Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Ironi Knalpot Brong: Niatnya Edgy, tapi Bikin Kuping Nggak Berfungsi

Taufik oleh Taufik
29 Juni 2022
A A
Ironi Knalpot Brong: Niatnya Edgy, tapi Bikin Kuping Nggak Berfungsi jogja

Ironi Knalpot Brong: Niatnya Edgy, tapi Bikin Kuping Nggak Berfungsi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ironi knalpot brong: niatnya edgy, berakhir dengan kuping tak berfungsi

Teman saya dulu pas SMA pernah nyeletuk begini, “Sudah bagus-bagus orang Jepang membikin motor, masuk Indonesia, dimodif biar bagus, eh malah nggak punya kap dan cempreng suaranya.”

Wah, mashok.

Ini berangkat dari kekesalan teman SMA saya tadi yang setiap hari melihat teman-teman lain sering sekali “merusak” bodi motornya hingga terlihat hanya rangka dan kabelnya saja, padahal itu motor baru. Belum lagi kegiatan lain macam mencopot knalpot motor agar suaranya bisa terdengar dari jarak dua kilometer.

Saat itu, saya adalah salah satu dari sekian orang yang juga merasa terganggu dengan dua kegiatan nirmanfaat yang bahkan sering juga dilakukan oleh guru-guru saya di SMA tersebut. Julid adalah senjata kami satu-satunya. Selain karena tidak punya motor, kami juga bukan orang yang merasa cukup berani untuk meminta teman-teman kami untuk melakukan hal yang “biasa saja” kepada motor mereka.

Siapa nyana, hal yang dulu saya anggap sebagai hal norak dan penuh dengan sebuah kesia-siaan itu, nyatanya di kota besar justru dilakukan secara masif. Di sana-sini orang memodif motornya agar terlihat ceper, terlihat warna-warni sampai yang paling ekstrem, terlihat mesin dan rangkanya saja. Yang bikin kaget, modif bodi motor ini ada kontesnya yang bahkan diikuti oleh presiden. Maksudnya bukan presiden memodif bodi motor untuk ikut kontes, hanya sebagai penikmat. Ada yang tampilan hasil modifnya nyantol, langsung beli.

Namun, ada hal yang lebih bikin saya jengkel ketimbang modif bodi motor, yaitu knalpot brong. Serius, saya nggak bisa dan nggak akan bisa paham dengan modif motor jenis ini. Motor udah enak-enak suaranya, kok ya dibikin berisik?

Kalau alasannya demi performa, kok saya nggak yakin ya. Padahal banyak motor mereka yang emang dibikin untuk berkendara di perkotaan. Contoh, motor matic. Lha, motor matic ngapain dikasih knalpot kek gitu?

Baca Juga:

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

Pengendara Motor yang Menyalakan Lampu Hazard dan Kebut-kebutan di Jalan Raya Itu Punya Masalah Apa sih?

Lagian kalian ngomongin performa kendaraan di daerah perkotaan yang jelas-jelas macet. Omongan Tony Blank jadi terlihat masuk akal setelah mendengar ini.

Mari kita mulai pembahasan dengan fakta bahwa suara knalpot brong begitu mengganggu. Orang yang tidak terbiasa mendengar hal-hal aneh macam knalpot brong itu menjadi pusing kepala seketika. Knalpot brong ini juga cukup mengganggu ketika pemotor melintas di gang-gang rumah, di lokasi yang tertutup, dan lokasi-lokasi lain yang sejenis.

Serius, kerasnya suara knalpot brong ini jenis gangguan yang nggak bisa ditolerir. Suaranya nggak indah, bikin kaget, nggak bisa dinikmati, malah bikin pusing dan bete. Dan poin selanjutnya, adalah yang paling penting.

Selain nggak ada estetiknya sama sekali, knalpot brong ini memunculkan masalah yang serius: kerusakan pendengaran permanen.

Pendengaran normal manusia menangkap intensitas suara pada kisaran desibel (kebisingan) tertentu. Suara pada kisaran desibel 30 hingga 50 adalah intensitas suara aman untuk telinga manusia. Ini seperti mendengarkan orang bercakap-cakap, suara alam, suara angin, dan suara lainnya yang tidak memekakkan.

Di intensitas suara yang lebih tinggi misalnya, ada pada kisaran 70 ke atas, adalah intensitas suara dengan kebisingan mulai membuat telinga kesakitan. Pada intensitas kebisingan 70 hingga 90 ini, setara dengan suara vacuum cleaner atau pada kondisi lalu lintas ramai. Untuk intensitas mulai dari 90 desibel, adalah motor. Tentu saja motor dengan knalpot yang standar.

Maka bisa kita simpulkan bahwa suara knalpot brong akan ada di angka kebisingan di atas 90 desibel. Mungkin di angka 95, 100, atau bahkan bisa saja di angka 120 desibel yang dalam hal ini setara dengan sirene.

Sesekali mendengar suara knalpot bising, mungkin telinga masih bisa “menahan”. Namun, dalam jangka panjang, telinga bakal menyerah. Dilansir dari hallosehat.com, mendengarkan suara terlalu keras (kisaran 90 desibel ke atas) dalam intensitas waktu tertentu akan menyebabkan gangguan pendengaran secara permanen. Dan bahayanya, kerusakan pendengaran akibat mendengarkan suara yang tidak sehat macam knalpot brong ini tidak bisa disembuhkan.

Dan ya, bisa jadi akhirnya malah menjadi ironi. Niat pasang knalpot brong agar jadi (((keren))) dan edgy, tapi kupingnya jadi nggak berfungsi. Top 10 anime betrayal bangetz.

Penulis: Taufik
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mencoba Husnuzan kepada Pengguna Knalpot Racing

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2022 oleh

Tags: gangguan kesehatanknalpot brongPengendara Motorpolusi suara
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

Menjaga Kualitas Shockbreaker dengan Meminimalisir Penggunaan Standar Samping terminal mojok.co

Jenis Pengendara Kendaraan Bermotor di Jalanan Jogja

3 Agustus 2019
Jalan Raya Kaliori-Patikraja Banyumas, Musuh Nomor Satu Pengendara Roda Dua

Jalan Raya Kaliori-Patikraja Banyumas, Musuh Nomor Satu Pengendara Roda Dua

5 April 2024
Pengendara Motor Matic Knalpot Brong, Jenis Pengendara yang Paling Menyebalkan dan Wajib Dihujat!

Pengendara Motor Matic Knalpot Brong, Jenis Pengendara yang Paling Menyebalkan dan Wajib Dihujat!

18 November 2023
Poncol Semarang, Daerah Penghasil Gondes yang Nggak Kalah dari Bantul Jogja

Poncol Semarang, Daerah Penghasil Gondes yang Nggak Kalah dari Bantul Jogja

2 Februari 2024
pedestrian

Gugatan Seorang Pedestrian Kepada Pengendara Motor yang Sembrono

16 Juni 2019
5 Rezeki Tak Terduga bagi Pengendara Motor di Perjalanan Terminal Mojok

5 Rezeki Tak Terduga bagi Pengendara Motor di Perjalanan

3 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.