• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Jadi Perempuan pada Dinasti Joseon Adalah Hal yang Paling Nggak Pengin Saya Alami

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
1 Maret 2021
A A
Jadi Wanita Dinasti Joseon Adalah Hal yang Paling Nggak Pengin Saya Alami terminal mojok.co

Jadi Wanita Dinasti Joseon Adalah Hal yang Paling Nggak Pengin Saya Alami terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah berakhirnya drama Korea Mr Queen, hidup saya jadi cukup hampa. Saya mencoba move on dengan nonton drakor lawas My Country yang juga bergenre saeguk. Sayangnya, drakor yang dibintangi oleh salah satu aktor favorit saya itu nggak berhasil bikin ketagihan. Pelarian saya satu-satunya ya hanya main Twitter. Lantas, secara nggak sengaja saya membaca tweet yang bikin saya agak ke-trigger. Cuitan yang dikirim lewat base menfess itu mengatakan bahwa pengirim (sender) ingin kembali ke era Dinasti Joseon karena katanya seru. Astaghfirullah.

Mohon maaf, nih, Mbak/Mas, justru Dinasti Joseon itu masa yang sangat sangat nggak aman, terutama bagi perempuan. Sebelumnya ada tulisan di Terminal Mojok yang mengulas Dinasti Silla yang lebih menghargai keberadaan perempuan dibandingkan Joseon. Saya sangat setuju. Peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di era Dinasti Joseon memang banyak diangkat ke layar kaca, tapi coba perhatikan perempuan-perempuan dalam drama itu. Adakah dari mereka yang bener-bener bahagia sebebas-bebasnya?

Waktu pertama kali membaca tweet tersebut, saya langsung membayangkan diri saya menjadi Jang Bong-hwan yang waktu bangun tidur tiba-tiba sudah menjadi perempuan Dinasti Joseon. Langsung saya tepis pikiran itu jauh-jauh karena blas nggak mau mengalami hal yang sama seperti Bong-hwan. Saya memang nggak pernah merasakan jadi penduduk era Kerajaan Joseon. Hanya berbekal dari banyaknya drama kolosal Korea yang pernah saya tonton dan beberapa jurnal ilmiah yang mencatat sejarah leluhur Korea, saya punya bayangan yang cukup mengenai apa yang terjadi di masa lampau.

#1 Ruang gerak perempuan sedikit, tapi kewajibannya sangat banyak

Dalam jurnal “Fertility and Childbirth among Royal Women in Nineteenth-Century Korea” yang ditulis oleh Kim Ji-young dari Seoul National University, kewajiban perempuan adalah berada di dalam rumah, tapi bukan sekadar leyeh-leyeh sambil nonton infotainment. Kewajiban ini meliputi keharusan mendidik anak dengan baik dan mengurus pekerjaan domestik. Perempuan juga dilarang buat bekerja di bidang politik dan kenegaraan.

Bahkan dalam beberapa klan dan tentu saja keluarga kerajaan, seorang perempuan diberikan beban untuk melahirkan anak laki-laki. Ini kembali lagi ke hukum bahwa perempuan nggak diberi kebebasan untuk melakukan perubahan di dunia luar. Sementara laki-laki, selain mewariskan nama keluarga, juga punya lebih banyak kemungkinan buat memiliki kekuasaan. Wanita yang berhasil memiliki banyak putra bakal lebih diakui di masyarakat dibanding wanita yang nggak punya putra sama sekali.

Perempuan Joseon juga harus bisa melakukan “pekerjaan feminin”, seperti merajut dan melukis. Kegiatan maskulin, seperti berkuda sangat jarang ditemukan. Pol-polan wanita pada masa itu bisa memanah, tapi jumlahnya pun nggak banyak karena perempuan diharuskan untuk bersikap anggun.

#2 Pakaian yang terlihat cantik tapi ribet

Melihat hanbok yang cantik dalam drama saeguk memang memanjakan mata. Sayangnya, memakai hanbok cukup menyesakkan karena pakaian yang harus dipakai berlapis-lapis jumlahnya. Memakai hanbok untuk pakaian sehari-hari saja tidak praktis, apalagi gaun pernikahan. Maka dari itu Bong-hwan bilang bahwa dia merasa sesak napas waktu di hari pernikahan karena memang segerah dan seberat itu pakaiannya.

Saya yang tinggal di masa modern ini lebih memilih buat kaosan dan pakai celana kulot kalau keluar rumah, sementara perempuan Dinasti Joseon harus banget pakai hanbok, mulai dari jeogori sampai chima yang sempurna. Pakaian yang lusuh akan membuat pemakainya dipandang sebelah mata, terutama bagi perempuan Joseon yang membawa nama besar keluarganya ketika keluar rumah.

#3 Politik yang kotor dan hukuman yang kejam

Di masa raja-raja masih berkuasa di tanah Joseon, hak asasi manusia belum dikenal secara luas. Fitnah dengan mudah dilontarkan dan mencari fakta nggak semudah hari ini. Zaman sekarang saja orang percaya apa yang mau mereka percayai, apalagi pada masa itu yang nggak ada alat perekam bukti untuk mendukung pernyataan seseorang.

Eksekusi bagi para penjahat pun sangatlah bengis. Jika seseorang terindikasi melakukan atau mendukung pemberontakan, kudeta, atau menghina raja, ia bakal merasakan hukuman yang sangat kejam. Dalam tahap penyelidikan, seperti yang bisa kita lihat di drama saeguk, tersangka bakal disiksa dengan dipukuli, dipecut, dan dianiaya dengan besi panas sampai mereka mengaku. Ada pula hukuman tersadis berupa pembasmian seluruh keluarga. Ngebayanginnya aja nggak kuat aku, Guys!

