Khong Guan, jajanan yang jadi icon saat Lebaran ini baru saja bikin iklan ala anime Jepang.
Beberapa bulan belakangan ini tampaknya iklan-iklan di Indonesia mulai menghembuskan nafas baru. Ada tren iklan yang menggunakan animasi kartun ala film-film anime Jepang. Sebut saja Pocari Sweat yang mengawali tren ini dengan merilis iklan bertajuk “Bintang SMA”. Lalu disusul dengan Go-Jek yang juga menggunakan anime sebagai iklannya. Dan yang terbaru adalah iklan tepung bumbu Sasa yang membuat iklan dengan visual art yang ciamik ala anime karya Makoto Shinkai.
Seolah tak ingin kalah dengan iklan Sasa, Khong Guan, sang biskuit legendaris andalan semua orang Indonesia, pada tanggal 19 Mei 2020 juga merilis iklan dengan animasi ala anime Jepang di channel YouTube mereka. Meskipun iklan Khong Guan menggunakan visual berupa animasi, nuansa Idul Fitri ala Indonesia tetap disajikan dalam iklannya.
Khong Guan memberi judul “Sebuah Kenangan Manis” untuk iklan berdurasi 1.21 menit itu. Dengan narasi yang membuat saya baper karena mengungkit tentang masa lalu dan kenangan yang indah. Iklan tersebut menyoroti fenomena Lebaran tahun ini yang harus dilalui jauh dari keluarga, tapi hal tersebut tidak serta merta memutus silaturahmi.
Bagi saya yang cengeng, iklan ini cukup membuat saya terharu. Bagaimana tidak? Penggunaan warna-warna cerah nan nyaman di mata dalam gambarnya, diiringi dengan latar musik yang halus dan adem, serta narasi yang diucapkan seolah bersatu dengan kompak membawa penonton untuk menghayati iklan tersebut, sangat bagus dan bermakna bagi saya pribadi.
Iklan Khong Guan dengan nuansa anime ini merupakan sebuah bukti bahwa iklan-iklan seperti ini memang sedang naik daun. Hal ini juga membuktikan bahwa belakangan ini produk-produk Indonesia ingin mendobrak stereotip iklan di pasaran. Tanpa perlu menampilkan artis-artis yang tampan dan cantik untuk membuat sebuah iklan yang bagus.
Kemampuan animator-animator Indonesia juga sangat mumpuni jika melihat hasil dari iklan Khong Guan serta iklan-iklan pendahulunya tersebut. Saya optimis bahwa kelak Indonesia juga bisa memiliki film anime secantik karya Makoto Shinkai atau Studio Ghibli, melihat hasil dari iklan-iklan yang telah ditayangkan.
Apakah dengan Khong Guan menggunakan anime sebagai iklannya, lantas ciri khasnya akan hilang? Tentu saja tidak. Pasalnya, para animator dan sutradaranya adalah orang Indonesia, dan ini juga merupakan produk asli Indonesia. Tentu ia tetap akan menampilkan ciri khas Khong Guan dengan kaleng merah, dan sebuah potret keluarga yang tampak bahagia meskipun bapaknya tidak ikutan makan biskuit. Namun, tetap dengan gambar yang indah ala anime Jepang.
Dengan banyaknya produk-produk yang menggunakan kartun sebagai iklannya seperti ini, pasti ada saja yang mencibir. Menurut mereka, iklan-iklan tersebut hanya meniru anime khas Jepang yang selama ini dinikmati para wibu. Saya sih cuma bisa geleng-geleng kepala jika masih ada orang seperti itu yang bahkan tidak mengapresiasi sebuah karya anak bangsa.
Memangnya kenapa jika mirip anime? Memangnya kartun hanya boleh dibuat oleh orang Jepang? Tentu tidak, kan? Justru iklan-iklan dengan gaya baru ini membuktikan bahwa Indonesia mampu membuat sebuah animasi sekelas anime Jepang. Hal yang belum tentu bisa dilakukan oleh para pencibir tersebut.
Untuk pihak Khong Guan, jujur saya sangat salut mereka terpikirkan ide ini. Biskuit yang selama ini hanya dinilai sebagai sebuah biskuit jadul yang biasa dijumpai saat Lebaran, rupanya mampu menghadirkan sesuatu yang baru dan kekinian.
Bagi saya, Khong Guan adalah biskuit yang konsisten terhadap rasa dan penampilannya, sejak puluhan tahun yang lalu hingga sekarang konon rasanya tidak berubah. Sebuah nilai tambah bahwa produk ini bisa tetap bertahan tanpa tergerus zaman, bahkan bisa mengikuti perkembangan masa.
Sekali lagi di tulisan kali ini, saya hanya ingin memuji Khong Guan yang telah berhasil membuat saya terpana dengan iklannya. Selamat Khong Guan, meskipun biskuit jadul tapi kamu tetap bisa eksis sampai sekarang bahkan bisa membuat sebuah iklan yang indah.
Dan untuk menikmati vibes-nya, saya menulis ini sembari ngemil biskuit Khong Guan yang sebenarnya disediakan ibu saya untuk Lebaran. Semoga ke depannya kaleng-kaleng Khong Guan (tapi bukan berisi rengginang) selalu tersaji di rumah-rumah untuk menemani momen lebaran kita.
BACA JUGA Badai Kritik karena Iklan yang Bikin Cringe di Drama The King: Eternal Monarch atau tulisan Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.