ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ini Loh Alasan Kos yang Temboknya Hijau Harga Sewanya Lebih Murah!

Dini N. Rizeki oleh Dini N. Rizeki
8 Maret 2020
A A
Ini Loh Alasan Kos yang Temboknya Hijau Harga Sewanya Lebih Murah!
Share on FacebookShare on Twitter

Sebuah pertanyaan dari seorang sahabat muncul saat kami ngopi beberapa waktu yang lalu, “Kenapa ya kos-kosan atau kontrakan yang murah gitu cat temboknya selalu warna ijo?”

Hmmm, benar juga. Saya jadi teringat momen saat mencari rumah kontrakan di Bogor. Beberapa rumah dengan harga sewa yang agak miring memang cenderung memakai warna hijau di temboknya. Begitu pula saat membantu suami mencari kos yang dekat dengan tempat kerjanya di Surabaya. Lagi-lagi hijau. Herannya lagi, kenapa saya baru sadar sekarang, ya?

Kemarin seorang teman menanyakan hal yang sama tapi kali ini dalam cuitannya di Twitter. Lagi-lagi saya tertawa. Apalagi kemudian teman saya itu menghubung-hubungkan tembok hijau kos-kosan ini dengan ava berlatar hijau yang kapan hari sempat jadi tren dipakai para pengguna Twitter.

Saya mencoba sok-sokan menyelidiki hal ini. Berpikir dari hal yang paling sederhana saja dulu lalu ternyata ada beberapa rumusan yang bisa saya simpulkan.

Pertama, cat warna hijau terang seperti ini ternyata dijual kiloan di beberapa toko cat dan toko bahan bangunan. Sebenarnya bukan cuma warna hijau sih, tapi ada juga warna-warna terang lainnya. Seperti merah muda terang, kuning terang, oren terang, ya pokoknya yang terang-terang deh.

Nah, karena dijual per kilogram, otomatis harganya lebih terjangkau dan bisa dibeli sesuai kuantitas kebutuhan pemakaian saja. Tidak perlu beli cat dengan kemasan kaleng yang biasanya bermerk dan dijual dengan harga agak tinggi. Ini tentu masuk akal bila dihubungkan dengan hitung-hitungan pemilik kos-kosan atau kontrakan yang ingin keluar modal minimal tapi dapat untung maksimal?

Kedua, warna terang terutama hijau mungkin bisa dijadikan sebagai penarik perhatian para calon penyewa kamar kos atau kontrakan. Karena kinclong dan gampang dikenali juga. Jadi kalau ada orang yang bertanya di mana tempat tinggal kita tinggal jawab saja, “Itu tuh yang catnya warna hijau.”

Ketiga, bisa jadi para pemilik kos atau kontrakan ini justru seseorang yang cerdas dan sangat memikirkan kenyamanan para penyewanya nanti. Kita tahu di beberapa media sering ada informasi yang berkata bahwa warna cat yang kita pilih untuk tempat tinggal akan sangat memengaruhi keseharian kita. Mungkin si pemiliknya percaya akan hal ini.

Kalau saya baca-baca, konon katanya warna hijau itu bisa membuat seseorang merasa nyaman, karena hijau punya efek menenangkan saraf, memininalisir mata lelah, dan bisa membuat kita merasa sehat. Warna hijau juga dipercaya bisa membuat energi tubuh kita menjadi stabil, mengurangi emosi negatif pada diri kita, bahkan bisa menghilangkan rasa lelah secara perlahan.

Kalau memang perkiraan saya ini benar, berarti sebetulnya para pemilik kos ini punya maksud yang sangat baik dengan memilih hijau sebagai warna utama ruangan. Intinya, supaya kita yang menyewa dapat merasa nyaman dan betah untuk tinggal di sana. Tentu saja dampaknya kita jadi nggak berpikir untuk pindah-pindah.

Tapi masalahnya kalau pikiran semacam ini berlaku ke semua pemilik kos dan kontrakan di seluruh penjuru negeri. Akhirnya cat warna hijau ini jadi semacam template nggak resmi sebuah kamar kos atau kontrakan yang harga sewanya kemungkinan besar amat sangat terjangkau. Apalagi kalau ternyata lokasinya memang nyelip-nyelip di gang kecil atau perkampungan.

Lantas, kenapa kamar kos atau kontrakan yang biaya sewanya mahal itu tidak pakai cat warna hijau untuk temboknya? Mari kita berhusnuzan berjamaah, Gaes. Barangkali saja pemiliknya kurang care dengan pemilihan warna tembok dan lebih memikirkan fasilitas lainnya seperti spring bed bermerek, kulkas mini, atau AC dua PK. Mereka pikir penyewa akan betah dengan fasilitas semacam ini. Hehehe, mereka belum tahu saja the powes of tembok bercat hijau.

