluk-muluk sekali kalau menginginkan jalan tol yang aman dan nyaman. Bisa dibilang, kondisinya nggak sekaya namanya.

Apa pemerintah Indonesia nggak malu memberi nama jalan tol layang tersebut sama dengan nama putra mahkota dari negara kaya raya jika kenyataannya kondisinya terbalik? Soalnya, sekarang keadaan jalan tol layang ini sudah banyak dikeluhkan para pengguna jalan. Mulai dari kontur jalan yang naik turun, bergelombang, sambungan jalan yang jelek karena termakan waktu, dll. Coba bayangkan kalau jalan layang itu nggak memberikan rasa aman saat dilalui, ketar ketir rasanya.

Banyak kemungkinan buruk jika Jalan Layang MBZ nggak segera diperbaiki

Seperti yang saya bilang di atas, Jalan Layang MBZ adalah jalan tol layang. Jalan tol yang berada di atas Tol Jakarta-Cikampek ini akan sangat membahayakan pengendara jika nggak segera diperbaiki.

Lho, memangnya kenapa kok membahayakan? Ya, karena sambungan ruas jalannya nggak rata. Nggak semua mobil yang menggunakan ruas jalan tol layang ini punya kaki-kaki mobil yang kuat. Saya pernah menggunakan mobil sedan yang terkenal dengan kenyamanan suspensinya saja merasakan hentakan yang kuat ketika melewati sambungan itu. Bukan saya meremehkan mobil tipe selain sedan, ya, tapi sepertinya mobil apa pun yang lewat memang harus sangat hati-hati saat melewati sambungan jalan di Jalan Layang MBZ ini.

Coba kita bayangkan efek terburuk dari sambungan jalan yang nggak rata itu. Kemungkinan terburuknya adalah ban bisa pecah, as roda patah, dan lainnya yang mengakibatkan kecelakaan.

Semua orang nggak mengharapkan hal buruk itu terjadi, tapi hendaknya keselamat itu diprioritaskan. Belum lagi kontur jalan yang bergelombang. Mobil yang melewati ruas jalan tol pada umumnya saja bisa limbung, apalagi jalan layang yang bergelombang. Menurut saya, itu terlalu berisiko. Keselamatan harusnya jadi prioritas utama!

Dalih penghematan biaya jadi kamuflase untuk menyalahgunakan anggaran

Beberapa waktu lalu saya melihat sebuah postingan akun Instagram. Dalam postingan itu, terlihat bentuk Jalan Layang MBZ yang naik turun. Tiang penyangga satu dengan yang lainnya nggak sama tinggi. Dalam postingan itu pun disebutkan bahwa beberapa ruas jalan tol layang ini dibuat naik turun untuk menghemat biaya pembangunan. Dan sialnya, orang yang menyebutkan itu adalah orang yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Jalan Layang MBZ.

Geram sekali rasanya ketika saya membaca postingan itu. Untuk terduga kasus korupsi tersebut, mbok ya mikir, Pak, penghematan kok malah disalahgunakan. Alhasil kondisi jalannya sekarang membahayakan. Situ mau tanggung jawab kalau ada apa-apa?

Untuk para pengguna Jalan Layang MBZ, pesan saya berhati-hatilah di jalan. Nggak cuma hati-hati di jalan tol layang ini, sih. Memang, kalau di Jalan Layang MBZ kita nggak berebut jalan dengan bus dan truk besar, tapi tetap saja rasanya berisiko jika harus tancap gas. Apalagi mobil SUV gahar masa kini, dengan segala kelebihanmu, jangan sombong, ya. Ingat!

Penulis: Jarot Sabarudin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kasus Beton Diganti Baja pada Pembangunan Tol MBZ Bukanlah Korupsi, Justru Upaya Penyelamatan Kerugian Negara.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2024 oleh

Tags: Jakarta-Cikampekjalan layang MBZjalan tolkecelakaan
Jarot Sabarudin

Jarot Sabarudin

Tenaga kesehatan yang terobsesi menjadi penulis.

