Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Jalan “Keramik” Sudirman Medan, Niatnya Estetik Malah Berujung Kritik

Tiara Uci oleh Tiara Uci
29 November 2023
A A
Jalan Keramik Sudirman Medan, Niatnya Estetik Malah Berujung Kritik

Jalan "Keramik" Sudirman Medan, Niatnya Estetik Malah Berujung Kritik (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalan Sudirman Kota Medan viral di media sosial lantaran ada video yang menunjukkan beberapa pengendara motor tergelincir saat melewati jalan tersebut. Banyak orang beranggapan kalau jalan tersebut menggunakan material keramik sehingga licin.

Perdebatan sengit pun muncul. Ada netizen yang berpikiran positif kalau jalan tersebut belum selesai dikerjakan sehingga masih butuh di-finishing. Tapi lebih banyak yang memaki dan menertawakan pemilihan material (diduga keramik) yang digunakan oleh kontraktor atau pelaksana proyek tersebut.

Pemilihan kontraktor proyek Jalan Sudirman Medan perlu dipertanyakan

Jika benar material Jalan Sudirman di Medan terbuat dari keramik atau bahan lain yang memiliki tekstur halus, kita wajib mempertanyakan cara Pemkot Medan dalam menunjuk pelaksana atau kontraktornya. Jangan sampai ada suap menyuap atau mufakat jahat di dalamnya.

Jadi begini, untuk bisa mendapatkan lelang proyek dari pemerintah prosesnya nggak mudah. Kontraktor harus terdaftar dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Sementara syarat untuk mendaftar LPSE, perusahaan tersebut harus memiliki Surat Ijin Usaha Konstruksi (SIUJK), dan di dalam SIUJK harus ada SBU.

Nah, syarat untuk membuat SBU adalah memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK). Artinya, perusahaan tersebut harus memiliki tenaga ahli yang dibuktikan dengan adanya sertifikat uji kompetensi. Untuk mendapatkan SKK nggak mudah, Gaes. Harus melewati ujian tertentu yang mirip-mirip sama ujian di kampus. Ada tes tulis (teori), praktik, dan wawancara dari tim ahli di bidang tersebut (biasanya melibatkan dosen dan pakar). Saya tahu prosesnya karena saya memiliki SKK ya, jadi nggak asal ngomong.

Yang ingin saya katakan di sini adalah, jika kontraktor yang mengerjakan proyek Jalan Sudirman Medan adalah perusahaan profesional dengan performa yang baik—bukan dipilih karena adanya nepotisme—, sangat nggak mungkin mereka membangun jalan dengan material keramik. Sebab, setiap kontraktor pasti memiliki tenaga ahli yang sudah tersertifikasi.

Kalaupun kita berpikiran buruk, tenaga ahlinya mendapatkan SKK dengan cara menyuap pengujinya, tetap saja orang yang memiliki SKK bidang konstruksi jalan harus lulusan S-1 Teknik Sipil. Segoblok-gobloknya anak Teknik Sipil, mereka pasti tahu kalau keramik itu licin dan fungsinya untuk lantai rumah, bukan untuk jalan raya. Jadi, kalau benar Jalan Sudirman Medan terbuat dari keramik, warga perlu meminta pengusutan lelang proyek jalan tersebut.

Klarifikasi terkait Jalan Sudirman Medan

Setelah Jalan “keramik” Sudirman Medan viral di media sosial, kemarin pagi saya membaca berita kalau Wali Kota Medan akhirnya melakukan klarifikasi dan menutup sementara jalan yang bermasalah tersebut. Ada tiga hal yang disampaikan Pak Walikota dalam klarifikasinya.

Baca Juga:

Sebagai Orang Surabaya, Saya Pikir Jalanan Medan Sudah Paling Barbar, Ternyata Jalan Jamin Ginting Jalur Karo Lebih Tidak Beradab

Pengalaman Saya Berkunjung ke Medan Nggak Sesuai dengan Ekspektasi, Benar-benar Bikin Kaget!

Pertama, pengerjaan jalan tersebut memang belum rampung. Kedua, lapisan aspal yang sebelumnya digunakan untuk Jalan Sudirman Medan diganti agar terlihat estetik. Ketiga, material jalan bukan dari keramik, tapi dari beton yang dicetak dengan finishing coating dan dicuci dengan bahan kimia tertentu. Sek, maksudnya beton yang dicetak apa, sih? Mbok pakai bahasa yang jelas dan mudah dipahami, Pak Wali.

