Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Jalan di Jakarta yang Jadi Arena Balap Liar dan Kebut-kebutan. Hati-hati kalau Lewat Sini

Muhammad Arifuddin Tanjung oleh Muhammad Arifuddin Tanjung
9 Juli 2024
A A
4 Jalan di Jakarta yang Jadi Arena Balap Liar dan Kebut-kebutan. Hati-hati kalau Lewat Sini

4 Jalan di Jakarta yang Jadi Arena Balap Liar dan Kebut-kebutan. Hati-hati kalau Lewat Sini (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah membaca tulisan milik Bang Jarot Sabarudin di Terminal Mojok beberapa hari lalu soal dilema jalanan Jakarta, saya jadi tertarik untuk membuat artikel lanjutan. Memang benar kalau jalan di Jakarta bakalan lebih sepi pada momen libur sekolah anak dan libur Lebaran. Dikatakan pula bahwa jalanan yang sepi memicu kemunculan para pengendara barbar yang memacu kendaraannya secepat mungkin. Nyatanya memang begitu.

Akan tetapi ada selain libur sekolah dan Lebaran, ada satu momen lagi jalanan Jakarta bakalan sepi, bahkan ini terjadi setiap hari. Momen tersebut adalah saat menjelang dini hari sampai waktu subuh. Pada waktu itulah banyak anak muda yang kebut-kebutan dengan kecepatan tinggi dan mengadakan balap liar yang menutup seluruh badan jalan. Aksi terbilang berbahaya ini tersebar di beberapa titik jalan di Kota Jakarta yang akan saya jelaskan di bawah ini.

Daftar Isi

  • #1 Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari
  • #2 Lampu Merah Rawasari-Jalan Jenderal Ahmad Yani
  • #3 Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat
  • #4 Jalan Taman Mini I Jakarta Timur
  • Tetap berhati-hati ketika melintasi jalan di Jakarta yang berbahaya tersebut

#1 Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari

Orang Jakarta Selatan dan sekitarnya pasti sudah nggak asing sama jalan layang non-tol yang satu ini. Infrastruktur yang terdapat di atas Jalan Pangeran Antasari ini membentang lurus dengan sedikit tikungan sepanjang 4 kilometer dari Blok M hingga Cilandak Jakarta Selatan. Jalan ini menjadi lokasi sempurna untuk mengetes kecepatan dan ketahanan motor.

Sejatinya, jalan di Jakarta satu ini hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda empat mengingat angin yang begitu kuat di atas dapat membahayakn pemotor. Tapi meskipun sudah ada rambu motor dilarang melintas, tetap saja lokasi ini digunakan para penggemar kecepatan untuk memacu motornya sekencang mungkin.

Berdasarkan apa yang saya lihat di media sosial, panjangnya lintasan menyebabkan jebolnya mesin pada beberapa motor karena terlalu memaksa kencang. Yang lebih parah lagi, kebut-kebutan di JLNT Antasari menyebabkan terjadinya kecelakaan, seperti mencium aspal hingga menabrak mobil, bahkan sesama rekan sampai mengalami luka berat.

Umumnya, mereka yang suka beradu kecepatan di jalan layang nontol ini sudah tahu risiko yang akan mereka hadapi dan membuat semacam aturan tak tertulis untuk meminimalisir kecelakaan. Oh ya, selain mengancam nyawa dan keselamatan pengendara, ancaman juga datang dari pihak kepolisian yang biasanya telah menunggu di ujung jalan layang.

#2 Lampu Merah Rawasari-Jalan Jenderal Ahmad Yani

Bergeser agak jauh ke perbatasan Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, lampu merah perempatan Rawasari di Jalan Jenderal Ahmad Yani kerap kali menjadi lokasi dimulainya kebut-kebutan. Hal ini setidaknya telah terjadi selama setahun belakangan.