ArtikelTerkait

Jalan Raya Sukowono–Sumberjambe, Jalan Rusak Penyumbang Angka Kecelakaan di Jember Mojok.co

Jalan Raya Sukowono–Sumberjambe, Jalan Rusak Penyumbang Angka Kecelakaan di Jember

13 Oktober 2024
Ranjau Paku, Ulah Oknum Tukang Tambal Ban Nakal yang Jadi Momok Pengendara Motor

Ranjau Paku, Ulah Oknum Tukang Tambal Ban Nakal yang Jadi Momok Pengendara Motor

15 Januari 2024
Sudah Saatnya Membangun Jalan Tol Hutan dari Situbondo Sampai Jember (Unsplash)

Sudah Saatnya Membangun Jalan Tol Hutan dari Situbondo Sampai Jember

17 April 2023
Lampu Merah Pasar Demangan Jogja, Lampu Merah yang Bikin Kalian Kehilangan Kewarasan lampu lalu lintas, lampu sein

Lampu Lalu Lintas dan Lampu Sein Adalah 2 Lampu yang Sama Sekali Nggak Berguna di Indonesia

3 September 2024
Sudah Saatnya Jember Punya Jalan Tol, agar Kabupaten Ini Nggak Semakin Tertinggal

Sudah Saatnya Jember Punya Jalan Tol, agar Kabupaten Ini Nggak Semakin Tertinggal

19 Juli 2024
Jalan Raya Mastrip Surabaya, Jalur Kematian yang Begitu Menyeramkan

Jalan Raya Mastrip Surabaya, Jalur Kematian yang Begitu Menyeramkan

3 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Cara Licik Oknum Pedagang Es Teh Jumbo Meraup Keuntungan (Unsplash)

Cara Licik Oknum Pedagang Es Teh Jumbo untuk Meraup Keuntungan Maksimal dari Polosnya Pembeli

Pengalaman Buruk yang Saya Alami Saat Naik Bus Efisiensi yang Dikenal sebagai Penguasa Jalur Selatan dan Jawa Tengah

Pengalaman Buruk yang Saya Alami Saat Naik Bus Efisiensi yang Dikenal sebagai Penguasa Jalur Selatan dan Jawa Tengah

Jangan Hidup di Depok Jawa Barat kalau Nggak Siap Bergelut dengan Transportasi Umum yang Bobrok Mojok.co

Jangan Hidup di Depok Jawa Barat kalau Nggak Siap Bergelut dengan Transportasi Umum yang Bobrok

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Istimewa, Harga Kosnya Bikin Pusing Kepala harga kos di jogja

Jogja Itu Aslinya Murah, tapi Jadi Mahal Gara-gara (Gaya Hidup) Pendatang

13 Mei 2025
4 Tanda Kamu Nggak Cocok Hidup di Semarang, Jangan Nekat Jika Nggak Mau Sengsara

4 Tanda Kamu Nggak Cocok Hidup di Semarang, Jangan Nekat Jika Nggak Mau Sengsara

10 Mei 2025
4 Cara yang Bisa Dilakukan Pemkab agar Jalan Turi Sleman Lebih Nyaman Dilalui Pengendara

4 Cara yang Bisa Dilakukan Pemkab agar Jalan Turi Sleman Lebih Nyaman Dilalui Pengendara

8 Mei 2025
Menjadi Buruh Pabrik Adalah Keputusan Terburuk dalam Hidup Saya, Pantas Gen Z Tidak Betah

Menjadi Buruh Pabrik Adalah Keputusan Terburuk dalam Hidup Saya, Pantas Gen Z Tidak Betah

10 Mei 2025
Sudah Saatnya Warga Jogja Menggunakan Fitur Klakson Saat Berkendara, Sebab Jalanan Jogja Sudah Mulai Berbahaya jogja istimewa purwokerto

Saya Baru Bisa Mensyukuri Purwokerto Setelah Merantau ke Jogja, Kota Istimewa yang Malah Bikin Saya Gundah Gulana

12 Mei 2025
Kos LV di Gamping Sleman Banyak Diminati Mahasiswa Membuat Warga Sekitar Resah Mojok.co

Kos LV di Gamping Sleman Banyak Diminati Mahasiswa Membuat Warga Sekitar Resah

12 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Setelah Tidak Pernah Naik Bus, kini Saya Menyesal Mencoba Naik Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class
  • Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi
  • Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring
  • Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran
  • Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Rusak karena Aremania
  • Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.