• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Dragonball Evolution dan Argumen Usang Lainnya dalam Membahas Live Action Manga

Muhammad Sabilurrosyad oleh Muhammad Sabilurrosyad
12 November 2021
A A
Dragonball Evolution
Share on FacebookShare on Twitter

Netflix baru-baru ini mengumumkan deretan cast dari serial live action One Piece. Secara pribadi, saya menyukai deretan pemeran yang sudah diperkenalkan karena elemen comic accurate-nya. Ya iya dong, apalagi yang bisa dinilai dari pengenalan cast selain dari masalah tampilan karakternya? Tapi, ragam respon yang muncul ternyata tidak semua sepemikiran dengan saya. Masih ada beberapa nada sumbang menyuarakan keskeptisannya pada live action manga/anime yang sayangnya, argumennya cuma gitu-gitu doang.

Argumen yang paling sering terdengar adalah cemoohan atau ketakutan akan terjadinya kembali tragedi adaptasi film Dragonball Evolution. Saking seringnya dipake jadi argumen andalan, saya sampai enek sendiri dan menyangka orang-orang ini sudah ignorant dan tidak paham dengan apa yang sedang dia ucapkan.

Memang benar, Dragonball Evolution meninggalkan trauma yang besar bagi pecinta manga dan anime. Film itu tidak membawa aspek apa pun dari sumber materialnya selain nama-nama karakter yang jadi tempelan. Semenjak itu, rasanya sulit sekali punya keyakinan bahwa media manga dan anime yang memiliki dunia yang luas serta desain karakter yang komikal bakal bisa dieksekusi dengan baik dalam media film. Kalau argumen ini dipakai 10 tahun yang lalu sebagai senjata ungkapan ekspresi skeptis, maka hal ini masih relevan.

Sayangnya, kini argumen tersebut sudah usang. Pasalnya, sejak saat itu, sudah ada beberapa live action manga yang dianggap berhasil. Seperti Rurouni Kenshin yang dipakai sebagai representasi keberhasilan live action, hingga keberhasilan Hollywood menggarap Alita dan Edge of Tomorrow yang dibintangi Tom Cruise. Sehingga, rasanya udah nggak relevan lagi untuk membawa film terkutuk satu itu ke pembahasan. Udah ketinggalan jaman dan ada referensi yang lebih baru loh, sekalipun untuk merujuk contoh proyek yang gagal.

Bukannya apa-apa, meskipun film Goku-nya Amerika ini pantas dihukum untuk diingat sebagai kegagalan dan penghinaan, tapi film tersebut menghasilkan argumen-argumen yang seterusnya sering dipakai untuk mengkritik proyek live action. Mau relevan atau nggak, pokoknya sikat rata aja. Apa saja itu?

Ketidakpercayaan pada Hollywood

Masih banyak yang skeptis, live action manga dieksekusi oleh Hollywood tidak akan berhasil. Sebenarnya wajar, mengingat ada banyak judul yang gagal. Selain Dragonball Evolution, ada judul-judul yang dianggap gagal seperti Ghost In The Shell dan Death Note (Netflix). Sekalipun ada yang sukses, itu pun bukan dari judul manga shounen populer, seperti Alita dan Edge of Tomorrow.

Track recordnya masih terbilang buruk sih, tapi tidak seharusnya menjadikan track record sebagai vonis kepastian proyek kedepannya bakal gagal dong.

Orang-orang yang memakai intisari argumen ini pun bagi saya adalah orang-orang ignorant. Pasalnya, tentang dari mana pihak yang memproduksi bukanlah suatu jaminan. Seolah-olah tutup mata dengan proyek live action Jepang yang juga tak kalah hinanya. Ehem, Attack on Titan.

Isu whitewashing dan rasial

Semenjak ramainya isu whitewashing (menempatkan aktor kulit putih untuk memerankan karakter non-kulit putih) pada film Ghost In The Shell, Dragonball Evolution pun ikut terbawa dalam pembahasan tersebut. Saya sendiri merasa Dragonball Evolution bukanlah whitewashing, kan Goku emang bukan orang Jepang, tapi orang Saiyan, jadi masih boleh-boleh aja. Tapi semenjak itu, isu whitewashing dalam anime jadi sering dibawa-bawa. Jadinya, orang menganggap karena anime dari Jepang, yang meranin harus Jepang atau orang Asia juga. Padahal kan, latar cerita anime juga macam-macam, bisa negara lain hingga dunia lain.