Dari lampu merah, para pelaku balap liar akan memacu motor mereka melewati Jalan Jenderal Ahmad Yani yang lurus dan berakhir sebelum tempat putar balik, kira-kira 600 meter setelah lampu merah. Saya sendiri belum pernah melihat ada berita tentang kecelakaan di lokasi ini akibat kebut-kebutan.

Akan tetapi di dekat lampu merah ini terdapat permukiman warga yang pastinya akan terganggu mendengar suara-suara knalpot brong dari motor-motor yang kencang itu. Bisa saja sebelum motor-motor itu melesat maju, warga sudah datang dan membubarkan mereka.

#3 Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat

Jalan yang letaknya di pusat kota Jakarta dan berada di sisi selatan Monas ini tak luput dijamah oleh para pemuda pelaku balap liar atau kebut-kebutan. Entah itu motor matic, sport, 2 tak, bebek, semua bersaing untuk menjadi yang tercepat di tempat ini.

Video yang memperlihatkan aksi kebut-kebutan di jalan ini banyak bertebaran di media sosial. Jika diperhatikan, kondisi jalan yang lurus, mulus, dan lebar menjadi faktor dipilihnya Jalan Medan Merdeka Selatan sebagai lokasi balap liar. Terkadang, polisi yang berpatroli di sekitar sana langsung membubarkan kerumunan balap liar. Sebagian dari mereka ada pula yang tertangkap.

#4 Jalan Taman Mini I Jakarta Timur

Maniak kecepatan sering kali mengetes motor balap mereka di Jalan Taman Mini I. Sesuai dengan namanya, jalan ini melewati bagian depan wahana rekreasi Taman Mini di Jakarta Timur. Umumnya, mereka akan memblokir salah satu dari dua ruas jalan untuk memulai balapan. Hal ini tentunya mengganggu pengguna jalan lain dan pastinya meresahkan warga setempat.

Beruntungnya, kejadian balap liar di Taman Mini sudah ditanggapi oleh pihak kepolisian. Aparat membangun posko pengawasan lalu lintas dan menambah peredam kecepatan (speedbump) agar para pelaku balap liar berhenti balapan di sini.

Tetap berhati-hati ketika melintasi jalan di Jakarta yang berbahaya tersebut

Sebenarnya masih ada jalan-jalan lain yang sering digunakan untuk kebut-kebutan atau balap liar di Jakarta. Akan tetapi intensitasnya telah menurun selama beberapa waktu. Misalnya, Jalan Jenderal Sudirman, Tikungan Monas (sebutannya “Monasco”), dan JLNT Casablanca.

Alasan lokasi-lokasi tersebut ditinggalkan cukup beragam. Salah satunya ialah karena sudah banyak kecelakaan yang memakan korban. Selain itu, polisi yang memperketat pengawasan terhadap jalan-jalan di malam hari juga mempersempit ruang gerak mereka sehingga berpindah-pindah lokasi.

Maka seperti yang tertera pada judul, berhati-hatilah kalau melewati empat jalan di Jakarta yang saya sebutkan di atas, terutama pada malam hari. Terkadang, terjadi tabrakan antara pelaku balap liar dengan pengendara motor yang tidak bersalah, tetapi ikut menjadi korban. Saran saya, apabila bertemu dengan rombongan kebut-kebutan atau balap liar, lebih baik menunggu mereka melesat terlebih dahulu barulah kita berkendara.

Memang seharusnya budaya balapan atau kebut-kebutan di jalan umum dimusnahkan. Balap liar dan kebut-kebutan adalah dua aktivitas negatif yang menganggu ketertiban, meresahkan warga, serta mengancam nyawa sendiri maupun orang lain. Kalau riding santai tanpa ngebut dan arogan, itu jauh lebih baik!

Penulis: Muhammad Arifuddin Tanjung
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalan Gatot Subroto, Musuh Besar Bagi Pengendara Motor di Jakarta yang Harus Melawan Kemacetan, Jalanan Sempit, dan Ranjau Paku!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Juli 2024 oleh

Tags: balap liarJakartajalan jakarta
Muhammad Arifuddin Tanjung

Muhammad Arifuddin Tanjung

Pemula yang haus akan ilmu.

