• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Iya, Iya, Ideologi Fashionmu Itu Local Pride, tapi Jangan Cuma karena Nggak Ada Duit

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
3 Februari 2021
A A
Iya, Iya, Ideologi Fashionmu Itu Local Pride, tapi Jangan Cuma karena Nggak Ada Duit terminal mojok.co

Iya, Iya, Ideologi Fashionmu Itu Local Pride, tapi Jangan Cuma karena Nggak Ada Duit terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sekitar pertengahan Mei 2020, saya sedang gabut dan memutuskan nonton YouTube. Tak tahu bagaimana ceritanya, algoritma YouTube mengarahkan saya pada sebuah channel ajaib. Mundut Mustofa, channel yang berisi konten fashion dan review produk. Pada mulanya saya bingung, ngapain ada banyak remaja tanggung ngumpul di sebuah taman? Saya mulai mengerti saat si empunya channel mulai mewawancarai anak-anak itu.

Jika Anda tahu jargon dari konten, “Berapa harga outfit, Lo?” Bang Mundut juga melakukan hal serupa. Di akun lain, jumlah harga outfit para narasumber ajib-ajib sekali, sampai ada yang menyentuh angka 1 miliar. Di video Bang Mundut, harga outfit narasumbernya berkisar di ratusan hingga beberapa juta. Buat saya, harga outfit di channel Bang Mundut saja sudah berlebihan mahalnya. Maklum, saya regu mas-mas setil kaos polos online.

Komen kejam dan kadang lucu, menghiasi video-video Bang Mundut. Mulai dari bahas komuk dan mengarah ke rasisme, jahat-jahat banget netizenku ini. Yang patut digaris bawahi dalam konten Bang Mundut, dia seorang pria berideologi local pride garis keras. Jika ada produk luar negeri yang dikenakan, Bang Mundut tak mau memasukkannya ke video. Cintailah produk-produk Indonesia, kalau kata Eyang Titik Puspa.

Bang Mundut hanya satu dari sekian banyak manusia yang mengagungkan gerakan local pride. Beberapa tahun ke belakang, para pemuda pemudi Indonesia mulai beralih ke produk dalam negeri, khususnya produk penunjang penampilan biar setil, alias produk fashion. Dengan membeli barang local, secara tidak langsung membantu perekonomian dalam negeri. Para produsen juga jadi makin gila-gilaan dalam berinovasi dan naikin harga. Memang, harga barang jadi naik, jauh banget dari harga sebelum “local pride” merajalela.

Contohnya, dulu sepatu Kodachi jarang anak muda mau pakai. Sekarang hampir bisa ditemui di mana pun anak muda yang mengenakan Kodachi. Saya pakai Kodachi, Warrior, dan Dallas dari SMK, zaman di mana harganya masih Rp70 ribuan, sekarang sudah Rp100 ribuan. Itu masih kenaikan wajar, bahkan banyak sekali brand lokal yang menaikan harganya sampai tiga kali lipat. Gila, gerakan local pride benar-benar mengubah skena pasar dan persaingan harga.

Namun, dari banyaknya manusia penganut local pride, masih saja saya temui pelaku local pride yang masih tipu-tipu. Tipu-tipu di sini adalah tak tulus. Katakanlah manusia yang masih suka ngomong, “Nggak ada duit buat beli Adidas, beli Kodachi aja,” terus dikasih hashtag local pride. Dari situ kita tahu, dia sebenarnya nggak suka Kodachi, tapi terpaksa beli karena mau beli Adidas nggak punya duit.

Lantaran itu juga yang terjadi pada kawan-kawanku yang budiman. Pas beli produk lokal, berdalih cinta lokal. Pas gaji naik, ganti produk luar. Padahal waktu pakai produk lokal ngomong gini, “Bahan bagus banget, awet, nggak gampang rusak, harga juga nggak mahal, produk luar mah lewat.” Tiap upload foto OOTD, selalu ada hashtag local pride, di-repost akun fashion, dan seneng banget. Terus pas udah ganti produk luar ngomongnya beda lagi, “Harganya mahal lho ini, awet, bahan lebih bagus daripada bikinan dalam negeri.” Rasanya pengin tak pites mbun-mbunane.