One Piece pun mendapatkan komentar seperti ini, meskipun minoritas. Tentu saja saya makin curiga orang-orang ini cuma mau berisik saja padahal ignorant. Buktinya cuma pakai argumen template doang, yang usang pula. Soalnya orang-orang ini tak mau peduli kalau Kru Topi Jerami ini multikultural, serta dunia One Piece tidak memiliki struktur bumi dan kenegaraan yang sama seperti di dunia nyata. Oda Sensei bahkan sudah mengkonfirmasi tentang hal ini,

Hal ini juga berlaku dengan anime-anime lain. Kalau ada live action yang memiliki latar non-Jepang seperti Attack on Titan dan Fullmetal Alchemist, nggak apa-apa dong, kan nggak pakai nama Jepang.

Akurasi karakter dan plot

Sebenarnya hal ini memiliki kesamaan kasus dengan film adaptasi novel. Kalau ada karakter atau plot yang diotak-atik atau dihilangkan, pasti ada orang yang menyayangkan. Tapi bagi penonton anime, isu ini sering digaduhkan.

Dalam merespon kabar One Piece ini, masih saja ada yang kaget apakah bisa mengadaptasi semua arc-nya. Tentu tidak dong. Dalam pengumuman cast terbaru saja bisa dipastikan bahwa cerita setidaknya hanya dalam ruang lingkup East Blue saja. Sementara untuk plot cerita, saya malah mengira akurasinya tidak akan terlalu tinggi. Dan ini sah-sah saja.

Argumen satu ini memang sering diributkan. Meskipun untungnya keributan tidak terjadi setelah karya telah ditonton. Sebab, kalau hasilnya bagus walau tidak akurat, tetap disambut baik. Ributnya hanya di awal-awal saja.

Saya malah penasaran, bagaimana respons terhadap adaptasi lepas, yang latar, plot, hingga karakternya bakal diotak-atik tanpa menghilangkan poin utama sumber materialnya. Kalau melihat Death Note Netflix sih agak susah yah. Banyak yang ribut soal karakter yang tidak akurat. Padahal, film itu bisa dianggap sebagai adaptasi lepas yang melakukan pengandaian bagaimana kalau buku Death Note tidak jatuh di Jepang, tapi Amerika.

Sumber gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 November 2021 oleh

Tags: animedragonball evolutionlive actionmanga

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Muhammad Sabilurrosyad

Muhammad Sabilurrosyad

Tukang nonton.

ArtikelTerkait

Konspirasi One Piece: Shanks, Yonko Paling Misterius. Kawan atau Lawan?

Kesuksesan One Piece, Manga Terlaris di Jerman dan Prancis

10 Februari 2023
5 Anime yang Mustahil Ditayangkan Kembali di TV Indonesia

5 Anime yang Mustahil Ditayangkan Kembali di TV Indonesia

8 Februari 2023
Perihal Wibu dan Alasan Perempuan Jarang Bisa Menikmati Anime (Unsplash)

Perihal Wibu dan Alasan Perempuan Jarang Bisa Menikmati Anime

11 Desember 2022
127 Kosakata Bahasa Jepang yang Sering Muncul di Anime Terminal Mojok

127 Kosakata Bahasa Jepang yang Sering Muncul di Anime

18 November 2022
5 Anime Terbaik dengan Premis Terbodoh

5 Anime Terbaik dengan Premis Terbodoh

31 Oktober 2022
8 Makanan Kartun yang Bikin Ngiler Terminal Mojok

8 Makanan Kartun yang Bikin Penonton Ngiler

3 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Porang dan Tradisi latah petani banyuwangi

Porang dan Tradisi Latah Petani Banyuwangi

Mass Effect

Belajar Mengambil Keputusan lewat Mass Effect

Rambut Panjang Orang Joseon dan Ancaman Dosa Saat Memotongnya terminal mojok

Rambut Panjang Orang Joseon dan Ancaman Dosa Saat Memotongnya

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!
Pojok Tubir

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

oleh Mohammad Faiz Attoriq
28 Maret 2023

Lama-lama, kelakar mati tua di jalanan Kota Malang itu nggak lagi jadi guyonan, tapi risiko yang menjelma jadi nyata.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!