ArtikelTerkait

Tidak Kerja di Jakarta Bikin Saya Bersyukur sekaligus Menaruh Hormat pada Mereka yang Mengadu Nasib di Ibu Kota

Di Jakarta, Semua Orang Wajib Jadi Pejuang: Jika Tak Kuat jadi Pejuang Commuter, Mesti Siap Jadi Pejuang Loker

17 Maret 2025
KA Progo, Sahabat Kaum Mendang-mending yang Merantau dari Jogja ke Jakarta, Punggung Pegel Nggak Masalah, Penting Murah!

KA Progo, Sahabat Kaum Mendang-mending yang Merantau dari Jogja ke Jakarta, Punggung Pegel Nggak Masalah, Penting Murah!

14 Juli 2024
4 Hal Menyebalkan yang Sering Saya Rasakan Ketika Naik JakLingko

4 Hal Menyebalkan yang Sering Saya Rasakan Ketika Naik JakLingko

6 Mei 2023
4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Bekasi yang Isinya Cuma Masalah Mojok.co

4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Bekasi yang Isinya Cuma Masalah

14 Mei 2025
Kasta Stasiun KRL “Neraka” yang Wajib Diketahui Orang Luar Jabodetabek Mojok.co

Kasta Stasiun KRL “Neraka” yang Wajib Diketahui Orang Luar Jabodetabek

10 Januari 2025
Kendaraan Plat F Lebih Beringas daripada Plat B Jabodetabek Mojok.co

Alasan Pengendara Plat F Jauh Lebih Brutal dan Ditakuti daripada Plat B di Jalanan Jabodetabek

2 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Emak-emak Cikarang Memenuhi dan Jadi Raja KRL Tujuan Tanah Abang jawa timur

KRL Jabodetabek Bikin Iri Pekerja yang PP Jombang-Surabaya Naik Commuter Line Dhoho Setiap Hari

10 Juli 2025
Benang Layangan Melintang di Jalan, Bahaya Mematikan yang Tak Terlihat dan Sayangnya Kerap Diabaikan Mojok.co

Benang Layangan Melintang di Jalan, Bahaya Mematikan yang Tak Terlihat dan Sayangnya Kerap Diabaikan

12 Juli 2025
Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

9 Juli 2025
4 Makanan Khas Purwokerto yang Pantas Jadi Oleh-oleh selain Keripik Tempe dan Nopia, Sayangnya Tidak Banyak Wisatawan Tahu Mojok.co

4 Makanan Khas Purwokerto yang Pantas Jadi Oleh-oleh selain Keripik Tempe dan Nopia, Sayangnya Tidak Banyak Wisatawan Tahu 

14 Juli 2025
Perempatan Sukorejo Memang Pantas Mendapat Julukan Perempatan Maut di Situbondo

Perempatan Sukorejo Memang Pantas Mendapat Julukan “Perempatan Maut” di Situbondo

9 Juli 2025
4 Oleh-oleh Semarang yang Jarang Dilirik Wisatawan padahal Sangat Layak Jadi Buah Tangan Mojok.co

4 Oleh-oleh Semarang yang Jarang Dilirik Wisatawan padahal Sangat Layak Jadi Buah Tangan

10 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Apresiasi untuk Ayah yang Antar Anak ke Sekolah Hanyalah Perayaan Simbolis, Pemerintah Belum Selesaikan Masalah Utama
  • KKN Mending Dihapus Sekalian kalau Isinya Cuma Drama dan Programnya Gini-gini Aja
  • Pupuk Organik Buatan Sendiri Jadi Andalan di Tengah Krisis Bertani
  • 4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Kapok Pelanggan
  • Ironi Mahasiswa KKN: Merasa Berjasa Membangun Desa Orang tapi Tak Berguna di Desa Sendiri
  • Kisah Anak Penjual Soto yang Bisa Kuliah Gratis di UGM, Modal Berbakti pada Orang Tua dan Punya Segudang Prestasi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.