Banyak juga yang menggunakan quote, “Cintailah karya anak bangsa”. Banyak produk dan karya yang sering dibungkus dengan label “karya anak bangsa” agar laku dan dihargai. Padahal, karya dan produk yang bagus ya bagus saja, tak perlu embel-embel apa pun. Para produsen baru yang menggunakan label local pride, kini tak terhitung jumlahnya. Banyak yang berkualitas baik dan layak disebut karya anak bangsa, tapi banyak juga yang sekadar bikin cepat dan memaksa untuk dibeli atas dasar karya anak bangsa. Kalau tak laku, ngomong ke orang-orang, “Dasar nggak cinta karya anak bangsa!” marai tobat.

Pelaku local pride, baik konsumen maupun produsen, banyak yang tak setil melakukan gerakan ini. Yang harus dipahami konsumen, gerakan ini muncul bukan karena dirimu tak ada duit. Gerakan ini ditujukan untuk membuat para muda-mudi lebih banyak memperhatikan produk dan karya anak bangsa, lebih mencintai, lebih mengenal karya yang bagus, dan menjalankan ekonomi dalam negeri.

Buat para produsen juga jangan ngasal. Masa karena sedang ngetren, harganya naik nggak karuan. Belum lagi yang bikin produk ngawur dan tetap dijual mahal, cuma karena pakai label “local pride”.

Pada akhirnya, local pride bukan sekadar jargon semata, tapi diharapkan mampu mengubah pandangan masyarakat tentang produk dalam negeri. Bahwa di negara kita, banyak produk berkualitas baik dan asli karya anak bangsa. Pokoknya tetap setil dengan produk lokal.

BACA JUGA Sepatu Rakyat Itu Bukan Compass, tapi Kodachi dan tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Februari 2021 oleh

Tags: fashionlocal pride

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Best Wok Mi Instan yang (Katanya) Lebih Enak daripada Indomie Terminal Mojok

Best Wok: Mi Instan yang (Katanya) Lebih Enak daripada Indomie

3 Oktober 2022
3 Rahasia yang Bikin Uniqlo Sukses di Industri Fashion

3 Rahasia yang Bikin Uniqlo Sukses di Industri Fashion

11 Juni 2022
Apa Iya Upah Penjahit di Dunia Fesyen Itu Ngenes?

Apa Iya Upah Penjahit di Dunia Fesyen Itu Ngenes?

2 April 2022
memilih celana jeans sesuai bentuk tubuh terminal mojok

Saku Kecil Celana Jeans Itu Nggak Ada Gunanya, Mending Dihilangkan Saja!

21 September 2021
joel idn restu baru tips memilih baju bayi yang bagus merek baju bayi baru lahir yang bagus review terminal mojok.co

Joel Berbagi Tips Memilih Baju Bayi yang Bagus, Membeli Kado Jadi Sangat Menyenangkan

24 Juli 2021
Kemeja Flanel Adalah Pilihan Fesyen yang Relevan di Setiap Era dan Acara terminal mojok.co

Kemeja Flanel Adalah Pilihan Fesyen yang Relevan di Setiap Era dan Acara

13 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Ada Beberapa Alasan bahwa Gabi Braun Memang Layak untuk Dibenci terminal mojok.co

Gabi Braun Memang Layak untuk Dibenci

Kampung Saya Adalah Komunitas Melayu yang Percaya Reinkarnasi terminal mojok.co

Kampung Saya Adalah Komunitas Melayu yang Percaya Reinkarnasi

Rekomendasi Lokasi Geger Gedhen di Jogja selain Rumah Sakit Sardjito terminal mojok.co

Rekomendasi Lokasi Geger Gedhen di Jogja selain Rumah Sakit Sardjito



Terpopuler Sepekan

4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock
Gadget

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

oleh Muhammad Arif Prayoga
4 Februari 2023

Kok bisa harga-harganya beda?

Baca selengkapnya
5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Februari 2023
Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

3 Februari 2023
Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang Terminal Mojok

Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang

5 Februari 2023
4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

5 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!