Bong-hwan yang berada dalam tubuh ratu pun terjebak di perseteruan antara dua klan. Ia membuat strategi untuk mengambil hati Ibu Suri Agung selaku tetua klan Andong Kim. Ketika Bong-hwan memilih untuk bersekutu dengan Cheoljong, langsung deh ia jadi target dua klan yang tiba-tiba baikan itu. Bong-hwan terpaksa mengikuti alur politik kotor yang dilakukan oleh klan bangsawan Poongyang Jo dan Andong Kim demi bertahan hidup.

#4 Nggak bisa bahasa Korea apalagi versi Zaman Joseon

Hidup di masa modern yang bebas banget ini bakal membuat saya bakal merasa stres karena terkekang oleh segala tuntutan yang banyak banget bagi seorang wanita di masa Dinasti Joseon. Mana di masa itu semua hurufnya memakai hanja, atau kalau agak beruntung kita bisa nemu hangeul jika time travel-nya ke masa setelah pemerintahan Raja Sejong. Namun, bangsawan pada masa itu umumnya harus sudah bisa menguasai hanja di luar kepala. Kalau saya bukannya hafal, yang ada nglotok, Cah!

Sejujurnya saya lumayan menguasai bahasa Korea, tapi bukan berarti saya bisa memakai kemampuan tersebut buat bercengkrama dengan masyarakat Joseon. Ketika mendengarkan percakapan di dalam drakor kolosal, saya merasa ada perbedaan antara bahasa Korea pada zaman dulu dan sekarang. Salah satunya adalah penggunaan honorifik yang cukup berbeda dari bahasa formal, untuk berbicara pada orang yang lebih tua atau lebih terhormat. Kalau saya, sih, nyerah karena belajar honorifik Korea di Duolingo aja banyak salahnya.

Sudahlah, daripada berandai-andai hidup sebagai orang Korea, di masa Joseon pula, lebih baik saya ngejalanin hidup saya dengan lebih baik saja. Lagipula, memang paling enak hidup di masa sekarang yang jauh lebih aman, hak asasi manusia sudah diakui, dan kemudahan ada dalam banyak hal.

BACA JUGA ‘Mr Queen’: Drama Dinasti Joseon yang Relatable dengan Kondisi Saat Ini dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Maret 2021 oleh

Tags: dinasti joseonkoreaPerempuan

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Lulusan Sosiologi. Sering disangka mahasiswa Bahasa Korea. Pernah menang random play dance dan meme K-Pop.

ArtikelTerkait

5 Kebiasaan Tak Disadari Perempuan yang Bisa Bikin Keputihan Terminal Mojok

5 Kebiasaan Tak Disadari Perempuan yang Bisa Bikin Keputihan

27 Januari 2023
Viral Konten TikTok Ibu Kasih Bayi Kopi Good Day, Bukti Jadi Ibu Rumah Tangga Tetap Harus Berpendidikan Tinggi Terminal Mojok

Viral Konten TikTok Ibu Kasih Bayi Kopi Good Day, Bukti Jadi Ibu Rumah Tangga Tetap Harus Berpendidikan Tinggi

24 Januari 2023
7 Aktor dan Aktris Korea Underrated yang Layak Dapat Perhatian Terminal Mojok

7 Aktor dan Aktris Korea Underrated yang Layak Dapat Perhatian

20 Januari 2023
5 Kesalahan Perempuan Saat Memakai Lipstik Terminal Mojok

5 Kesalahan yang Biasa Dilakukan Perempuan Saat Memakai Lipstik

16 Januari 2023
5 Lingerie Lokal Berkualitas yang Bisa Dibeli secara Online Terminal Mojok

5 Lingerie Lokal Berkualitas yang Bisa Dibeli secara Online

29 Desember 2022
Tips Aman Solo Traveling untuk Perempuan Terminal Mojok

Tips Aman Solo Traveling untuk Perempuan

14 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Suka Duka Pakai Helm VOG Extream, Si Helm Murah dan Anti Maling terminal mojok.co

Suka Duka Pakai Helm VOG Extream, Si Helm Murah dan Anti Maling

4 Alasan Saya Pilih Nonton Bola dengan Komentator Bahasa Arab terminal mojok.co

4 Alasan Saya Pilih Nonton Bola dengan Komentator Bahasa Arab

4 Jenis Responden Nyeleneh yang Dijumpai Petugas Survei BPS Terminal Mojok

4 Jenis Responden Nyeleneh yang Dijumpai Petugas Survei BPS



Terpopuler Sepekan

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok
Kuliner

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

oleh Tiara Uci
25 Januari 2023

Tobat, klean.

Baca selengkapnya
Derita Tinggal di Pertashop- Sebuah Warisan yang Meresahkan (Foto milik penulis)

Derita Tinggal di Pertashop: Bisnis Warisan yang Meresahkan

24 Januari 2023
Olahraga Lari Adalah Olahraga Murah, Murah Pala Bapak Kau

Olahraga Lari Adalah Olahraga Murah, Murah Pala Bapak Kau

19 Januari 2023
Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja Selama 10 Tahun Terakhir

Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja Selama 10 Tahun Terakhir

24 Januari 2023
Dosa Bengkel Terkenal di Indonesia Memanfaatkan Ketidaktahuan Pelanggan (Unsplash)

Dosa Bengkel Terkenal di Indonesia Memanfaatkan Ketidaktahuan Pelanggan

23 Januari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .