Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Jadi Seorang Komika Indonesia Itu Nggak Mudah, Berikut Tantangannya!

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
8 Februari 2021
A A
Jadi Seorang Komika Indonesia Itu Nggak Mudah, Berikut Tantangannya! terminal mojok.co

Jadi Seorang Komika Indonesia Itu Nggak Mudah, Berikut Tantangannya! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Hype stand up comedy di Indonesia dimulai pada 2012. Pada 2012 banyak daerah-daerah yang membuat komunitas stand up comedy. Komika Indonesia ini rutin menyelenggarakan open mic di kafe atau food court sehingga mulai banyak orang mencoba untuk memegang mic lalu melontarkan banyolan di panggung kecil dengan harapan mendapatkan tawa dari penonton.

Keberadaan stand up comedy di Indonesia juga bukan tanpa masalah. Tidak sedikit komika Indonesia yang tersandung kasus seperti ujaran kebencian dan isu SARA. Apalagi jika video stand up comedy tersebut sudah telanjur tersebar di YouTube dan menjadi cuplikan dalam konten dakwah, komika Indonesia dan penonton yang tertawa sudah jelas mendapatkan cap sebagai manusia yang tersesat.

Komika di Indonesia bisa diibaratkan seperti lagu Banda Neira, yang patah tumbuh yang hilang berganti. Tidak sedikit komika Indonesia yang dulu dielu-elukan, kini jarang tampil sebagai stand up comedian baik di TV ataupun di panggung besar.

Sebagian dari komika Indonesia yang jarang mendapatkan panggung, kebanyakan memilih karier sebagai konten kreator, penulis, sutradara, dan bahkan kembali pada profesinya sesuai disiplin ilmu. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia stand up comedy bukanlah pilihan karier, melainkan keterampilan yang bisa dipelajari untuk menunjang profesi yang lainnya.

Berikut ini adalah tantangan para komika Indonesia yang sudah telanjur memilih stand up comedy sebagai jalan ninjanya.

#1 Stand up comedy menuntut adanya kebaruan

Berbeda dengan musisi di mana dirinya masih bisa mengcover lagu orang lain dan kau akan terkenal. Seorang musisi yang membawakan lagu lama tentu masih akan tetap dielu-elukan oleh penggemarnya. Misalnya saja Ari lasso menggelar konser dengan personel Dewa 19, sudah pasti penonton akan menunggu penampilan Ari dengan lagu “Kangen” yang dikenal sebagai lagu sepanjang masa.

Sedangkan stand up comedy, merupakan seni yang menuntut kebaruan. Artinya seorang komika akan sulit membawakan materi lelucon atau jokes yang pernah ia bawakan di tempat yang sama dan dengan penonton yang sama pula.

Stand up comedy sendiri memiliki formula dasar set-up punchline. Di mana tugas seorang komika adalah mematahkan asumsi penonton sehingga menimbulkan efek keterkejutan yang dapat membuat tawa.

Baca Juga:

Komedi Norak di Tongkrongan yang Seharusnya Musnah dari Peradaban

Dari Sultan Sampai Luhut: Kiky Saputri Perlu Roasting Pejabat Ini

Selain itu, jika seorang komika ketahuan membawakan materi yang tertulis pada buku 1001 cara mati ketawa ala orang Jepang, bersiaplah untuk tersisih dari panggung stand up comedy. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi para komika selain tetap menyusun jokes dan mencoba membawakannya di panggung open mic.

Di sisi lain, komika baru berdatangan dari berbagai kalangan. Sudah pasti kedatangan komika baru ini akan menjadikan persaingan tersendiri di kalangan komika untuk mendapatkan Gig alias pertunjukkan yang dibayar.

Untuk itu, saya menyarankan kepada para komika untuk mempelajari keterampilan lain seperti menulis, akting, atau apa pun agar tetap survive di tengah gempuran komik baru yang lebih segar. Basic dari stand up comedy sendiri setidaknya menjadi modal bagi komika untuk merambah “dunia lain” selain panggung komedi tunggal.

#2 Stand up comedy adalah hiburan dengan segmentasi terbatas

Raditya Dika pernah mengatakan bahwa stand up comedy bukanlah komedi cerdas, melainkan komedi yang relevan.

Saya pernah liat komika cewek asli Wonosobo di mana ketika manggung ia menggunakan kata “elu-gue” dalam materinya dengan logat Wonosoboan. Alhasil bukan lucu yang didapatkan melainkan penyuluhan yang menjemukan. Selama 3 menit dirinya tampil, tidak ada riuh tawa dari kursi penonton. Padahal tugas utama seorang komika adalah melucu.

Saya juga pernah menonton comic pro sekelas Sammy @notaslimboy yang membawakan stand up comedy dengan durasi selama 1 jam. Namun, selama 40 menit saya dan sebagian besar penonton yang merupakan mahasiswa justru mengantuk saat blio membawakan materi tentang politik. Pecah tawa penonton baru muncul pada 5 menit terakhir saat Sammy menutup penampilannya dengan blues material alias materi porno.

#3 Pertunjukan stand up comedy membutuhkan venue dan crowd khusus

Tentu kita pernah melihat pertunjukan stand up comedy secara outdoor, di mana ada sebagian komika yang berhasil memecahkan tawa dan ada yang ngebom alias garing tanpa tawa sama sekali.

Untuk membuat pertunjukan komedi yang benar-benar profesional, ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi, salah satunya adalah venue. Di mana venue untuk pertunjukkan komedi tunggal ini adalah ruangan yang tertutup, bukan panggung terbuka seperti konser dangdut koplo di alun-alun.

Perihal venue ini tentu bukan tanpa alasan. Bayangkan saja seorang komika tampil secara outdoor dan saat itu ngepasi hujan deras. Hal ini tentu saja akan membuat komika yang tampil harus beradu suara dengan derasnya hujan dan para penonton akan lebih memilih mencari tempat yang teduh daripada fokus pada penampilan komika.

Tempat tertutup ini juga diharapkan dapat memantulkan suara tawa penonton, sehingga jalannya pertunjukkan akan menjadi lebih gerrr.

BACA JUGA 8 Komika Stand Up Comedy Indonesia di SUCI Kompas TV dengan Opening Paling Ikonis atau tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Februari 2021 oleh

Tags: komika Indonesiastand up comedy
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

Menurut Saya, Audisi SUCI Season IX Bak Pelamar Kerja Bertemu Orang Dalam terminal mojok.co

Menurut Saya, Audisi SUCI IX bak Pelamar Kerja Bertemu Orang Dalam

11 Januari 2021
Komedi Bukanlah Surat Izin untuk Bisa Mengatakan Apa Saja

Komedi Bukanlah Surat Izin untuk Bisa Mengatakan Apa Saja

23 Januari 2020
Wawancara Produser SUCI IX: Kompetisi Stand Up Comedy yang Terimbas Covid-19 terminal mojok.co

Wawancara Produser SUCI IX: Kompetisi Stand Up Comedy yang Terimbas Covid-19

30 Januari 2021

5 Rekomendasi Stand Up Comedy Special di Netflix yang Bikin Harimu Nggak Garing!

8 Mei 2021
Komedi Bukanlah Surat Izin untuk Bisa Mengatakan Apa Saja (Bagian 2)

Komedi Bukanlah Surat Izin untuk Bisa Mengatakan Apa Saja (Bagian 2)

1 Februari 2020
Komedi Norak di Tongkrongan yang Seharusnya Musnah dari Peradaban

Komedi Norak di Tongkrongan yang Seharusnya Musnah dari Peradaban

17 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.