Ngomong-ngomong, kamar kos kalian catnya warna apa?

BACA JUGA Rasanya Ngontrak Bareng Anak Indigo: Sering Mendadak Horor atau tulisan Dini N. Rizeki lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Maret 2020 oleh

Tags: kontrakankoskos hijau
Dini N. Rizeki

Dini N. Rizeki

Seorang yang menulis supaya tetap waras.

ArtikelTerkait

Pengalaman Saya sebagai “Anak Baik-baik” Tinggal di Kos LV Jogja yang Penuh Drama Mojok.co

Pengalaman Saya sebagai “Anak Baik-baik” Tinggal di Kos LV Jogja yang Penuh Drama

23 Maret 2025
Problematika Kulkas Bersama Kos Mahasiswa: Nggak Mencerminkan “Mahasiswa”

Problematika Kulkas Bersama Kos Mahasiswa: Nggak Mencerminkan “Mahasiswa”

3 Juni 2023
6 Hal Nggak Enaknya Punya Dapur Bersama di Kos

6 Hal Nggak Enaknya Punya Dapur Bersama di Kos

15 Juni 2023
ngekos bareng itu nggak enak mojok

Ngekos Bareng Itu Banyak Nggak Enaknya

21 November 2020
5 Kelemahan Tinggal di Kos Putri yang Jarang Disadari Banyak Orang Mojok.co

5 Kelemahan Tinggal di Kos Putri yang Jarang Disadari Banyak Orang

3 April 2025
4 Hal yang Sebaiknya Dipertimbangkan Perempuan sebelum Memutuskan Tinggal di Kos Campur Mojok.co

4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Perempuan Sebelum Tinggal di Kos Campur

8 April 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Dear Rama Sugianto, Tidak Perlu Lucu untuk Jadi Komentator Sepak Bola, bundesliga

Dear Rama Sugianto, Tidak Perlu Lucu untuk Jadi Komentator Sepak Bola

Mengutip Media Sosial Tanpa Izin Itu Hukumnya Makruh jurnalistik etika jurnalisme wartawan terminal mojok.co

Klarifikasi Saya Soal Dugaan Memberdayakan Tuyul untuk Menulis di Terminal Mojok

Karcis Parkir: Benda Mungil yang Kalau Hilang Bisa Bikin Melarat Mendadak

Karcis Parkir: Benda Mungil yang Kalau Hilang Bisa Bikin Melarat Mendadak

Terpopuler Sepekan

5 Jajanan Anak Indomaret yang Bikin Anak Merengek, Kinder Joy Bukan Satu-satunya! alfamart

Orang Kerja di Indomaret dan Alfamart Tidak Pantes Dihina, Justru Mereka Sebenar-benarnya Pejuang!

12 Juni 2025
Pengalaman Pertama Mencoba Bus Trans Jatim Bangkalan-Surabaya, Bikin Saya Kapok dan Mikir Ulang kalau Mau Naik Lagi

Stop Meromantisasi Bus Trans Jatim, Nyatanya Naik Bus Ini Menguji Adrenalin!

9 Juni 2025
Pantai Depok Makin Mahal padahal Jadi Tempat Terbaik Menyantap Seafood di Jogja

Pantai Depok Makin Mahal padahal Jadi Tempat Terbaik Menyantap Seafood di Jogja

10 Juni 2025
Nongkrong Masih Dianggap Tabu di Sragen, Nasib Kafe di Sana Kian Suram  Mojok.co

Nongkrong Masih Dianggap Tabu di Sragen, Nasib Kafe di Sana Kian Suram 

7 Juni 2025
Purwokerto, Kota Kecil Rasa Jakarta: Semakin Mahal dan Kekinian padahal Dompet Warganya Pas-pasan

Kelam di Balik Gemerlap Purwokerto: Upah Pekerja di Bawah UMR, Lembur pun Tak Dibayar dengan 1001 Alasan

12 Juni 2025
Pertama Kali Naik Bus Bagong ke Malang Jadi Pengalaman Paling “Membagongkan” dalam Hidup Mojok.co

Pertama Kali Naik Bus Bagong ke Malang Jadi Pengalaman Paling “Membagongkan” dalam Hidup

9 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Bukan Janji, Tapi Jalan : 100 Hari Pertama Masa Kepemimpinaan Wali Kota Solo
  • 14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran
  • Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan
  • Pengalaman Pertama Orang Klaten Naik KRL Jogja-Solo, Sok-sokan Berujung Malu karena Tak Paham Kursi Prioritas dan Salah Turun Stasiun
  • Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo
  • Menyaksikan Kegilaan Sopir Harapan Jaya dan Bus Bagong dari Dalam Bus, Menjadi Saksi Kehidupan Bus yang Selalu Dianggap Biang Masalah Jalanan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.