Mungkin, ini mungkin lho ya, yang dimaksud Pak Wali dengan beton yang dicetak adalah stamped concrete. Di Indonesia, stamped concrete lebih umum digunakan untuk trotoar, tepian kolam renang, dan taman.

Niatnya estetik berujung kritik

Memang sih ada negara-negara maju seperti Jerman yang terlihat menggunakan stamped concrete untuk jalan masuk ke rumah-rumah warganya (semacam jalan masuk kampung). Namun perlu diingat, kepadatan kendaraan yang lewat di Jerman beda sama Indonesia. Selain itu, ban mobil atau ban motor di sana minimal Michelin atau Pirelli. Lha, kita? Ganti ban sebelum gundul aja udah bagus, Rek.

UMK Medan itu Rp3,6 juta, Pak Wali. Apa upah segitu cukup untuk menafkahi keluarga dan membeli ban Michelin? Membuat inovasi boleh saja, tapi harus mempertimbangkan aspek sosialnya juga. Kalau asal jadi, ngapain mengeluarkan uang miliaran rupiah demi sesuatu yang nggak berguna?

Selain itu, rasanya kocak sekali mendengarkan Pak Wali mengatakan kalau Jalan Sudirman Medan belum rampung, tapi sudah ada proses finishing yang dilakukan dengan teknik coating. Namanya finishing kan tahap akhir, kalau belum rampung namanya on-going, Pak. Gimana, sih?

Makin lucu lagi saat saya tahu kalau Jalan Sudirman Medan yang direnovasi sebelumnya nggak rusak. Jalan yang baik-baik saja tersebut direnovasi hanya karena tampilannya nggak estetik dan kurang sedap dipandang mata. Alasan yang terdengar mengada-ngada. Bilang saja sedang menghabiskan anggaran akhir tahun, nggak usah malu.

Yang terpenting dari pembangunan jalan adalah faktor keselamatan pengendara

Sebenarnya membangun jalan dengan mempertimbangkan nilai estetika itu nggak masalah. Tapi dengan catatan nggak merugikan pihak lain seperti warga dan tetap memegang teguh prinsip keselamatan pengendara adalah prioritas utama. Sebab, percuma ada jalan yang enak dipandang, tapi jadi penyebab utama kecelakaan.

Saya rasa, warga Medan pasti lebih suka jalannya menggunakan aspal dengan kualitas bagus, tapi biayanya irit ketimbang jalan licin dengan biaya fantastis mencapai 1,7 miliar kayak Jalan “keramik” Sudirman. Udah mahal, nyusahin pula. Ra mashok!

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA GTA Lokal Real Life: Situasi Jalanan Kota Medan Begitu Kacau, Sabar Dikit Kenapa sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 November 2023 oleh

Tags: EstetikJalan Sudirman MedankeramikMedansumatra utara
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Di Grobogan, Paving Block Lebih Direkomendasikan Jadi Lantai Rumah ketimbang Keramik

Di Grobogan, Paving Block Lebih Direkomendasikan Jadi Lantai Rumah ketimbang Keramik

26 Februari 2024
Rekomendasi 10 Makanan Khas Batak Halal yang Menggugah Selera

Rekomendasi 10 Makanan Khas Batak Halal yang Menggugah Selera

17 November 2023
Motor NMAX dan PCX Memang Nggak Cocok untuk Orang Desa, Mau Ngapain di Jalan Sekecil Itu?

Motor NMAX dan PCX Memang Nggak Cocok untuk Orang Desa, Mau Ngapain di Jalan Sekecil Itu?

13 Januari 2024
Bandung di Mata Perantau dari Medan, Bikin Kaget dan Perlu Banyak Waktu Adaptasi Mojok.co

Bandung di Mata Perantau dari Medan: Banyak Culture Shock, Perlu Waktu Lama untuk Adaptasi

27 Februari 2024
stalking instagram, feed instagram

Hubungan Antara Pengguna Instagram, Feed yang Rapi, dan Foto Estetik

20 Juni 2019
5 Makanan khas Medan yang Wajib Dicicipi selain Bika Ambon dan Nasi Kentut

5 Makanan khas Medan yang Wajib Dicicipi selain Bika Ambon dan Nasi Kentut

18 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.